"KAU MEMPERKOSAKU!"

Jaehyun mencoba melindungi dirinya sendiri dengan menarik selimut. "Aku tidakㅡ"

"JANGAN TARIK SELIMUTNYA BODOH!" Taeyong mengambil alih selimut yang akan Jaehyun tarik, ia tidak mungkin membiarkan Jaehyun melihat tubuh telanjangnya, "BAJINGAN SIALAN, AKU AKAN MEMBUNUHㅡah.." kalimat Taeyong terpotong saat rahangnya terasa begitu pegal.

Jaehyun menatap Taeyong dan menyatukan kedua tangan; memohon. "Kau harus mendengar penjelasanㅡ"

"TUTUP SELANGKANGANMU SIALAN! BENDA BESAR APA YANG MENGGANTUNG DISANA?! AKU TIDAK MAU MELIHAT!" seru Taeyong yang kini memundurkan tubuh, ia mengalihkan pandangan ke arah lain ketika tidak sengaja melihat kejantanan Jaehyun.

Oh, Jaehyun juga telanjang, jadi wajar saja jika Taeyong melihat benda pusakanya.

"Tapi benda ini yang membuatmu mendesahkan namaku semalamanㅡ"

"KAU BENAR-BENAR INGIN MATI?!" Taeyong melilitkan selimut pada tubuh lalu berdiri dan menarik lampu tidur yang terletak di atas kepalanya, ia memukul kepala Jaehyun menggunakan lampu tersebut hingga menimbulkan suara pecah.

Jaehyun berteriak, ia menyentuh kepalanya yang baru saja terkena hantaman lampu dari Taeyong, telapak tangan Jaehyun di penuhi oleh darah. "KAU!"

"APA?!" Taeyong turun dari kasur dan melangkah mundur secara perlahan, ia berusaha mempertahankan keseimbangan, sungguh, bagian belakang tubuhnya terasa menyakitkan, "KAU PANTAS MENDAPATKANNYA BAJINGAN BUSUK!"

"YA LEE TAEYONG! KAU YANG MENGGODAKU SEMALAM!"

"AKU TIDAK MUNGKIN MENGGODA BAJINGAN SEPERTIMU!" emosi Taeyong semakin meluap, niatnya untuk keluar dari sana sirna begitu saja, Taeyong melangkahkan kaki mendekati Jaehyun dan menarik kepala lelaki tampan itu; tidak memperdulikan bahwa Jaehyun sedang terluka, "MATI KAU, MATI!!"

"LEE!"

Tuhan, Jaehyun benar-benar akan mati!

Jaehyun menarik tangan Taeyong hingga si lelaki cantik kehilangan keseimbangan lalu jatuh menindih tubuh Jaehyun. Hanya selimut yang menjadi penghalang bagi mereka, Taeyong menatap wajah Jaehyun dengan api yang menggebu di bola mata hitamnya.

"KAU MENGAMBIL KEPERAWANAN LUBANGKU!" teriak Taeyong yang kini melanjutkan aksinya; memukuli wajah Jaehyun, tidak memperdulikan bahwa tubuh mereka bergesekan.

Yang jelas, Taeyong ingin meluapkan semua kemarahannya. Sementara Jaehyun hanya bisa menahan serangan Taeyong dan mencoba menjinakkan macan betina itu.


***

Lucas meringis ketika melihat Jaehyun berjalan menghampiri ruang rapat, wajah lelaki tampan itu di penuhi lebam dan jangan lupakan perban yang terpasang di kepala Jaehyun.

"Kau buruk Hyung," gumam Mark seraya menggelengkan kepala. "Kenapa kau meniduri lelaki seperti Taeyong?" ia masih mengingat kejadian tadi pagi dan mulut embernya memberitahu semua orang di dalam organisasi.

Jaehyun hanya mendengus lalu mendudukan diri di samping Mark, ia menatap Chanyeol yang memberikan senyum menggoda ke arahnya. Oh sungguh, untung saja Jaehyun tidak benar-benar mati! Tapi Taeyong sepertinya memang tidak waras, bagaimana bisa lelaki cantik itu memecahkan lampu di atas kepalanya?!

Chanyeol berdehem lalu menatap Jaehyun, Mark dan Lucas secara bergantian. "Kita akan memulai rapat hari ini, dan selamat untukmu Jung, ternyata aku dan Johnny benar-benar akan menjadi besan."

Don't Call Me Angel《Jaeyong》✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant