1. Morning and Beautiful Time

34.9K 3.6K 597
                                    

Jaemin dan Jeno membuka pintu kamar kakak kedua mereka dan mengintip seolah sedang bermain mata-mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jaemin dan Jeno membuka pintu kamar kakak kedua mereka dan mengintip seolah sedang bermain mata-mata. Ketika melihat punggung itu masih tenang karena tertidur, ada seringai jahil yang terulas di bibir si kembar.

Keduanya mengendap masuk kedalam kamar gelap tirainya belum terbuka dan hanya mengandalkan lampu tidur sebagai penerangan. Jaemin memilih duduk di tepi ranjang sedangkan Jeno masuk kedalam kamar mandi dan tak lama keluar kembali dengan mangkuk berisi air.

Sebagaimana kembar pada umumnya yang mempunyai bahasa mereka sendiri, Jeno dan Jaemin berbicara dengan isyarat dan senyum lebar tercipta di bibir keduanya. Lantas Jeno mendekat kearah Renjun yang masih terlelap, kemudian tanpa aba-aba menumpahkan seluruh isi mangkuk ke kepala sang kakak.

"ARRGGH!!"

Jeno dan Jaemin tertawa terbahak-bahak melihat Renjun langsung bangun terduduk dengan wajah kesal dan terkejut. Wajah dan rambut abu-abunya basah semua, pun sama dengan bantal dan seprai ranjang.

"ADIK KURANG AJAR!"

Kedua anak kembar itu bergegas mengambil langkah seribu untuk terhindar dari amukan kakak tergalaknya. Namun Jaemin kurang cepat, kerah belakangnya terlanjur digapai Renjun dan tubuh itu ditarik hingga jatuh ke kasur.

Jeno yang sudah mencapai pintu, langsung menoleh kala adik kembarnya berhasil ditangkap monster Choi dan tengah disiksa. "Mayday mayday! Kolonel Nana tertangkap, kirim bantuan segera!!"

Sementara Jaemin tertawa dan berteriak histeris meminta ampun kala Renjun menggelitiknya tanpa belas kasih. Bungsu itu memberontak, namun kakaknya juga cukup kuat untuk menahannya dan terus melayangkan serangan. Ketika manik Jaemin bertemu dengan Jeno, ia langsung berteriak kencang.

"Sersan Jeno, tinggalkan aku! Biarkan aku mengorbankan diriku untuk monster ini. Tinggalkan saja aku, selamatkan dirimu!"

Drama Queen menangis melihat ini.

Jeno tentu saja tidak membiarkan adik tersayangnya menjadi santapan monster ganas. Jadi ia mendekat dan langsung menarik kakaknya agar Jaemin bisa terbebas.

"Minggir kau monster jelek! Menjauh dari adikku!"

Benar-benar berisik.

Choi Jaehyun yang diamanatkan sang Mama untuk membawa ketiga adiknya turun sarapan, hanya menghela napas kala mendapati tiga anak Choi itu masih bergelut dan membuat keributan. Renjun yang masih menyerang Jaemin, juga Jeno yang berusaha melindungi si bungsu walau harus berakhir kena piting si kakak.

Merasa bahwa tidak akan selesai dengan cepat, Jaehyun memutar langkah menjauhi kamar dan tak lama kembali masuk dengan tabung pemadam kebakaran berwarna merah yang memang sengaja disiapkan di rumah.

Ketiga adiknya masih tidak menyadari kehadiran Jaehyun, jadi anak sulung itu dengan santai mendekati buronannya dan langsung menyemprot semuanya hingga kasur Renjun dipenuhi busa, disusul jeritan dari tiga remaja itu yang menambah keberisikan rumah.

Choi and Choi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang