[8] Invited to Another Side of The Universe

1.1K 225 70
                                    

Sanctuary : Magic Island

Written by chleover

2021















Anak-anak tidak bisa memilih oleh siapa mereka akan dilahirkan, dan kami menyadari hal itu. Lantas, mengapa orang tua tidak bersikap seperti kami yang menerima apa pun di keluarga ini? Kau bahkan tahu bahwa dunia memang tidak adil sejak kita dilahirkan.















“Nak, Papa sudah kembali.”

“Waktu telah berlalu dan papa minta maaf untuk segala yang telah papa lewatkan darimu.”

“Kelihatannya lelah, apa mama merawatmu dengan baik?”

“Bagaimana dengan adik dan kakakmu?”


Pria bertubuh tinggi itu kemudian menunduk dalam—berlutut di sisi tempat tidur anak laki-lakinya. Menatap wajah anaknya yang sedang terlelap dengan tenangnya.


“I’m sorry as being your Dad. I can’t take your pains even just a little bit.”


Selesai berucap, si pria kemudian tersenyum kecut menatap putra kesayangannya—mengecup dahinya singkat kemudian berlalu dari sana dengan meninggalkan bekas mendalam bagi yang berpura-pura tetap menutup mata.


Hueningkai bisa saja menangis semalaman ini.


“Not your faults, Dad.”





———




Selama ini Yeonjun hanya pernah nyaris ditampar— sejauh ini perlakuan fisik yang buruk tidak pernah Ia dapatkan—tapi masalah psikis, jawabannya mutlak, tentu saja iya.


Namun malam ini, fakta itu meleset dari posisinya.


Untuk pertama kalinya Yeonjun mendapat hukuman dengan kekerasan, penyerangan fisik berupa tamparan keras di beberapa bagian tubuhnya.


Delapan jam berlalu—warna langit sudah berganti, begitu pula dengan hari.

Tamparan yang membuat sudut bibirnya berdarah itu masih terasa panas, seolah Ia baru ditampar lima menit yang lalu.


Selama waktu itu pula Ia menahan diri untuk tetap terjaga. Penglihatannya agak buram dan matanya benar-benar pegal sebab menahan kantuk.


Andai saja Ia tak memaksa pulang ke rumah dan tetap tinggal di rumah sakit itu—tak mungkin orang tuanya akan marah besar seperti ini. Tapi Yeonjun dengan pemikirannya sendiri—bahkan jika Ia memilih tinggal di sana, tidak ada yang membaik, kan? Konseling, obat-obatan, itu tak mengubah apapun darinya.


Yeonjun menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan, ada sedikit rasa sakit yang berdenyut di ulu hatinya. Ia memaksa bangun dan menjangkau nakas, semuanya memburam semakin parah di penglihatannya. Yeonjun melangkah cepat menuju tempat tidur dan menjatuhkan diri di sana.


“Ini kali kematianku yang ke berapa?”

“Kenapa terus berulang?”

“Aku lelah berharap bahwa setiap momen yang kuhadapi adalah kali terakhir.”

“Aku benar-benar ingin mengakhiri semuanya.”

“Sungguh.”

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 17, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sanctuary : Magic IslandWhere stories live. Discover now