Panggil Aku "Bayi"

40 1 0
                                    

Hai, Manusia. Itu adalah kalimat pertama yang ingin aku ucapkan setelah aku tiba di Planet-Nya yaitu "Bumi", dengan begitu aku masuk dalam list Hamba yang termasuk melawan terhadap Pencipta. Awalnya aku adalah roh yang di tugaskan untuk membuat Ayah dan Ibu ku bersenang-senang diatas ranjang, akhirnya aku pun mengerti tentang aturan yang ada pada alam yang di sebut "Bumi”.

13-July-2001, darah yang keluar dari perut Ibu ku berserta aku. tangisan yang histeris membuat aku pun ikut bersedih, padahal usia aku baru 1 menit di Bumi. Entah kenapa aku sangat emosional, bersandar diperut Ibu rasanya membuat diri mungil ini mendapatkan kehangatan yang begitu hakiki. Untuk yang termanis yaitu Ayah ku, dia adalah Manusia yang menciptakan aku dari nafsu dengan Ibu ku, tanpanya aku hanya cairan yang di sebut "najis" atau bisa disebut juga "hadas besar". Di luar kaca tempat Ibu ku tertidur ada manusia yang menunggu kemunculan aku (entah siapa aja aku tak ingin tahu), Ayah sengaja memamerkan aku di depan Insan yang disebut  "Atu" atau bisa di sebut "Nenek". Iya benar, Ia tampak tua dan berbeda dari Ibu yang cantik tapi tanpa nya aku pun tak kan ada di sini.

Aku bayi, dengan wajah yang lucu, pada diri ini mereka selalu mengganggu ku saat aku merasa tak mau diganggu. Setiap pagi saat matahari muncul entah kenapa mereka ingin aku merasa panas dan ingin sekali membunuh ku dengan teriknya matahari (pada waktu itu aku belum menggerti). Saatnya tiba mereka sebut aku bayi mungil yang suka menangis, agak sedikit memalukan yah tapi yasudah aku terima.

Waktu terus berjalan hingga aku tumbuh seperti anak-anak pada umumnya dengan ditemani khayalan pada saat itu. Aku sulit sekali berbaur dengan kawan sebaya ku, entah kenapa aku seperti itu. Yah, aku sempat memiliki teman yaitu Mamat , dia adalah teman sekaligus keluarga, dengan bersamanya aku merasa dilindungi . Tapi, aku pun tidak tau dia selalu memanggil ku si "Bayi" padahal aku sudah berumur 4 tahun.

SEMENJAK DAN JEJAKOn viuen les histories. Descobreix ara