h

1K 169 34
                                    

Taehyung pernah merasa bahwa hidupnya sangat tidak adil setelah kematian kedua orang tuanya. Tidak ada seorang pun yang memperhatikannya, termasuk paman dan bibinya. Sejak saat itulah Taehyung memenuhi kebutuhannya sendiri, padahal saat itu Ia masih berumur delapan tahun.

Pertemuan tidak sengaja dengan Bae Yong Joon adalah sebuah keberuntungan bagi Taehyung. Lelaki itu mengulurkan tangan padanya disaat semua orang menjauhinya, bisakah Taehyung katakan Bae Yong Joon adalah malaikat tanpa sayap?

Bae Yong Joon megajaknya pulang kerumah miliknya, mungkin rasa empaty lelaki itu sangat tinggi sehingga memilih membawa dirinya pulang bersamanya. Taehyung masih ingat, hal pertama yang Ia lihat saat menginjakan kakinya dirumah Bae Yong Joon adalah sosok gadis kecil yang berlari memeluk lelaki dewasa disampinya. Ia Bae Suzy, anak satu-satunya Bae Yong Joon.

Bae Suzy, gadis manja yang selalu ingin menang sendiri. Hal pertama yang bisa Taehyung gambarkan tentang Suzy, namun dengan seiring berjalannya waktu Taehyung tahu. Suzy adalah gadis cantik dan pintar, jangan lupa sifat baiknya kepada semua orang membuat Bae Yong Joon sangat menyayangi gadis itu, begitu pun dengan Taehyung.

Taehyung tidak pernah tahu tentang dirinya yang sudah menjadi bagian dari keluarga Bae. Jika saja Bae Yong Joon tidak mengatakannya saat Ia berumur lima belas tahun, padahal namanya sudah tertulis di Kartu Keluarga Bae satu bulan setelah Ia tinggal di rumah itu.

Saat itu Taehyung tidak tahu harus bersikap seperti apa, bahagia atau sedih? Disisi lain Ia bahagia karena memiliki keluarga. Namun disisi lain Ia tidak bisa menerima ini. Taehyung tidak ingin mengakuinya, tapi Ia tidak bisa membohongi dirinya bahwa Ia menyayangi Suzy lebih dari seorang Adik. Bisakah Taehyung bersamanya? Sedangkan Bae Yong Joon hanya meminta Ia menjadi seorang kakak untuk Suzy.

~~~

"kudengar anak Bae Yong Joon sukses besar kali ini, bahkan harga saham perusahaanya naik satu persen." Jungkook tersenyum kecil mendengar penutran Jimin. Ia bangkit dari kursinya dan sedikit melonggarkan dasi miliknya.

"Kim Taehyung? Apa lelaki itu tidak punya anak hingga harus mengangkat Kim Taehyung?" Jungkook mendengus kecil.

Jimin mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban, "kau jangan diam saja jika tidak ingin posisi perusahaanmu terancam. Kudengar Ia akan segera menggantikan Bae Yong Joon dalam waktu dekat ini."

"sudahlah, tidak perlu dibesarkan. Seharusnya kau mencontoh Bae Yong Joon, lagi pula kita bekerja sama dengan perusahaannya jadi akan ada keuntungan juga untuk perusahaan ini." Seok Jin yang sejak tadi diam angkat bicara.

Tangan Jungkook tidak berhenti memainkan pulpen di jarinya, "apa perlu aku mengikuti mereka lagi?" pulpen Jungkook jatuh tepat setelah Jimin menyelesaikan ucapannya.

Lelaki itu berdehem kecil, mengetahui Seok Jin menatapnya penuh curiga. Jungkook mendekati Jimin dan menepuk bahu lelaki itu, "apa yang kau katakan? Aku tidak pernah memintamu untuk mengikuti mereka." ada sedikit remasan disana, membuat Jimin paham apa maksud Jungkook.

"ah sepertinya aku harus menemui seseorang, baiklah aku pergi dulu." Jimin keluar setelah berpamitan pada Seok Jin.

Seok Jin, lelaki itu ikut berdiri setelah kepergian Jimin. "Jangan bertingkah bodoh, kau bisa menyesalinya. Ah ya dr. Kim memintamu untuk menemuinya, ini tengang Tn. Jeon, sempatkan untuk menemuinya." Seok Jin berlalu meninggalkan ruangan Jungkook setelah mengatakan kalimat itu.

Jungkook menghela nafas kecil, setelah kepergian orang kepercayaan Ayahnya. Lelaki itu mengerutkan keningnya ketika mendengar ketukan dari luar, Ah sekretaris mungilnya.

"maaf Tn. Jeon, Tn. Bae ingin menemui Anda." Jungkook bisa melihat Bae Yong Joon berdiri disana bersama lelaki yang cukup asing baginya.

"bagaimana kabarmu Jungkook?" Yong Joon masuk begitu saja diikuti Taehyung di sampingnya.

CrypticWhere stories live. Discover now