d

1.3K 192 42
                                    

Warning!!
Cetak miring, flashback ya..

~~~

Hoon tertawa lepas kala Taehyung mengangkatnya tinggi, Tn. Bae dan Taehyung baru sampai dua jam yang lalu. Beda dengan Bae Yong Joon, Taehyung lebih memilih untuk bermain bersama Jae Hoon di bandingkan beristirahat.

Suzy yang sedang membantu bibi Nam di dapur sesekali melirik keduanya, Ia tersenyum kecil melihat Hoon dan Taehyung. Mereka sedang memasak untuk makan malam, Suzy khusus memasak makanan korea malam ini. Tidak sulit menemukan bahan untuk memasak masakan Korea, bahkan hampir disemua super market disini ada.

"eomma.." Jae Hoon berlari ke arah Suzy diikuti Taehyung. Suzy segera mencuci tangannya dan melepas appron yang melekat ditubuhnya, di pangkunya Hoon lalu memilih meninggalkan dapur dan mempercayakan masakannya pada bibi Nam.

Suzy membawa Hoon duduk di sofa ruang tengah, menemani Hoon menonton kartun kesukaannya. Taehyung ikut duduk disebelah Suzy, membuat Hoon beralih dari pangkuan Suzy ke pangkuan Taehyung membuat anak itu tertawa khas anak kecil.

"Hoon-ah appa butuh istirahat, oppa tidurlah dikamar." bukan mendengarkan Suzy keduanya malah asik tertawa, membuat ibu satu anak itu menatapnya jengah.

"sudahlah Zy, lagi pula aku sangat merindukan Hoon." Taehyung menimpali.

Suzy mengambil tisu dan mengelap dahi Taehyung, "keringatmu sangat banyak oppa.." Hoon, anak itu melakukan hal yang sama. Mengambil tisu dan mengelapkannya pada dahi Taehyung, membuat ketiganya tertawa. Taehyung yang gemas menciumi Hoon berkali-kali.

Bae Yong Joon memperhatikan ketiganya dari atas, Ia tersenyum. Ikut bahagia melihat anak dan cucunya tertawa seperti itu. Keputusannya dua puluh tahun yang lalu memang tidak pernah salah. Keputusannya mengangkat Kim Taehyung sebagai putra pertamanya.

Yong Joon masih ingat, saat itu hujan deras Ia baru saja pulang dari luar kota. Tak sengaja Ia bertemu dengan anak laki-laki berbaju lusuh dan basah yang menolongnya saat mobilnya kehabisan bahan bakar, anak itu berjalan satu kilo hanya untuk membelikannya tiga liter bensin. Jika dilihat umurnya sekitar delapan tahunan. Kulitnya pucat dan badanya menggigil membuat Yong Joon tidak tega dan mengajaknya pulang ketika tahu anak itu sudah ditinggal kedua orang tuanya.

Yong Joon kira putrinya tidak akan menyukai anak itu, karena Ia tahu Suzy paling tidak suka jika Yong Joon dekat dengan anak lain kecuali dirinya. Namun pikirannya salah, Suzy sangat menyukainya bahkan saat pertama kali Taehyung menginjakkan kakinya di rumah mereka. Yong Joon sangat bersyukur, setelah kepergian istrinya Ia tidak pernah melihat putrinya sebahagia ini. Tanpa pikir lagi Yong Joon menuliskan Kim Taehyung sebagai anak laki-laki pertamanya di kartu keluarga tanpa mengubah marga anak itu.

Yong Joon tidak pernah salah menjadikan Taehyung sebagai anak pertamanya, Ia yakin Taehyung akan menjaga Suzy seperti adik kandunganya sendiri. Terbukti sekarang, Yong Joon bisa melihat bagaimana Taehyung sangat menyayangi adiknya itu. Bahkan sekarang Taehyung bertanggung jawab atas Hoon yang jelas bukan darah dagingnya, tapi Ia bersedia jadi Ayah dari keponakannya.

"Hoon-ah.." Hoon yang mendengar namanya di panggil meminta turun dari Taehyung dan berlari ke arah Yong Joon, Yong Joon dengan cepat memangku Hoon takut cucunya jatuh saat berlari. Anak itu lagi-lagi tertawa saat Yong Joon menciumnya berkali-kali.

~~~

Berakhirlah Jungkook dan Hoseok di kantin rumah sakit. Setelah insiden tabrak menabrak di koridor rumah sakit, Hoseok meminta Jungkook untuk menemaninya makan siang sebagai tanda maaf atas kecerobohannya menabrak Jungkook yang membuat baju putih lelaki itu bernoda. Jungkook sempat menolak, karena itu bukan hal besar. Namun Hoseok terus memaksanya.

CrypticWhere stories live. Discover now