"aah uuh aah uuggh.."
Ia mencium dan menghisap leherku hingga menimbulkan banyak kissmark ditubuhku.
Ia terus memompa miliknya semakin cepat ke dalam bagian intimku.
Rasa nyeri itu hilang entah kemana digantikan rasa panas membara gairah dari pergumulan kami di atas ranjang.

"aah uuh aaah uughh.."
Alpha damian semakin mempercepat ritme gerakannya pada tubuhku. Miliknya benar benar memenuhiku. Rasanya bagian intimku sangat sesak dan kejantanan suamiku semakin keras seiring lama waktu permainan kami.

"aah alpha damian... Aah...alpha..."

"tunggu aku sayanggg... Eungghh...
Aaah..."
Aku meremas sprey, bagian intimku berkedut hebat.
Rasanya ada sesuatu yang akan meledak dari tubuhku. Alpha damian juga semakin mempercepat dan memperdalam miliknya memasuki liang ku.
Aku merasakan sesuatu yang hangat meledak didalam tubuhku.
Memenuhi bagian intimku.

"kau selalu membuatku terpuaskan, key..."
Alpha damian melepas kejantanannya dan berbaring di sampingku.

"hah huh hah huh hah.."
Aku benar benar seperti habis berlari keliling lapangan 5 kali.
Nafasku dibuat ngo ngosan oleh suamiku.
Aku melihat kesamping.
Dia, suamiku, alpha damian.
Pria itu tengah berbaring terlentang dengan tubuh dan dahi penuh keringat yang besarnya hampir sebesar biji jagung.
Sebuah ingatan berputar dikepalaku.
Aku pernah mengalami kejadian ini sebelumnya.
Aku berada disituasi dan kondisi yang sama waktu itu. Hanya saja saat ini aku tengah hamil.
Astaga. Aku lupa.
Bukankah aku hamil...?
Memangnya boleh berhubungan intim saat hamil?

"alpha anak kita tidak apa apa?"
Aku reflek menyentuh perutku yang masih rata.

"tidak akan terjadi apa apa...
Ia tak akan kenapa napa meski aku menjenguknya tadi...
Asalkan tidak terlalu kasar saat bermain tentu saja hubungan intim dalam keadaan hamil itu tidak dilarang..."

"benarkah?"
Aku memiringkan tubuhku menghadap ke arahnya. Alpha damian juga ikut memiringkan tubuhnya dan menjadikan salah satu tangannya sebagai tumpuan kepala.

"malah lebih seru dan menyenangkan, katanya..."
Bisik alpha damian didekat telingaku.
Dasar pria satu ini.
Aku kan jadi malu.
Aku menundukkan wajahku.
Tak sengaja aku melihat miliknya yang tadinya lemas kembali menegang dan justru semakin tegak berdiri.

"astaga..."
Aku langsung menutup mulutku. Aksiku membuatnya tertawa dan kembali menindihku.

"mau ronde kedua?"

Tok tok tok,

"kalian mau sarapan jam berapa?
Ini sudah hampir siang loh...
Biarkan calon keponakan ku makan dulu kak..! Atau kupotong nanti punya kakak..!"
Untunglah pintu kamarku diketuk oleh daniella.
Kalau tidak alpha damian akan segera melakukan ronde keduanya padaku.
Miliknya hanya terlelap barang 5 menit saja dan langsung kembali berdiri saat melihatku telanjang bulat di sampingnya.

Daniella benar benar tau saat yang tepat untuk mengganggu kesenangan kakaknya.
Aku ingin tertawa tapi kutahan.
Aku tak mau alpha damian marah.

"kurang ajar kau ella...
Awas aja kamu... Akan kuusir kamu setelah ini...!"
Alpha damian segera bangun dari tubuhku.
Ia duduk di tepi ranjang. Sedangkan aku duduk diatas ranjang di sampingnya.

"tapi ella benar..
Kau dan anak kita harus makan...
Aku tak ingin kalian kelaparan..
Baiklah...
Aku atau kau dulu yang mandi?"

"eum... Bagaimana kalau aku dulu..?"

"baiklah... Aku akan mandi dibawah saja..!"
Alpha damian kembali mengenakan boxer dan celana bahannya. Aku beranjak dari ranjang hendak berjalan ke kamar mandi.
Aku berdiri dan melangkah sekali.

"issh.."
Aku meringis.
Rasa nyeri kembali muncul di bagian intimku. Rasanya tak hanya nyeri malah tambah perih.
Alpha damian yang tengah memegang handle pintu hendak keluar jadi batal.
Ia kembali mendekatiku dan mengangkatku ala bridal style di depan dadanya.

Ia kembali mendekatiku dan mengangkatku ala bridal style di depan dadanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(abaikan back ground dibelakangnya ya..!)

"kalau butuh sesuatu katakanlah...!
Aku ini mate sekaligus suamimu, key..."
Alpha damian meletakkanku di atas bathtub, ia mengalirkan air hangat ke dalam bathtub hingga sampai setinggi pinggangku.
Ia lalu ikut memasukkan dirinya kedalam bathtub di hadapanku.

"alpha mau apa?"

"mau membantumu mandi lah sayang..
Jangan khawatir...!
Aku tak akan melakukan apa apa..."
Astaga,
Aku malu sekali.
Padahal pikiran kotor dikepalaku sudah bermunculan. Tapi kurasa aku terlalu berburuk sangka pada suamiku.
Dia tak seagresif yang kukira.
Ia sangat pandai mengendalikan dirinya dalam situasi dan kondisi apapun.
Aku menyukainya.

Tbc.

Wah mulai ada rasa yang tak biasa tuh...
Meskipun lupa ingatan rupanya keyra gak mau kehilangan alpha ya...

Maaf ya bila typo masih bertebaran..
Jangan lupa tinggalin jejak abis baca ya...
See you next part...

I'm Alpha Damian [END]Where stories live. Discover now