Yohan membayar. Dohyon, Hangyul, dan bibi penjaga toko, berterimakasih.

Yohan tidak masalah dengan itu. Ia merasa senang dan lega bisa melihat senyuman di wajah Hangyul. Ia ingat di masa lalu wajah sahabatnya ini selalu terlihat bersedih dan terluka. Menangis dan berduka. Sekarang Hangyul sudah bisa tersenyum bahagia. Yohan tidak akan melewatkannya.

"Paman lihatlah! Aku memakan cokelatmu!" Dohyon memakannya dengan lahap. Hangyul berjongkok untuk menyejajarkan tinggi badan dengan bocah itu. Mengusak puncak kepalanya. "Anak pintar." Iya, pintar membahagiakan hati orang lain.

Tapi tiba tiba saja setetes air mata jatuh, mengalir di pipi Hangyul.

"Paman? Paman kenapa menangis?" Dohyon mengusap air mata itu. Membuat Hangyul merasa bingung antara ingin tersenyum atau mengeluarkan semakin deras air matanya.

Jika ia tidak kehilangan anaknya waktu dulu, pasti anak itu sudah sebesar Dohyon sekarang.

Setelah Hangyul melahirkan anaknya, Seungyoun menjual bayi merah itu pada seseorang. Seorang pengusaha kaya yang membuat perjanjian dengan Seungyoun, tanpa sepengetahuan Hangyul. Tanpa Hangyul tahu bahwa itu adalah alasan utama ia mengandung. Tadinya ia sudah membayangkan kehidupan bahagia ia bersama Seungyoun dan anaknya di masa depan. Tapi bayangan itu terhapus begitu saja oleh kenyataan.

Hangyul bahkan tidak sempat memeluk anaknya.

Ia tidak habis pikir kenapa sampai hati seorang ayah menjual anak kandungnya sendiri hanya demi uang sejumlah satu juta won yang segera habis dipakai berjudi.

Beberapa minggu berlalu dan yang bisa Seungyoun dengar dari Hangyul hanyalah keluhan, teriakan, tangisan, dan ratapan. Seungyoun tidak tahan dengan itu. Ia muak. Jadi ia meninggalkan Hangyul.

Yohan yang tinggal tidak jauh darinya, sempat bekerja sebagai pelayan di kediaman seorang pengusaha kaya. Tapi pria itu meninggal, dan entah bagaimana tidak ada anggota keluarganya yang mau membawa dan membesarkan anak dari pria itu. Jadi Yohan yang tidak tega melihat bayi kecil rapuh, membawanya dan merawatnya.

Ia pernah berpikir untuk memberikannya pada Hangyul mengingat sahabatnya itu begitu tertekan atas kehilangan bayinya. Bahkan Yohan benar benar akan memberikannya. Tapi Hangyul menolak. Ia bilang melihat bayi dan membesarkan seorang anak akan membuatnya semakin tertekan.

Jadi pada akhirnya Yohan memutuskan untuk merawat bayi itu. Bayi yang ia panggil Dohyon sekarang.

Yang sekarang sedang mengusap pipi Hangyul yang berlinangan air mata. Yohan juga ingin menangis melihat itu.

Hangyul membawa Dohyon ke dalam dekapannya. "Terima kasih nak. Kau adalah anak yang baik, berhati mulia, dan memiliki kepedulian besar pada paman ini. Ibumu pasti sangat bangga padamu."

"Ya, aku sangat bangga pada anakku," ujar Yohan yang menghapus air mata haru di pipinya.

Akhirnya ia tidak bisa menahannya.

"Eomma kenapa menangis?" Dohyon beralih dari pelukan Hangyul dan memeluk kaki Yohan.

"Tidak apa apa sayang. Ayo kita pulang." Ia mengacak acak rambut putranya. "Ayo Hangyul, kita makan malam di rumahku. Yuvin hyung akan senang dengan kedatanganmu."

"Bukan ide buruk," ujar Hangyul yang sudah bangkit dan merapikan mantelnya.

"Appa hari ini pulang?" Tanya Dohyon.

Yohan mengangguk. Anak itu melompat lompat kegirangan. Ia sangat merindukan ayahnya yang terpaksa harus pergi selama berminggu minggu untuk mencari penghidupan.

Seandainya saja majikan Yohan yang kaya raya itu masih ada. Pria itu akan memanjakan Dohyon dan anak itu tidak akan hidup sengsara dalam keluarga miskin sekarang.

Tapi Yohan tidak pernah menyesal membawa Dohyon bersamanya. Karena Dohyon adalah anugerah terbesar dalam hidupnya.

Dan anak itu juga bisa membuat Hangyul kembali tersenyum ketika melihatnya.

Dan anak itu juga bisa membuat Hangyul kembali tersenyum ketika melihatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kisah ini murni diambil dari dalem mimpi aku tadi

Persis, tokohnya adalah mereka bertiga

Btw chap maren aku udah ngemis komen dan udah kutunggu berminggu minggu/? tapi tetep masih disiderin ya wkwkwk dahal chap nya panjang loh itu

A Blessing in Disguise 🗑 Seungyul [⏯]Where stories live. Discover now