For You My True Love HyuRa Version

19 0 0
                                    


Dia lah pria yang berhasil menarik seluruh perhatianku, memiliki hati lembut serta sikap yang bijaksana. Namanya Cho Kyuhyun. Pria yang berasal dari kalangan biasa namun sangat menghormati kedua orang tuaku. Kami bertemu dalam sebuah kecelakaan kecil di jalanan gangnam, saat itu dia yang menolongku.

Dari semua yang dia miliki, aku paling menyukai matanya. Matanya yang indah terbingkai kelopak kecil yang apabila tersenyum akan terlihat menyipit, dia pun memiliki pupil coklat yang kadang terlihat hitam. Hidungnya mancung, bibirnya pun terlihat begitu pas, dialah satu kesatuan maha karya tuhan yang sempurna.

Aku jatuh cinta padanya pada pandangan pertama.

Sejak itu kami berteman, saling mengisi dan menjadi sesuatu yang berharga. Dia menjelma menjadi kakak yang tidak pernah ku miliki, menceramahi dan memarahi apabila aku lalai menjaga kesehatan.

"Sudah ku bilang, tubuhmu itu sangat kurus. Telat sedikit saja kau akan langsung ambruk, apa susahnya meluangkan waktu untuk makan sesuatu. Toh pekerjaanmu itu tidak akan lari kemanapun."

Dia mengomel seraya mengaduk bubur yang dia bawa, duduk di ranjang tanpa menoleh padaku. Dua hari ini aku demam, tidak terlalu mengkhawatirkan karena dokter pun mengatakan demikian. Tapi, pria di hadapanku ini memang selalu berlebihan dalam menanggapi sesuatu.

"Kalau sudah seperti ini bagaimana? Kau tidak hanya merusak tubuhmu, kau juga sudah membuat kedua orang tuamu itu bertambah sibuk." Setelah lama mengomel, akhirnya dia mengangkat wajahnya. Mata kami saling bertemu, menatap satu sama lain dengan tatapan dalam. "A haebwa."

"Aku hanya demam, tanganku tidak sakit." Dia menjauhkan tangannya saat aku ingin menjangkau mangkuk bubur yang dia pegang. "Aku bisa makan sendiri."

"Cepat buka mulutmu."

Dia keras kepala, selalu tidak ingin di bantah dan semaunya sendiri. Tiga sikap yang kadang membuatku begitu sebal dan bahagia dalam waktu yang sama. Tapi, dari apa yang dia lakukan, aku tahu dia menyayangiku.

Hubungan kami terus berlanjut, dia dengan senyumnya yang lebar terus menghiasi hariku. Menceritakan apapun yang membuatku tertawa dan mengagumi betapa dewasa dan kekanak-kanakannya dia.

Hingga suatu hari, tepat di satu tahun aku mengenalnya. Dia mengajakku makan malam di sebuah Cafe. Dia hanya mengatakan akan merayakan ulang tahunku, tapi apa yang kulihat selanjutnya adalah sebuah moment dimana aku dengan senang hati membiarkan air mataku jatuh.

"Aku tahu aku tidak sebanding denganmu, aku yang berasal dari keluarga rendahan dengan berani memperlakukanmu seperti ini. Tapi, ada yang harus kau tahu. Aku mencintaimu."

Dia menyerahkan sebuket bunga mawar hijau kesukaanku, cincin yang terlihat indah pun dia sodorkan tepat di hadapanku. Aku yang tidak bisa mempercayai hal ini pun hanya bisa menatapnya, mencari kesungguhan dari matanya yang paling kusukai.

"Jadi istriku dan dampingi aku."

Tidak ada kata lain yang bisa ku berikan selain kata ya, menerima seluruh cinta yang dia miliki lengkap dengan kekurangan dan kelebihannya. Dia terlihat lega, kami bahkan berpelukan dengan bahagia. Di hari itu, aku telah memiliki seseorang yang bisa ku andalkan untuk menjagaku.

Enam bulan setelah hari itu, kami menikah. Ayahku tidak mempermasalahkan latar belakang Kyuhyun, dia dengan tangan terbuka menerima Kyuhyun apa adanya. Dia tahu, Kyuhyun lah yang memang pantas mendampingi putri kesayangannya. Meskipun berasal dari keluarga biasa, dia berhasil menyelesaikan studinya, memiliki otak cerdas dan etos kerja yang luar biasa.

Ayah percaya sepenuhnya pada kinerja Kyuhyun.

Aku menyandar dibahunya dengan manja, membiarkan dia mempermainkan cincin yang melingkar di jari manis tangan kiriku. Hari itu dia banyak bercerita, pengalamannya di masa kecil dan tentang kakak perempuannya yang kini tinggal di Jepang bersama suaminya. Mungkin itu dia lakukan agar tidak membuatku bosan, perjalanan dari Seoul ke Jeju yang kami tempuh telah melewati waktu satu jam.

For You My True LoveWhere stories live. Discover now