Hurt

9K 496 14
                                    

James duduk di ruang tamu menunggu Ms. Sophia keluar dari kamarnya. Ia adalah dokter yang sudah sangat lama bekerja pada keluarga James.

Kejadian hari ini seperti berlalu dengan cepat. James yang marah, membalas perlakuan Anne, bertengkar dengan Kean, dan Anne yang tampak kesakitan seolah membuat kepala James ingin pecah.

Meninggalkan pesta tiba-tiba dan meninggalkan pesan melalui Vanesha bahwa ia membawa pulang Anne lebih awal karena sakit membuat sebagian kerabat dan sahabatnya bertanya-tanya. Tak sempat memberitahu Kenneth dan meminta bantuan sahabatnya itu terkait kondisi Anne, mengharuskan James mau tidak mau memanggil Ms. Sophia hari ini.

Sekitar 20 menit menunggu, Ms. Sophia keluar bersama dengan Grace yang tampak membantunya membawa tasnya. Menghampiri James yang sedang duduk menikmati kopinya, Ms. Sophia langsung menyampaikan hasil pemeriksaannya kepada James.

"Ia terserang gejala tifus. Suhu tubuhnya sangat tinggi. Rasa mual dan tekanan darahnya sangat rendah. Sepertinya istrimu beberapa kali melewatkan jam makannya James"

James terkesiap mendengarnya. Rasanya ia begitu bodoh karena tidak bisa menjaga perempuan itu.

"Aku pikir, saat kamu memanggilku, aku akan mendapati kabar bahagia soal penerus keluarga Kyle. Kedua orang tuamu sering menanyakan padaku soal program memiliki anak" Ms. Sophia berkata lagi.

Anak ? Hal yang bahkan hingga saat ini belum terfikirkan oleh James. Jangankan menyentuh Anne, berbicara dengan perempuan itu tanpa berakhir dengan perdebatan saja terasa sulit bagi James.

"Apa kita perlu memberikan perawatan di rumah sakit ?" James bertanya khawatir.

"Aku memberinya inject hari ini dan beberapa obat untuk meredakan suhu panas dan rasa mualnya. Kita akan melihat perkembangannya dalam 3 hari kedepan. Jika memang tidak ada perubahan yang signifikan, kamu harus segera membawanya ke rumah sakit" Ms. Sophia menjelaskan sambil tersenyum.

"Kamu tidak perlu khawatir. Aku melihat dia perempuan yang cukup kuat. Tapi sekuat-kuatnya seorang perempuan ia tak akan mampu menyembunyikannya kesedihannya lebih lama. Aku melihat itu di wajah Anne"

"Jaga dia dengan baik, keluargamu terlihat sangat menyayanginya Jamie" Ms. Sophia berlalu sambil menepuk ringan bahu James.

Grace tampak siap mengantarnya hingga ke depan mansion. Membuat James berfikir, mungkinkah ada hal yang disembunyikan Anne selama ini darinya ?.

Perempuan itu sedang sakit, tak ingin bergumul dengan pemikiran bodohnya, James mencoba berjalan ke dapur dan menyiapkan makanan untuk Anne. Perempuan itu bahkan tak menghabiskan lasagnanya di pesta tadi.

Ada semangkun cream soup yang dibuat oleh Grace. Cukup sehat dan ringan untuk dikonsumsi oleh Anne. Berharap perempuan itu tak memuntahkan lagi makanannya, James berjalan menuju kamarnya sambil membawa semangkuk soup tersebut dan buah-buahan ringan yang sudah dipotong.

Membuka pintu perlahan, pemandangan pucat di wajah Anne menjadi gambaran pertama yang dilihatnya. Perempuan itu tidak tertidur atau beristirahat layaknya orang sakit, ia justru kelihatan sibuk menyalakan tabnya dan mengerjakan sesuatu disana, tanpa menyadari kedatangan James.

Tak ingin berkata lebih jauh, James mengambil paksa dan tiba-tiba tab yang sedang digunakan oleh Anne setelah menyimpan makanannya di sebelah ranjang.

"Kamu sedang sakit dan masih ingin bekerja ?" James mengetatkan rahangnya. Tampak menahan amarah namun gagal karena nada suaranya terdengar semakin meninggi.

"Aku perlu menghandle beberapa pekerjaan untuk esok hari Jamie" Anne mengeluarkan suaranya pelan.

Menyimpan tabnya di laci sebelah ranjang, James mendudukan dirinya berhadapan dengan Anne. Perempuan itu tampak lebih tirus dibanding beberapa saat lalu mereka bertemu.

Gift Love (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang