2. Do You Remember me...?❤

3.8K 262 41
                                    


Swatdeee khaaa.... Jumpe lagi👋👋👋

Sebelum kalean membacanya, ayy bakal kasi informasi sikit, story ini akan menggunakan alur maju-mundur swuaantik lagi, so...maafkeun jika bikin ouyeng suatu saat nanti😆😆😆

And.. Buat kamu yang ngambek, brenti ngembeknya, ntar masmew mu diambil orang loh😂😂 *colek ga yah orangnya🙊🙊

Oke, itu saja....
Selamat membaca kisanak😘😘😘

❤❤❤


Tharn Memeluk erat tubuh Type yang masih bergetar dengan suara isak tangisnya yang tak berhenti sejak beberapa waktu lalu, Entah karena apa isakan itu. yang pasti, rasanya Tharn pun hampir meneteskan air mata saat tangisan itu seakan menyayat hati siapapun yang mendengarnya.

Mengabaikan tatapan setiap orang yang melewati mereka bahkan sempat menarik perhatian beberapa pengguna jalan yang sengaja berhenti untuk memperhatikan mereka.

Seakan mereka menjadi sebuah tontonan yang patut untuk diabadikan. Hanya saja, Tharn sekali lagi tak perduli, ia cukup berusaha menenangkan seseorang yang masih terisak dalam dekapannya.

Isakan itu semakin lama semakin lemah terdengar ditelinga Tharn, napas Type yang normal dan mulai teratur menandakan sosok itu tertidur akibat kelelahan dalam dekapannya, dalam posisi berdiri ditengah padatnya jalanan malam kota Bangkok.


Tharn memandangi wajah Type yang memerah juga basah akibat air mata yang tak berhenti mengaliri dari sudut matanya, entah sudah berapa lama mereka berdiri disana. Namun sebuah senyum kecil terukir di wajah Tharn saat menatap wajah damai Type.

Entah perasaan apa yang melingkupinya saat ini, bahkan sebelumnya Tharn tak pernah memperdulikan keberadaan Type disekitarnya, bukan berarti menolak kehadiran pria manis ini, hanya saja entah mengapa setiap kali Type berada disekitarnya ia merasa kalah.

'Pria manis..? sejak kapan ia memandang Type menjadi seorang pria manis,ck. sepertinya ia memang perlu istirahat' batin Tharn saat pikiran aneh mulai memasuki otaknya.

Tharn membawa Type dalam gendongan koalanya, berjalan menuju mobilnya yang ia abaikan begitu saja sedari tadi, kembali lagi mengabaikan pekikan orang-orang disekitarnya.

Type-nya butuh ketenangan.

#mee too😚😚

Setelah memastikan Type tertidur dengan nyenyak ditempat tidurnya, Tharn menatap wajah polos Type yang sedikit berantakan dari sofa single yang menghadap langsung kearah tempat tidur.

Meneliti setiap lekukan wajah Type yang terpahat sempurna, tampan namun juga manis disaat bersamaan, bola mata berwarna hitam yang terlihat jernih itu mampu mempesona setiap orang yang memandang, alis yang tebal membingkai indah matanya dengan kawah kecil menghiasi wajahnya setiap kali ia tersenyum, bibir merah nan penuh begitu kissable dan begitu menggoda untuk dikecup.

Tharn menyerngitkan keningnya saat ia mendiskripsikan pria didepannya ini, memiringkan kepalanya bingung dengan pemikirannya yang sempat hadir beberapa saat lalu.

'Bagaimana mungkin ia meneliti seorang pria, sedangkan dirinya juga pria.'

Tharn mengacak rambutnya asal, mengusap wajahnya kasar berusaha menghapus memory dimana ia sempat memikirkan hal diluar akal sehatnya.

'Ini hanya karna ia merasa bersalah, iya.. hanya perasaan bersalah dengan apa yang telah ia lakukan terhadap Type sebelumnya.' batin Tharn.



Do You Remember Me...?? (TharnType)Where stories live. Discover now