"Gak tau tuh Nenek kalian yang minta Papa libur."

"Yaudah kalo gitu Pyo sama Esa masuk kelas ya Pah, assalamu'alaikum." Dongpyo pun langsung salim tangan Seungwoo.

"Esa juga masuk kelas ya Pah, hati-hati dijalan, assalamu'alaikum." Gantian Eunsang yang salim tangan Seungwoo.

"Iya, wa'alaikumsalam." Setelah memastikan anak-anaknya masuk ke kelasnya, Seungwoo pun melajukan motor beat nya.

Memang hari ini Seungwoo gak masuk kerja, dia minta cuti seminggu ke atasannya dan untungnya di izinin, Ibunya yang minta dia untuk meliburkan diri sehari aja, Seungwoo gak tau kenapa tiba-tiba Ibunya itu minta dia libur.

Dan nanti setelah anak-anak pulang sekolah Seungwoo diminta langsung ke rumah orangtuanya itu, Seungwoo sih nurut-nurut aja kata orangtua.

Dan sekarang dia mau pulang aja nyuci pakaian kotor yang udah gak dicuci dua hari, Seungwoo memang gak pake jasa ART, selagi bisa dikerjain sendiri kenapa harus repot-repot bayar orang? Sayang duitnya mendingan buat jajan anak-anaknya.

Untungnya anak-anaknya ini gak diurusin juga udah pinter, mandi sendiri bisa, ganti baju sendiri bisa, pakaian kotor juga mereka tau ngeletakinnya dimana, lagipula Ibunya Seungwoo juga bantu ngurusin dua jagoannya itu. Jadi Seungwoo gak terlalu repot jadi single parent.

Pekerjaan Seungwoo bisa dibilang sangat merepotkan, dia kerja sebagai Editor Buku.

Seungwoo dituntut harus menguasai ejaan, tata bahasa, dan tidak malas membuka kamus. Apalagi Seungwoo itu keturunan Korea, lahir di Korea besar di Indonesia.

Ayahnya Korea Ibunya Indonesia, cukup sulit bagi Seungwoo untuk memahami bahasa Indonesia awalnya tapi sekarang dia udah terbiasa.

Sebagai Editor Seungwoo juga harus memiliki pengetahuan yang luas, harus sabar dan teliti. Dan yang paling penting harus mudah bergaul.

Tapi kan Seungwoo itu kaku? Mungkin karena kinerja Seungwoo itu bagus jadi ya lumayan lah dia bisa diterima dengan baik di kantor penerbitan.

*****

Seungwoo dan anak-anaknya udah sampe di rumah orangtua Seungwoo, as always naik motor beat, Eunsang didepan, Dongpyo dibelakang.

Seungwoo, Dongpyo dan Eunsang pun langsung ke pintu utama rumah orangtua Seungwoo.

"Pah kenapa kita pulang ke rumah Nenek?" Tanya Dongpyo, emang dongpyo tuh yang paling kepo, Eunsang juga kepo sih tapi gak separah Dongpyo.

"Nenek yang minta kita kesini sayang." Kata Seungwoo dengan tangan kiri yang gandeng Eunsang dan tangan kanan yang gandeng Dongpyo.

Dongpyo pun angguk-angguk paham, Eunsang diem aja, udah capek dia sekolah mau istirahat aja abis ini.

"Assalamu'alaikum." Salam Seungwoo.

"Wa'alaikumsalam." Jawab orang dari dalem rumah.

Karena rumah orangtua Seungwoo gak terlalu besar jadi ngucap salam sekali aja udah denger.

"Udah sampe toh, masuk sini, Ibu mau ngomong sesuatu." Kata Ibu Seungwoo.

Seungwoo pun nuntun anak-anaknya buat masuk ke dalam rumah, nyuruh anaknya itu duduk di sofa ruang tamu.

"Pah Esa ngantuk." Adu Eunsang begitu duduk di sofa.

"Yaudah sana masuk ke kamar Papa mu, ganti baju dulu tapi." Kata Ibu Seungwoo.

"Iya Nek." Eunsang langsung lari ke kamar yang dulu Seungwoo tempati sebelum nikah.

"Pyo gak ikut Esa?" Tanya Seungwoo ke Dongpyo.

"Nggak, mau disini aja sama Papa." Jawab Dongpyo.

Seungwoo pun angguki kepalanya, emang Dongpyo ini kalo udah deket Papanya pasti jadi manja kayak sekarang ini dia ndusel-ndusel di lengan berotot Papanya.

"Jadi Ibu mau ngomong apa?" Tanya Seungwoo to the point.

"Tunggu Kakak-Kakakmu sama Ayahmu dulu."

"Kakek kemana emangnya Nek?" Tanya si kecil Dongpyo.

"Kakek dibelakang ngurusin ladang, masih dipanggil sama Tante Jiyong." Jawab Ibu Seungwoo.

"Tante Sunhwa mana?"

"Di kamar kayaknya, bentar lagi juga keluar."

Setelah beberapa lama akhirnya keluarga itu ngumpul, Ayah Seungwoo, Ibu Seungwoo, Kakak-kakak Seungwoo (Sunhwa, Jiyong), Seungwoo dan Dongpyo.

"Jadi ada apa nyuruh aku kesini?" Tanya Seungwoo.

"Mukamu itu loh Woo minta di tampol banget." Kata Sunhwa.

"Jangan terlalu datar lah mukamu itu, ntar gak ada yang mau jadi istrimu." Kata Jiyong menimpali.

"Dari lahir mukaku emang begini jadi aku harus gimana?" Kata Seungwoo cuek.

"Jangan debat dulu." Ayah menengahi.

"Jadi Ayah sama Ibu berniat jodohin kamu sama anak temen Ayah." Kata Ayah Seungwoo yang buat Seungwoo sedikit kaget, ya cuman sedikit karena Seungwoo gak punya ekspresi yang berlebihan.

"Kok dijodohin sih Yah? Aku ini udah 27 tahun loh, udah punya dua anak pula, gak pantes lah Yah dijodoh-jodohin." Kata Seungwoo.
"Lagian siapa coba yang mau sama duda?" Lanjut Seungwoo.

"Walaupun duda kamu tuh masih tergolong muda loh Woo, siapa sih yang mau nolak pesona adek Kakak yang paling ganteng ini?" Kata Sunhwa.

"Lagian temen Ayahmu juga gak keberatan anaknya di jodohin sama Duda." Kata Ibu Seungwoo.

"Udah lah Dek terima aja, lumayan lah kamu yang duda ini dapet anak gadis, masih 20 tahun loh dia." Kompor Jiyong.

"Aku sih tergantung Dongpyo sama Eunsang, kalo mereka suka sama perempuan itu aku bakal terima perjodohan ini." Kata Seungwoo setelah menghela nafasnya.

"Kamu tenang aja, Ayah yakin dia bisa kok ngurusin Dongpyo sama Eunsang." Kata Ayahnya.

"Besok kita dateng ke rumah calon kamu." Kata Ayahnya.























TBC..
[Jan 25, 2020]

ᴍᴀꜱ ꜱᴇᴜɴɢᴡᴏᴏ✓Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum