Holiday

9K 397 4
                                    

Bulan kedelapan..
Tidak terlalu banyak perubahan yang terjadi pada Anne, kecuali kesiapannya dalam menjadi orang tua baru untuk bayi-bayinya bersama James.

Kegiatan di resto jelas sudah banyak berkurang. Anne lebih banyak melakukan pekerjaannya dirumah melalui laptopnya meski seringkali membuat James mengomel tidak jelas.

Menghias kamar bayi dan merapikan beberapa perlengkapan bayi dan bahkan miliknya untuk keperluan persalinan hampir sudah sepenuhnya selesai. Para Ibu lebih sering datang mengunjunginya jika James pergi ke kantornya.

Anne menghabiskan banyak waktu untuk mengikuti yoga dan berkonsultasi mengenai persiapan menjadi orang tua. James jelas membatasi ruang gerak perempuan itu dengan menambah Ron menjadi penjaganya selain Hans. Meski awalnya menolak, Anne tahu jelas kebiasaan suaminya yang sangat protektif dan akan berusaha dengan segala cara agar Anne dapat mengikuti kemauannya.

"Jadi Nyonya akan pergi kemana setelah ini ?" Hans membuyarkan jelas lamunan Anne. Ia baru saja selesai mengecek kondisinya di rumah sakit dan mengambil beberapa vitaminnya bulan ini. Karen masih mengambil masa cuti setelah pernikahannya dan Anne telah sepakat ditangani oleh Dokter Maria, salah satu kenalan baik Karen.

Mengecek ponselnya, siang ini ia memiliki janji temu dengan Rossie, Karen, Cassie, dan Vannesha di restonya. Rossie jelas mungkin sudah tiba lebih awal karena sekarang dia mulai aktif kembali di resto tersebut.

"Kita ke restoku Hans, aku sudah mengatakannya pada James pagi tadi" Anne berkata sambil duduk di bangku penumpang. Membiarkan Hans dan Ron mengambil alih kemudi dengan cepat.

Di masa kehamilan tua seperti ini, sebenarnya Anne cukup senang karena rasa mual yang dialaminya di bulan-bulan lalu sudah jauh berkurang. Nafsu makannya sedikit meningkat tapi hanya untuk beberapa hal. Sudah hampir dua minggu ini ia sangat menyukai omellete buatan James yang meskipun bentuknya tidak terlalu cantik, tapi bagi Anne rasanya sungguh luar biasa. Entah hormon kehamilan atau bukan, tapi menu tersebut bahkan bisa dimakannya setiap kali jam makannya tiba.

Masuk ke dalam resto dan melihat sekitar pekerjanya, Anne mengarahkan tatapannya pada sekelompok perempuan muda yang tengah duduk di bagian belakang resto, lokasi yang berada di luar dan dekat dengan taman.

Memeluk singkat dan bergabung dengan mendudukan dirinya di salah satu sofa menjadi pilihan yang tepat. Pasalnya, Anne lebih cepat lelah karena beban di perutnya juga yang makin besar.

"Kak Anne ingin makan sesuatu ?" Vannesha bertanya setelah menjatuhkan menu pilihannya pada seorang pelayang di resto tersebut.

"Aku akan minum smoothies saja, tolong katakan pada Jenny untuk menyiapkan smoothies strawberry seperti biasanya" Anne menjawab dengan mengarahkan pandangannya pada seorang pelayan yang cukup baik dikenalnya.

"Apa masih terasa mual Anne ?" Karen bertanya dengan nada khwatir.

Anne tersenyum, sadar benar bahwa sahabatnya tersebut jelas merasa khawatir padanya.

"Tidak Karen, James akan membawakanku makan siang hari ini" Anne menjawab sambil tersenyum pada bayi mungil yang kini berada di pangkuan Rossie, putra pertamanya dengan Roger yang diberi nama Reinhart.

Jawaban Anne jelas membuat Vannesha mendekatkan tubuhnya seolah perlu mendengar dari jarak yang cukup dekat. "Kakakku itu benar-benar tak berdaya di hadapanmu kak" Vannesha tertawa dengan ucapannya sendiri.

"Apa maksudmu Vannesha ?" Cassie yang sedari tadi tampak menyimak agaknya mulai penasaran dan tertarik dengan topik yang ada di hadapannya.

Vannesha seolah tersenyum puas dapat memancing orang-orang di sekelilingnya dengan rasa penasaran yang muncul.

Gift Love (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang