Aku adalah putra satu satunya dari pasangan wolf dan fairy.
Yah memang benar aku memiliki saudara tapi ia adalah seorang shewolf yang bawelnya hampir sama dengan ibuku.
Aku mewarisi semua kekuatan ayah sebagai seorang king werewolf dan juga sedikit...
"astaga..." Aku membekap mulutku sendiri dan memilih menutup kedua mataku.
"apa yang kau lihat? Katakan padaku, istriku?" Alpha damian mengangkat daguku agar aku mendongak menatap matanya yang berwarna coklat kehitaman yang indah itu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Matanya sangat indah. Kesan pertamaku saat pertama kali menatap matanya adalah sexy dan menantang, mendominasi dan mengintimidasi.
"apa kau melihat sesuatu yang tidak seharusnya dilihat?" Astaga, Aku malu sekali. Tatapannya yang seolah menyelidik dengan senyum miring di wajahnya membuatku semakin gugup dan dibuat salah tingkah olehnya. Aku menggeleng sambil berusaha menutupi kegugupanku.
Deg deg deg deg
Bahkan jantungku sendiri tak bisa ku ajak kompromi. Aku saja sampai takut kalau alpha damian bisa mendengar degup jantungku yang seperti baru selesai lari marathon.
Alpha damian memegang kedua pundakku dan mendorongku pelan ke arah belakang hingga punggungku menempel dinding kamar. Ia kembali mendongakkan wajahku. Ia tersenyum manis. Senyum atau smirk. Aku juga tak pandai membedakannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Cup,
Ia mencium bibirku. Ia melumatnya dengan lahap. Bibir atas dan bawahku secara bergantin. Awalnya tanganku berada didepan dadanya menahan tubuhnya agar tak terlalu menempel padaku , lalu ia mengangkat kedua tanganku hingga berada di sisi kanan dan kiri kepalaku. Hal itu membuatnya semakin mudah mengakses setiap inci tubuh bagian atasku dengan mudah.
Ia lalu beralih mengecupi leherku. Membuat sensasi aneh namun menyenangkan menyergap tubuhku.
Cklek,
Tiba tiba pintu kamarku terbuka lebar, menampakkan seorang wanita dengan perut membulat. Tentu saja reflek aku langsung mendorong dada alpha damian agak sedikit menjauh dariku.
"oops.. Sorry.. Silahkan lanjutkan kembali kegiatan kalian..." Daniella cekikikan sambil kembali menutup pintu kamar kami. Duuh, Mau ditaruh dimana mukaku sekarang. Aku malu sekali, aku menunduk dalam. Pasti sekarang sudah memerah seperti kepiting rebus.