Rose are Red Violet are blue

Começar do início
                                    

" Butuh bantuan?"

" Eung.. Tidak perlu sepertinya nanti kalau aku butuh aku akan memanggilmu."

" Baiklah, aku ada di lantai bawah."

" baik."

Jaemin kembali masuk ke dalam, kedua ia membuka sprei kasur yang berdebu dan—

" Ahh!! Apa itu?!" Jaemin terlonjak kaget ketika beberapa binatang kaki seribu dan kecoa keluar dari kasur.

" kapan ia terakhir kali membereskan kamarnya??!" Tanya jaemin.

Selesai membereskan kasur, jaemin sedikit menyeka keringatnya yang mulai bercucuran, walau ia menggunakan kekuatannya tetap saja melelahkan butuh energi juga untuk memakai kekuatannya.

Ia mengerok lantai yang becek dan liat seperti tanah, mengeluarkanya di bantu beberapa pelayan juga yang membuang kotoran lantai itu.

Setelah kamar rapih dan bersih ia kembali menata barang-barangnya menggunakan kekuatan telekinesisnua, semua ia susun dengan rapih dari cermin gantungan-gantungan aneh, namun ia tidak menggantungkan semuanya ada beberapa yang mungkin ia simpan di ...

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Setelah kamar rapih dan bersih ia kembali menata barang-barangnya menggunakan kekuatan telekinesisnua, semua ia susun dengan rapih dari cermin gantungan-gantungan aneh, namun ia tidak menggantungkan semuanya ada beberapa yang mungkin ia simpan di lemari.

Setelah kamar rapih dan bersih ia kembali menata barang-barangnya menggunakan kekuatan telekinesisnua, semua ia susun dengan rapih dari cermin gantungan-gantungan aneh, namun ia tidak menggantungkan semuanya ada beberapa yang mungkin ia simpan di ...

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Sepereinya di ganti beserta kasurnya, memasang kembali tirai jendela, mengelap kaca cermin dan terakhir memasang karpet pada lantainya.

" Selesai!" jaemin tersenyum bangga sambil berkacak pinggang.

Kriett!

Suara pintu terbuka, Jeno menatap kamarnya yang kini bersih dan rapih kini.

" Siang yang mulia, saya sudah selesai membersihkan kamar anda." Ucap Jaemin sembari tersenyum, Jeno menatap Jaemin dari atas sapai kebawah. Baju yang sudah lusuh dan keringat bercucuran, pipi putihnya banyak noda kotor tangannya juga.

Jeni mendekati Jaemin, Jaemin kaget karena sekarang jarak mereka sangat dekat bahkan hanya terpaut beberapa centi saja dan tiba-tiba Jeno mengusap kotoran di pipi Jaemin, dan pipi Jaemin bersemu merah.

" Terimakasih." ucap jeno.

" S-sama-sama, kalau begitu saya permisi." Setelah menunduk Jaemin pergi melewati Jeno, namun Jeno mencekal tanganya, jaemin kaget dan membelakan matanya.

Conspiracy Of Destiny [ Nomin ] || ✅Onde histórias criam vida. Descubra agora