PART 1

3.4K 97 22
                                    


Vote sebelum baca❤

Toronto,Kanada



"Pakai ini!"

Tanina melebarkan matanya melihat pakaian yang disodorkan ibu tirinya, sebuah tanktop dan hotpants yang sangat pendek. Tannia menggeleng lemah.

"Bukankah itu sangat terbuka bu? aku tidak pernah memakai pakaian seperti itu."

Wanita itu menoyor kepala Tanina kasar,"Lalu? Aku peduli? Cepat pakai! Dan ikut denganku malam ini."

Tanina dengan terpaksa memakai pakaian yang telah ibu tirinya berikan.

•••

Suara dentuman musik mengantam telinga Tanina, wanita-wanita penghibur yang tengah meliuk-liukan tubuhnya berharap ada seseorang yang tergoda dan memesan jasanya. Tanina memejamkan matanya takut jika ia bernasib sama dengan wanita penghibur itu.

Pria-pria hidung belang menatap Tanina penuh minat, Tanina ketakutan dan hanya menunduk mengikuti jejak ibunya.

"Hai manis,Kau membawa siapa malam ini?"Tanya pria yang bergaya seperti perempuan.

"Ini anak tiriku, dia akan bekerja sebagai pelayan disini.",Wanita itu menarik tangan Tanina agar mendekat.

"Sepertinya dia masih sangat muda berapa umurmu cantik?",Tanina mendongakan wajahnya saat dirasa pria itu bertanya padanya.

"Tujuh belas tahun,"

Pria itu tersenyum,"Wah! Kau akan menghasilkan uang banyak nanti, oh iya! Kau masih perawan kan?",Tanina terbelalak saat pria itu menanyakan hal yang sangat sensitif menurutnya.

Dengan ragu Tanina mengangguk.

Dua orang itu tersenyum seakan mereka akan mendapatkan begitu banyak keuntungan.

"Sekarang kau sudah bisa bekerja mengantarkan minuman kepada pelanggan. Jika ada yang menggodanu abaikan saja.",Tanina mengangguk paham.

Malam itupun Tanina bekerja meski beberapa kali ia ketakutan saat para pria yang mabuk menggodanya untungnya pria yang bergaya gemulai yang diketahui bernama toby selalu membantunya mengusir para pria hidung belang itu.

Tanina beberapa kali melihat ibu tirinya bercumbu dengan beberapa pria, Tanina heran mengapa ayahnya dulu menikahi wanita seperti Melinda Ibu tirinya,Yang jauh dari kata wanita baik-baik. Lima tahun setelah meninggalnya ibu Tanina Ayahnya menikah kembali dengan Melinda setelah 6 tahun menikah ayah Tanina meninggal dan hartanya sudah jatuh kepada melinda entah apa yang dipikiran ayahnya dulu. Mungkin melinda bersandiwara didepan ayahnya seakan-akan dia wanita baik dan ayahnya mempercayakan warisan ketangan melinda semua.

Tanina menghela nafas, mungkin ini sudah jalan hidupnya terjebak kedunia yang bahkan tidak pernah terpikirkan olehnya ini satu-satunya cara agar ia bertahan hidup karna melinda tidak pernah memberinya uang sepeserpun bahkan untuk makan. Tanina bekerja banting tulang sendirian untuk makan dan beli kebutuhan sekolahnya.

"Ini antar ke meja bernomer tujuh, ingat! Jangan melakukan kesalahan.",Ucap bertender menatap tajam Tanina.

Tanina mengangguk dengan wajah gugup, ia menghela nafas menenangkan degub jantungnya. Sepertinya pesanan yang akan ia antar milik orang penting ia tidak boleh melakukan kesalahan.

Segerombolan pria berbadan besar duduk melingkar tengah berbincang dengan memainkan kartu ditangannya. Tapi seorang pria memakai penutup wajah yang menutupi mulut dan hidungnya mengalihkan tatapan Tanina, pria itu tampak mencolok dengan apa yang dia pakai.

Pria itu membalas tatapan Tanina dengan tajam, Tanina sangat terkejut saat mata abu-abu itu menatapnya seakan membunuhnya walaupun hanya dengan tatapan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 08, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DERITAWhere stories live. Discover now