H7

6.3K 874 462
                                    

Jangan terkejut, apalagi mengumpat ketika membaca chap ini.

Siapkan amunisi dalam

3

2

1

.ddu ddu ddu  .

   

Setelah berbicara dengan pihak rumah sakit Sehun pun akhirnya diizinkan untuk membawa kasur baru serta bantal guling yang sudah dibeli oleh asistennya. Jongin hampir menjatuhkan rahangnya ketika melihat deretan angka yang tercetak di price tag di sisi kasur berukuran king size tersebut.

'Pria ini benar-benar gila. Kasurnya bahkan lebih mahal dari gajiku selama setahun.'

"Ayo tidur. Kalau menurutmu kurang nyaman, aku akan meminta--"

"Tidak apa! Ayo tidur." Jongin segera memotong perkataan Sehun dan berjalan kearah kiri menduduki sisi kasur.

'Sialan, empuk sekali. Aku bisa tertidur dalam hitungan detik jika se--'

"Apakah sudah cukup nyaman?" Tanya Sehun yang membuat lamunan Jongin buyar seketika.

"Ya."

'Mau seempuk apapun kasurnya. Aku pasti tidak bisa tidur nyenyak karena harus seranjang dengan melaikat maut-- ah bukan, dia ini 'kan raja iblis.'

"Kau kenapa? Bukankah kau ingin tidur tadi? Mengapa hanya duduk saja?"

"Aku ingin minum air putih dulu sebelum tidur. Kebiasaanku sebelum tidur." Ujar Jongin asal. Beruntung ia teringat kebiasaan sebelum tidur Monggu.

Ya.

Si bodoh ini memang hanya bergaul dengan anjingnya saja. Sewaktu kecil ia bahkan menghabiskan waktu libur musim panasnya hanya untuk mengamati siklus harian si anjing pemalas itu.

"Sudah selesai membuat alasannya?"

"Sudah-- apa? Kau ini bicara apa sih? Bagaimana bisa dia tahu?" Seru Jongin dengan gumaman di kalimat akhir.

"Cepat tidur. Aku tahu kau hanya merasa canggung karena berduaan saja denganku." Ucap Sehun tak menanggapi seruan Jongin sebelumnya.

Jongin pun akhirnya menidurkan dirinya di sisi kiri kasur. Lebih tepatnya di ujung kiri kasur.

"Ya!" Jongin memekik kecil saat Sehun menarik tubuhnya untuk lebih ke tengah. Dan itu tandanya tubuh Jongin akan begitu dekat dengan Sehun.

"Mana ada pasangan kekasih seperti itu."

"Wah! Kita pasangan kekasih? Ku kira hanya aku yang selama ini beranggapan seperti itu." Ujar Jongin sarkas.

Sehun menatap Jongin dengan rasa puas. Hanya dengan beberapa jam saja, Sehun sudah bisa melihat berbagai macam sifat unik Jongin. Dari Jongin yang sopan, Jongin yang sungkan, Jongin yang lucu, Jongin yang terlihat menggemaskan saat berbohong, sampai Jongin yang sinis seperti ibu-ibu komplek.

"Lalu kenapa kau terlihat gugup dari tadi? Kau pikir aku tidak tahu jika kau sedari tadi mengusirku secara halus agar aku tidak menginap disini?"

Jongin memiringkan tubuhnya untuk menghadap Sehun, namun ia kembali telentang dalam hitungan detik karena ia terlalu gugup saat melihat wajah Sehun dalam radius sedekat itu. Sehun dalam jarak 30 cm seperti ini ternyata sangat tampan dan itu tidak baik untuk kesehatan jantung Jongin.

HARDER °HUNKAI°  [REPUBLISH]Where stories live. Discover now