"Kalau begitu beli mobilnya dari sekarang saja agar saat kau sudah tidak nyaman naik bus tinggal naik mobil" gyuri menghembuskan nafasnya pelan mendengar ucapan taehyung.

"Dari pada untuk membeli hal yang sebenarnya belum terlalu diperlukan lebih baik tabung saja dulu uangnya"

Taehyung yang tadinya duduk dengan kedua tangan yang bersandar pada meja kini menyandarkan punggungnya pada kursi, ia menolehkan kepalanya menatap punggung gyuri yang sedang mencuci piring.

"Bukankah sudah ku bilang jangan terlalu hemat, memangnya untuk apa aku berkerja" lagi-lagi gyuri menghembuskan nafas.

"Aku tidak terlalu hemat oke tapi memang tidak mau beli mobil, saat aku sudah ingin aku akan langsung bilang pada oppa" ucap gyuri sambil berjalan menghampiri taehyung, kini ia berdiri tepat dihadapan suaminya itu.

"Kau memang selalu seperti itu" taehyung bangun dari duduknya dan pergi menuju kamar meninggalkan gyuri yang bahkan masih berdiri disana sampai beberapa detik.

...

Hari berlalu hingga akhirnya tiba saatnya taehyung bertemu dengan tuan Kim. Tak seperti biasanya janji makan malam hari ini berlokasi disebuah hotel. Sepertinya hotel ini termasuk aset milik ayahnya.

Kim taehyung sudah menunggu hampir 30 menit hingga akhirnya tuan Kim muncul dan kini sudah duduk Dihadapannya. Sampai saat ini tak ada hal yang mencurigakan, hanya ada dia dan tuan Kim saja.

"Ukhuk..ukhuk" taehyung sekilas melirik pada tuan Kim saat suara batuk terdengar. Ia lihat ayahnya itu sedang meneguk air mineral berusaha meredakan batuknya. Dan lagi taehyung mengerutkan dahinya.

'Sejak kapan ayahnya itu jadi gemar minum air mineral ketimbang wine dan sejenisnya' batin taehyung.

"Akhuk..,maaf apa aku mengganggu makanmu?" Tanya tuan Kim sambil membalas tatapan heran taehyung.

"Aniyo, gwenchana" datar nada taehyung menjawab, lelaki itu kembali fokus pada piringnya.

"Ku dengar kau dan wanita itu sudah mempunyai anak" tak terdengar seperti pertanyaan bagi taehyung, maka ia hanya mengunyah makanannya. Dan hal itu tak lepas dari tatapan tuan Kim.

"Siapa namanya?"

"Kim beomgyu" dengan cepat taehyung menjawab.

"Ternyata benar dia laki-laki"

"Kau memata-mataiku?" Meski bernada datar kini Kim taehyung sudah melepaskan garpu dan pisau ditangannya itu artinya ia mulai masuk kedalam pembicaraan.

"Ck, untuk apa aku melakukan hal semacam itu" dan pada akhirnya tuan Kim juga ikut mengabaikan makanannya.

"Aku tahu dari cerita jungkook beberapa minggu yang lalu, katanya ia datang ketoko bunga wanita itu dan bertemu anakmu juga" ucap tuan Kim.

"Mereka punya nama, Kim gyuri dia istriku dan Kim beomgyu dia anak ku" gumam taehyung.

"Arrasso, tenang saja biar bagaimanapun mereka adalah menanti dan cucu ku bukan?"

"Langsung saja pada intinya, aku tidak bisa meninggalkan keluargaku dirumah sendirian sampai larut malam"

"Cih" mendengar ucapan taehyung, tuan Kim memamerkan senyuman enggan.

"Baiklah mari ke inti permasalahan, seperti yang sudah sudah aku katakan padamu, kembalilah ke perusahaan"

"Seperti yang sudah sudah aku tidak bersedia"

Mereka bercakap cakap cakap dengan nada begitu tenang, tapi dengan aura yang begitu tegang.

"Sudah kukatakan aku tidak akan ikut campur dengan pernikahan mu, kau bisa menjadikan mereka istri simpanan"

Mendengar ucapan tuan Kim reflek taehyung mengepalkan tangannya erat seolah menahan sesuatu yang mungkin akan meledak.

"Kenapa gyuri harus menjadi istri simpanan?"

"Karena kau bisa mendapatkan yang lebih dari dia"

"Cih, begitukah yang kau fikirkan" taehyung memandang langit langit, merasa tak percaya ayahnya akan melakukan hal sampai seperti ini padanya dan bahkan pada keluarganya.

"Kim taehyung, kau berkompeten dengan hal bisnis, kau juga sudah cukup umur untuk memimpin KIM's corp, kau pasti sudah tahu tentang kondisiku bukan?"

"Suruh saja jungkook"

"Dia masih terlalu muda"

"Kalau begitu tunggu saja sampai dia cukup umur bagi mu" taehyung berdiri dari duduknya.

"Kalau begitu aku akan bicara pada istrimu"

*BRAK!

Semua tatapan pengujung tempat makan tertuju pada taehyung dan tuan Kim saat ini, setelah taehyung menggebrak meja dengan keras dan mencuri perhatian yang lain.

Seolah tak perduli lelaki itu hanya menatap lurus pada tuan kim dengan mata memerah menahan amarahnya.

"Jangan pernah sentuh mereka" bisik taehyung, Sebelum akhirnya pergi dari sana.

Tbc.

My Lovely teacher || KtH~Where stories live. Discover now