Kenapa????

Kenapa Tuhan???

Kenapa kau ambil dia dariku???

"Phi Win...... "

"Kembalilah phi...aku sangat merindukanmu"

"Kenapa kau pergi secepat ini?? Bukankah kau berjanji padaku tidak akan pernah meninggalkanku lagi???"

"Mana janjimu itu??? Kenapa kau mengingkarinya???"

"Kau bilang akan mengajakku ke laut kan??"

"Kenapa????? Kita bahkan belum memulai perjalanan kita"

"Harusnya saat ini kita sedang menikmati indahnya kebersamaan di pinggir pantai "

"Harusnya saat ini kita saling berpelukkan.."

"Phi Win......"

😢😢😢😢😢😢

Entah sampai kapan airmata ini terus mengalir..

Aku sendiri bahkan tidak mampu untuk menghentikannya..

Sampai kapan kepedihan ini akan berakhir??

Sudah sebulan sejak kepergian phi Win..

Tapi aku masih belum bisa merelakannya..

Aku tidak ingin percaya pada kenyataan bahwa dia meninggalkanku..

Kali ini bukan hanya untuk sementara..

Tapi untuk selamanya...

Selama-lamanya...

Tidak akan pernah kembali lagi..

Tapi dia selalu hadir dalam mimpiku..

Mimpi yang sangat indah..

Hingga ingin rasanya aku tertidur selamanya

Untuk bisa terus bersama phi Win.

Setelah kepergiannya..

Bukan hanya aku yang merasa kehilangan..

Tapi juga semua anak buahnya..

Seperti anak ayam yang di tinggal induknya..

Mereka semua sangat bersedih..

Tapi hidup harus tetap berjalan..

Beberapa kali mereka memintaku untuk menggantikan posisi phi Win..

Tapi aku tidak yakin bisa melakukannya..

Aku orang yang lemah.. aku tidak tau apa-apa tentang jalanan yang setiap hari di telusuri phi Win

Aku bahkan tidak tau cara memegang pistol yang phi Win tinggalkan..

Tapi....

Dalam hatiku ada sebuah dendam yang membara..

Dendam yang membuatku ingin bertahan untuk bisa membalaskannya

Dendam yang teramat sangat..

Aku kehilangan seseorang yang sangat ku cintai karenanya.

Jadi.. dia harus merasakan akibat yang dia sebabkan

Aku tidak akan pernah melupakan dendam ini

Tapi.....

Aku tidak ingin hidup di jalanan..

Semua itu selalu mengingatkanku pada phi Win..

Entahlah...

Apa yang akan aku lakukan..

Yang pasti mereka semua masih sangat setia pada phi Win..

Tok...tok...tok...

Siapa yang mengetuk pintu??

Selama hidupku disini aku tidak pernah mendapat tamu

Atau di kunjungi siapapun

Tok....tok...tok...

Jangan-jangan itu musuh phi Win..

Atau bisa juga anak buah phi Win..

Ahh... sudahlah..aku tidak peduli siapapun itu..

Aku buka pintu saja untuk tau siapa yang ada di baliknya

Seorang perempuan???

Siapa dia???

"Ada perlu apa?"

"Boleh aku masuk?"

Sebenarnya aku tidak ingin membiarkannya masuk tapi sangat tidak sopan kan membiarkan tamu berdiri di luar seperti itu..

"Masuklah..."

"Terimakasih"

Aku mempersilahkannya masuk.

"Duduklah"

Dia duduk sambil terlihat mengamati isi rumahku.

"Kamu siapa?"

"Maaf aku mengganggumu"

"Ada perlu apa?"

"Aku Pin... kau mungkin lupa padaku"

Siapa?? Lupa???

Apa aku pernah bertemu dengannya???

Aku bahkan tidak mengenal siapapun selain phi Win

Tunggu dulu.....

Apa dia..... hah...!!!!!

Wanita ini???  Wanita itu???

Diakah????

Wanita yang berpelukan dengan phi Win di depan mataku???

"Kau...???"

"Ya.... aku "

"Untuk apa kau kesini?

"Aku rasa aku perlu mengatakan sesuatu padamu"

"Tidak perlu.. "

"Dengarkan aku dulu"

"Semuanya sudah berakhir"

"Aku tau... tapi phi Win pasti tidak mengatakan apapun padamu tentang kebenarannya"

"Jika seperti itu berarti memang aku tidak perlu tau"

"Tapi kau harus tau"

"Kenapa?"

"Karena ini sangat penting"

"Tapi aku tidak....."

"Karena phi Win mencintaimu jadi kau harus tau"

"Apa maksudmu?"

"Aku tau kau dan phi Win bersama.. dia menceritakannya padaku"

Apa..???? Phi Win cerita pada wanita ini???

Sepenting itukah wanita ini bagi phi Win..

Hingga dia bisa menceritakan segalanya

Siapa dia????

Apa hubungannya dengan phi Win??

Kenapa dia sangat dekat dengan phi Win??

Semua pertanyaan-pertanyaan tiba-tiba muncul dari dalam kepalaku..

Rasa penasaran....

Rasa cemburu....

Dan rasa iri kini telah menguasai diriku...

Apa ini semua?????

















Jeng..jeng..jeng..jennggg.....

Jan lupa vomen ya beb

Khop khun na

Jub jub

Cinta Untuk Dia ( END )Where stories live. Discover now