[ 0 ] Broken Wings

Start from the beginning
                                    

Beomgyu berdiri, menepuk bagian belakang celananya yang tertempel rerumputan kering.

"Sampai jumpa besok, di sekolah." Soobin melambai ke arah Beomgyu yang berlari menuju mobil jemputannya.

"Ya, sampai jumpa."

Setelah eksistensi Beomgyu menghilang di antara mereka, kini masih tersisa Yeonjun, Soobin dan Taehyun.

"Hyung dijemput dimana?" Tanya Taehyun pada Yeonjun.

Yang tertua itu hanya tersenyum penuh arti, membuat keduanya bingung.

"Tidak dijemput ya, hyung?" giliran Soobin yang bertanya.

"Rumahku kan tidak terlalu jauh, kalian berdua pulanglah."

Yeonjun mendorong kedua tubuh anak itu pelan, lalu berbalik—berjalan berlawanan arah dengan kedua anak itu.

Merasa ada yang tidak beres, Soobin pun mengejar Yeonjun dan menarik lengan almamaternya, "Hyung, hari ini kau terlihat aneh. Apa semuanya baik—maksudku sangat sulit, ya?"

Yeonjun sebenarnya merasa bersalah saat melihat tatapan Soobin yang penuh kekhawatiran padanya, Ia hanya tersenyum, berusaha menepis pemikiran buruk sahabatnya itu.

"Bukannya hari-hari selalu sulit? Besok, semuanya akan baik-baik saja—ya kuharap begitu, aku pulang." Yeonjun kembali melanjutkan langkahnya yang tertahan, meninggalkan kedua sahabatnya yang dilanda rasa kecemasan.

"Yeonjun hyung, jangan lupa minum obatnya!"

Lagi, Yeonjun tersenyum mendengar ucapan Taehyun.

"Tentu, aku akan menghabiskan obatku malam ini."

——

"Mum, i'm coming home."

Hyuka hanya bisa menunduk saat kakaknya menyapa seperti itu, ini adalah rumahnya tapi remaja laki-laki itu merasa seperti berada di tempat yang asing.

Kedua lututnya terasa lemas dan matanya terasa sangat berat, bahkan Ia berpikir tidur dengan seragam bisa saja Ia lakukan di saat seperti ini. Sumpah, dia kelelahan. Menapaki tangga pun Ia hampir tak sanggup.

"Bagus."

Hyuka mendongak, di ujung tangga sana sudah ada sang ibu yang berdiri bersampingan dengan seorang perempuan yang Hyuka kenal-guru pianonya.

"Mrs. Oliv sudah datang sejak satu jam lalu, dan kau—memilih untuk berkeliaran di waktu pulang sekolahmu?!"

Sang ibu datang dengan wajah garang, mencengkram seragamnya kuat saat Ia benar-benar berdiri di lantai dua, sementara Hyuka yang sedang lemas tak mampu berbuat apapun selain pasrah jika dipukul, seperti waktu-waktu sebelumnya.

"Mum, i'm so sorry." Lirihnya, Hyuka sepertinya sadar jika sang ibu mulai curiga dengan aktivitasnya selama ini—dan Hyuka tebak jika ibunya bertemu pihak sekolah untuk menanyakan segala hal tentangnya.

Hyuka tau, karena adiknya juga diperlakukan seperti itu.

"Nyonya, dia sepertinya kelelahan. Besok memang tidak ada jadwal disini, tapi saya bisa datang untuk mengajarinya." Jelas Mrs. Oliv—perempuan itu cukup khawatir dengan keadaan muridnya yang terlihat jauh dari kata baik-baik saja.

Sanctuary : Magic IslandWhere stories live. Discover now