👑 Chapter 01 👑

12.5K 1.8K 380
                                    

"Ambil apapun yang kau mau, Jim. Aku akan membayarnya untukmu."

Dua tahun berlalu. Hidup Yoon Jungkook sekarang telah berbeda dengan Yoon Jungkook di masa lalu.

Jika dulu Jungkook tinggal di apartemen sempit, kesulitan untuk makan, atau bahkan tak bisa membeli apa yang dia mau, kini Jungkook adalah pria kaya raya yang memiliki rumah besar, bisa makan enak, dan mampu membeli apa saja yang dia inginkan.

Semua itu berubah sejak Jungkook mengenal salah satu temannya. Jungkook tak mau hidupnya terus miskin, sehingga membuatnya harus menerima tawaran teman lamanya untuk berbisnis.

Lalu Cha Jimin bekerja untuk Jungkook sebagai asisten sekaligus sahabat sejati pria itu.

Ke mana pun Jungkook pergi, maka akan ada Jimin bersamanya. Beberapa tetangga Jungkook bahkan berpikir Jungkook dan Jimin adalah pasangan gay karena selalu bersama.

Namun, Jungkook tak memedulikan omongan tersebut.

"Telur dan nugget sudah habis, Kook. Sepertinya kau harus berbelanja banyak hari ini karena persediaan di dalam dapur sudah banyak yang menipis."

Jungkook menganggukkan kepala. "Baiklah. Kau bisa ambil apapun itu. Aku akan mengambil daging dan buah."

Jungkook menyerahkan keranjang pada Jimin sementara dirinya berjalan ke arah freezer daging.

Karena Jungkook beberapa kali melihat seorang chef di media sosial memasak daging sapi mahal, maka hari ini Jungkook akan mencobanya.

Setelah memilih beberapa daging, Jungkook segera mencari Jimin dan meletakkan daging tersebut ke dalam keranjang dorong.

"Omong-omong, aku akan menginap di apartemenku kekasihku malam ini, Kook. Jadi, aku tidak bisa menemanimu untuk mengirim barang."

Jungkook mengangguk. "Tidak masalah. Pergilah dan nikmati waktumu bersama kekasihmu. Pulanglah jika kau ingat jalan pulang."

Jimin tertawa rendah usai mendengar jawaban Jungkook. "Bilang saja kau iri karena tak kunjung mendapatkan kekasih!"

"Memang," sahut Jungkook malas.

"Ayolah, sekali-sekali kau harus ikut denganku ke pub. Kau pasti akan menemukan wanita cantik dan seksi di sana."

Mendengus sejenak, Jungkook lalu menggeleng. "Tidak minat."

Pria Yoon tersebut segera berjalan menjauhi Jimin. Melangkah lebar untuk menuju ke rak buah yang letaknya berada di sudut supermarket.

Ini adalah bagian favorit Jungkook.

Meskipun pria itu masih sering mabuk, tapi buah-buahan adalah camilan favoritnya saat sedang sendirian atau merenungkan sesuatu.

Apalagi mangga dan stroberi. Jungkook sangat menyukai dua buah tersebut yang selalu menyapa lidahnya dengan rasa manis—meskipun stroberi sedikit asam.

Usai meraih keranjang jinjing, Jungkook mulai mengambil apel, mangga, stroberi, dan buah lainnya untuk memenuhi isi kulkasnya.

Buah sebanyak apapun yang Jungkook beli, pasti akan habis hanya dalam waktu empat atau lima hari.

Well, meskipun Jungkook tidak bisa tidak minum alkohol, tapi Jungkook jauh tidak bisa tidak makan buah dalam sehari.

Pria itu bersiul kecil. Matanya menyapu pandangan ke arah rak buah untuk memilih apa saja buah yang akan masuk ke dalam keranjangnya.

"Pisang. Aku perlu pisang untuk pendamping sereal," ucapnya pada diri sendiri.

Setelah selesai, Jungkook segera berbalik. Hanya saja, saat Jungkook baru menciptakan tiga langkah menjauh dari rak buah, telinganya mendadak mendengar suara yang tak asing baginya.

GOD SAVE THE QUEENWhere stories live. Discover now