[1s] BREAKUP

1.8K 141 22
                                    

KOMEN DONG, GAES ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KOMEN DONG, GAES ^^

Warning : little bit angsty on this story. Don't blame me ^^ Bacanya sambil dengerin lagunya kalau pengin dapat feelnya (maybe)

.

.

Sebuah mobil sedan berwarna hitam berhenti tepat di depan pintu gerbang sebuah rumah minimalis yang bercat putih. Pemuda berumur 20 tahun itu menghela napas lalu ia tolehkan kepalanya ke sebelah kiri –tepatnya kepada sesosok pemuda manis yang masih nyenyak dalam tidurnya.

Pemuda yang baru memasuki semester ketiga di universitasnya itu memandang lekat pada sosok manis yang ada di sebelahnya, sebelum tangan kanannya terangkat untuk mengusap rambut halus milik pemuda yang lebih tua 6 tahun darinya itu.

"Zhan-ge..."

Pemuda manis itu masih diam dan tetap tenggelam pada tidur nyenyaknya. Sekali lagi, ia membangunkan pemuda itu dengan berpindah ke bahunya dan mengusapnya lembut.

"Zhan-ge, bangun. Kita sudah sampai."

Lenguhan pun terdengar lirih dari mulut merah jambunya. Dengan kedua mata yang terlihat sangat berat untuk terbuka, dia menggeliat nikmat di atas jok kursi mobil.

"Kita sudah sampai." Beritahunya lagi, dan kini pemuda yang dipanggil Xiao Zhan itu membuka kedua matanya dengan sedikit kesusahan karena retina matanya yang belum terbiasa dengan pancaran sinar.

"Hmm..." Dia melihat ke sekeliling tempat yang sedang menjadi pemberhentian mobil yang ia tumpangi. Benar. Ini di depan rumahnya, dan sekarang sudah malam. Dirinya terlalu menikmati tidurnya sampai-sampai tidak terasa perjalanan dari pantai ke rumahnya yang memang cukup jauh."Ternyata sudah sampai. Sudah jam berapa ini?"

"Jam 9 malam."

Xiao Zhan hanya menganggukkan kepalanya saja. Hari ini dia cukup senang diajak bepergian oleh Yibo, kekasihnya. Sebulan belakangan Yibo memang sangat sibuk dengan berbagai kegiatan perkuliahan hingga tak sempat ia berkencan bahkan hanya bertemu untuk bertatap muka langsung.

Lalu ketika Yibo dengan tiba-tiba menghubunginya lewat wechat, yang tanpa basa-basi langsung mengajaknya ke pantai pada akhir pekan, Xiao Zhan segera menyetujuinya –bahkan ia bersorak senang.

"Apa hari ini Zhan-ge senang?"

Xiao Zhan tersenyum, memperlihatkan kedua matanya yang membentuk sabit dan mengangguk dengan dibuat semanis mungkin, "senaaaang.... Sekali. Kapan-kapan lagi, dong. Kita 'kan udah jarang jalan bareng."

Ada sesuatu yang aneh saat Yibo tersenyum, Xiao Zhan merasakannya. Senyum kekasihnya itu seperti tidak tulus dan terlalu dibuat-buat. Yah... tadi memang Yibo sejak mereka pergi sampai pulang tidak terlalu aktif.

Oke, Xiao Zhan tahu kekasihnya itu bukan tipe pria yang berisik dan selalu banyak omong. Tapi hari ini benar-benar bukan Yibo yang dia kenal. Apa karena faktor sudah jarang bertemu?

A Cup Of Coffee [YiZhan Area]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang