Bagian 2 : Surga?

Comincia dall'inizio
                                    

"Ah... ini.. emm.." aku harus bilang apa? Apa aku harus bilang, aku ini bukan nonamu, tapi roh nyasar yang kesangkut di tubuh nonamu dan sedang berlatih bahasanya, dan berkata padanya, "apa kau ingin belajar bahasa Indonesia? Bahasa Indonesia sudah hampir jadi bahasa Internasional loh!" Bisa dikira gila aku!

"Ah... Ini doa! Bahasa khusus untuk berdoa yang diajarkan Dewa!" sepertinya dia memang harus mengarang cerita. Viona, sepertinya kemampuanmu sebagai mahasiswa Sastra Indonesia di uji di sini! Ayo mulai mengarang! Ampuni aku, ya Allah aku terpaksa!

"Dewa? Apa maksud Nona?" Apa nona berubah menjadi immortal yang bisa melihat Dewa setelah hampir mati? Oh Dewa! Aku pusing sekali!

"Nona, apa Nona tidak apa-apa? Apa Nona merasa sakit? Apa mungkin Nona masih belum sepenuhnya sadar? Apa Bao-bao perlu memanggil tabib?" Bao-bao menatap Viona lekat-lekat. Kekhawatiran dan kepanikan terlihat jelas di matanya.

Viona memandang Bao-bao tidak percaya. Ya Allah, sepertinya gadis di depanku ini benar-benar menganggapku agak gila. Apa mungkin dia berfikir otakku sedang konslet?

"Tidak, Bao! Aku tidak apa-apa. Aku baik-baik saja." Viona memasang senyum yang mencoba meyakinkan Bao-bao bahwa dia tidak gila. Aku tidak gila! Jadi berhentilah memandangku seperti itu!

"Baiklah jika Nona baik-baik saja. Nona sudah tidak sadar tiga hari setelah kejadian itu. Tuan sangat khawatir dan memanggil semua tabib terkenal di kekaisaran ini untuk mengobati Nona. Saya sangat takut kehilangan Nona! Jangan membuat saya sedih seperti ini lagi, Nona! Zhang Yi selalu menunggu di depan pintu. Dia tidak ingin beranjak kemanapun karena khawatir dengan Nona." Gadis di depannya meneteskan air mata haru sambil menggenggam erat tangan Viona. Apa yang dimaksud gadis ini? Tidak sadar? Tiga hari? Kejadian?

"Apa maksudmu? Kejadian apa?" Viona mengedipkan mataya, bingung.

Bao-bao yang mendengar pertanyaannya melebarkan matanya. Dengan suara yang penuh kecemasan dia berkata,

"Kejadian apa? Nona tidak ingat? Astaga! Bao-bao sepertinya memang harus memanggil tabib! Nona kami kehilangan ingatannya!" dia akan beranjak pergi, ketika Viona yang panik memegang tangannya. Aku harus menahannya, aku masih belum tahu situasi di sini!

"Tunggu sebentar! Aku sudah bilang, tidak perlu memanggil tabib, aku hanya masih linglung setelah sadar!" Viona merasa dia butuh waktu untuk mencerna semuanya.

Dia menggigit bibirnya. Ini benar-benar bukan surga. Bahasanya adalah bahasa Mandarin. Dan dia tidak tahu kenapa dia bisa mengerti setiap kalimat yang diucapkan gadis ini. Ruangan ini persis seperti setting drama roman sejarah Tiongkok yang senang sekali dia tonton.

Time travel benar-benar ada? Hah! Ini benar-benar tidak masuk akal! Walau aku suka komik dengan tema ini, jika aku yang mengalami, dengan statusku sebagai muslimah, bagaimana aku bertahan di dunia kuno ini?

"Ah.. baik Nona. Maafkan saya. Saya hanya khawatir melihat Nona. Apa benar tidak perlu dipanggil tabibnya?" dia menatap Viona dengan khawatir. Ah, siapa sebenarnya orang ini? Kenapa dia begitu cerewet begini? Apa pelayan di zaman ini bebas berbicara seperti ini pada tuannya?

Tiba-tiba dia diserang sakit kepala yang sangat hebat. "Aaargh!!" lenguhnya tertahan.

Memori siapa ini? Liu Bai? Tubuh ini bernama Liu Bai? Gadis enam belas tahun. Putri tunggal Perdana Menteri Kanan Kekaisaran Xia. Gadis di depannya ini bernama Bing Bao. Pelayan pribadinya sejak kecil. Enam belas tahun?

"Nona? Nona! Anda kenapa? Sekarang Bao-bao benar-benar berfikir Bao harus memanggil tabib! Jangan tahan Bao-bao, Nona!" teriak gadis itu panik. Viona tak bisa menghiraukannya. Ribuan memori memenuhi otaknya. Sakitnya seperti diserang ribuan pedang. Kepalanya seperti akan pecah.

Mountains oF LiesDove le storie prendono vita. Scoprilo ora