"Apa yang terjadi?" tanya Yoongi kepada dokter ketika dia sudah berada di dekat ranjang istrinya. 

Si dokter tersenyum menanggapi pertanyaan panik Yoongi itu. Dan ketika si dokter akan menjawab, ada sebuah pergerakankecil dari jari-jemari Ye Shi yang tertangkap oleh mata Yoongi. Dan hal itu membuat pria berkulit pucat itu duduk di tepi ranjang.

"Chagiya!' panggilnya dengan lembut. 

Ada nada bahagia di sela-sela alunan suaranya. Tangannya yang mulai gemetar, meraih tangan Ye Shi. Dan digenggamnya erat-erat tangan itu. Jin juga melihatnya. Matanya terbelalak tidak percaya. 

"Eonni bangun." kata Na Yoo tiba-tiba. Dan membuat Jin menoleh ke arahnya danmengerutkan kening.

"Bagaimana kau tahu?"

Dan kemudian, Na Yoo menceritakan semuanya kepada Jin. Bagaimana Taehyung meletakkan si kembar di tubuh ibunya. Dan kemudian reaksi tiba-tiba dari tubuh Ye Shi yang tidak bergerak selama satu bulan lebih itu. Jin memperhatikan kata demi kata denganpenuh perhatian.

Dan detik kemudian, merka semua yang berada di ruangan itu dibuat terkejut dengan Ye Shi yang mulai membuka matanya perlahan-lahan. Hal itu membuat semua orang mendekat ke arah ranjangnya. Yoongi meneteskan air mata. Begitupun Yoongi. Perasaan bahagianya tidak bisa dibendung lagi. 

Dengan refleks, dia mengusap-usap wajah Ye Shi dengan lembut. Sedangkan tangannya yang lain masih menggenggam tangan Ye Shi erat. Pria itu menampilkan senyum gummy miliknya.

"Yoongi-" ucap Ye Shi lirih.

"Aku disini."

"Aku ada dimana?" tanya Ye Shi sambil menggerakkan kepalanya dengan lemah ke seluruh penjuru ruangan. 

Dia bisa melihat semua orang yang mengerumuninya. Hingga matanya terpaku pada dua bayi yang tengah di gendong Na Yoo dan Taehyung. Air mata menetes dari susut matanya. Ada haru di dadanya. 

"Apakah-" Ye Shi memandang Yoongi meminta kepastian. Dan Yoongi menganggukkna kepala.

Dan ketika Ye Shi memaksa untuk bangkit duduk, perawat ikut membantu menaikkan posisi tempat tidur. Dengan susah payah, Ye Shi mencoba menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku. Ada rasa nyeri di pinggang dan punggungnya. Terlebih lagi bagian lehernya. Tetapi, rasa sakit itu mengalahkan rasa bahagia melihat anak-anaknya.

"Bolehkah aku menggendong mereka?"

Dengan cekatan, Yoongi melepaskan genggaman tangannya. Dan Na Yoo langsung tanggap, begitupun Taehyung. Tetapi, Yoongi meraih  Yoonjin yang berada di gendongan Na Yoo terlebih dahulu dan menyerahkannya kepada Ye Shi dengan hati-hati. Baru kemudian, dia menggendong Yoonjun dari tangan Taehyung dan menggendongnya sendiri di pelukannya.

"Cantik." 

Komentar pertama meluncur keluar dari mulut Ye Shi. Air mata masih terus mengalir di pipinya. Dan denganlembut, Ye Shi mengusap-usap wajah Yoonjin. Ye Shi menatapnya sekan-akan tidak percaya dengan apa yang ada digendongannya. Hangat tubuh Yoonjin membuatnya semakin merasakan rasa cinta seorang ibu. Yooniin hanya diam sembari menggerak-gerakkan tangan mungilnya.

"Wajahnya seperti wajahmu Yoongi-ah." Ye Shi mengalihkan pandangannya ke arah Yoongi. Dan kemudian matanya menatap bayi laki-laki digendongan Yoongi. "Dan dia terlihat seperti aku. Walaupun sedikit." Senyum terpampang di bibir pucat Ye Shi.

"Cukup. Anda harus diperiksa lagi." Suara dokter memecahkan suasana hangat yang baru menyelimuti orang-orang itu. 

Jin yang tersadar dari perasaan bahagia, segera meraih Yoonjin dari pelukan Ye Shi. Yoongi beranjak dari tepi tempat tidur. Dokter dan perawat segera melakukan tugas mereka. Mulai dari memeriksa monitor, jarum infus dan semua yang berhubungan dengan perawatan Ye Shi.

Setelah semua selesai dan dokter serta perawat pergi dari ruangan, Yoongi kembali mendekati Ye Shi. Dia duduk di sam[ing istrinya itu dan kemudian menggenggam kedua tangannya dengan erat. Na Yoo, Taehyung dan Jin sudah keluar dengan membawa Yoonjin dan Yoonjun ke ruang perawatan rutin bayi.

"Apa kau tahu, aku seperti kehilangan separuh jiwaku ketika kau tidak bangun-bangun dari tidur panjangmu yang menyebalkan bagiku. Aku seperti mati rasa. Aku merasa tidak bisa melakukan apa-apa tanpamu. Dan terkadang, aku berpikir, bagaimana bisa kau melakukan hal ini kepadaku? Aku-"

"Aku baru bangun, dan kau dengan begitu menyebalkan mencecarku dengan curahan hatimu. Apa akubenar-benar tidak boleh mengistirahatkan otakku?" dengan kesaL, Ye Shi menangkup wajah pucat Yoongi di kedua telapak tangannya.

Mereka berdua memandang satu sama lain. Menikmati setiap intensitas kerinduan yang mereka pancarkan masing-masing. Dan yang terjadi kemudian adalah, Ye Shi menarik wajah  Yoongi mendekat ke wajahnya. Dia menempelkan bibirnya ke  bibir Yoongi. Awalnya, pria itu hanya diam. Tetapi kemudian, dia membalas ciuman Ye Shi. Dia menarik wajah Ye Shi dan memperdalam ciuman mereka.

"Aku merindukannmu." ucap pria itu dengan lirih setelah melepas ciumannya. Dan dia menempelkan dahi mereka satu sama lain. Matanya terpejam.

"Na do." balas Ye Shi. 

Tangan perempuan sudah beralih, dari wajah suaminya,  kini memeluk erat pria itu. Dan dia menyandarkan kepalanya di bahu Yoongi. Yoongi membalas pelukannya.

"Jangan pergi lagi. Aku membutuhkanmu, Ye Shi-ah. Kami membutuhkanmu-" kata Yoongi dengan nada suara yang bergetar menahan getir di hatinya.

"Tidak akan. Aku tidak akan pergi lagi. Aku akan selalu menemani kalian."

"Berjanjilah?"

"Aku berjanji."

*******************************


Life After Marriage [Min Yoongi]Where stories live. Discover now