g h o s t - 28 "I don't know, how much longer I can go"
╚═══*.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.*═══╝
Dengan begitu, kami tinggal dengan bahagia beberapa saat. Memang, sebulan pertama semuanya berjalan sangat amat lancar, terutama kerjasama antar perusahaan kami. Aku bekerja sangat profesional hingga ayahnya Beomgyu yang tadinya meragukanku akhirnya percaya jika aku bisa mengembangkan perusahaannya. Padahal, aku ingin menelan perusahaannya.
Di buku ini kutentukan kemana semua sahamku jatuh. Bukan ke Beomgyu yang entah sampai kapan akan bertahan. Bukan juga ke Taehyun teman dengan kemungkinan mengkhianatiku 1/10 tapi iapun pernah melakukannya.
Jadi, aku percayakan yang kulakukan sekarang untuk Soobin. Hey, friend.. gue nggak pernah mau berantem sama lo. So sorry if I don't have any time to apologize. Tapi gue percaya. Gue paling percaya sama lo. Inget sebutan kita? Lo otak kiri, gue otak kanannya. Kita selalu punya pikiran yang sama dan gue harap dengan ini, lo bisa maafin gue.
Ah, sekedar informasi, ini sudah bulan kedua aku mengurung diri di kamar. Tepatnya, Beomgyu yang mengurungku, katanya aku tak boleh pergi kemanapun. Oleh karena itu, aku menulis buku ini.
Ini bukuku, cerita tentangku. Cerita amat tak masuk akal yang akupun tak mengerti bagaimana ini terjadi. Selama aku terkurung disini aku menemukan selembaran notes yang berisi lagu Beomgyu dengan sebuah gambar yang agak lecek.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Symphony hitam
[V1] Malam sunyi kuimpikanmu Kulukiskan kita bersama Namun s'lalu aku bertanya Adakah aku di mimpimu
Di hatiku terukir namamu Cinta rindu beradu satu Namun s'lalu aku bertanya Adakah aku di hatimu
[Chorus] T'lah kunyanyikan alunan-alunan senduku T'lah kubisikkan cerita-cerita gelapku T'lah kuabaikan mimpi-mimpi dan ambisiku Tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu
[V2] Bila saja kau di sisiku 'Kan ku beri kau segalanya Namun tak henti aku bertanya Adakah aku di rindumu
[Chorus] T'lah kunyanyikan alunan-alunan senduku T'lah kubisikkan cerita-cerita gelapku T'lah kuabaikan mimpi-mimpi dan ambisiku Tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu
[Bridge] Tak bisakah kau sedikit saja dengar aku Dengar simfoniku Simfoni hanya untukmu...
[Chorus] T'lah kunyanyikan alunan-alunan senduku T'lah kubisikkan cerita-cerita gelapku T'lah kuabaikan mimpi-mimpi dan ambisiku Tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu T'lah kuabaikan mimpi-mimpi dan ambisiku Tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu
*Sherina - Symphony hitam
Kalian ingin tau akhir dari kisah kami?
Beomgyu memasuki kamar hari itu, tak langsung mengunci pintu seperti biasanya. Ia menutupi sesuatu dibelakang tubuhnya.
"Gyu? Kamu bawa apa? Bukan makanan kan?"
"Yeonjun..." Beomgyu menodongkan pistol tepat disebelah kepala Yeonjun. Hingga membuat Yeonjun membeku.
"Ka- kamu.."
"Kita bakalan reinkarnasi bareng kan? Kita bakalan jadi hantu bareng kan?"
"Aku pikir... Kamu udah berubah. Aku pikir kamu udah bahagia. Aku pikir kamu mau hidup selamanya begini.."
Beomgyu mengangguk, "iya aku mau. Tapi nggak mungkin bisa," Beomgyu menaruh tangan kirinya ke atas kepala, menodong pistol satunya ke kepalanya sendiri.
"Aku pikir kamu udah sembuh dari sakit mentalmu."
Beomgyu meneteskan tetes demi tetes air mata yang bercampur dengan darah, membasahi baju Yeonjun kemudian mendekat. Menempelkan kembali bibir mereka.
"Tem- bak- aja. Maaf, kalo aku gagal ngubah kamu."
"I love you."
"I love you more."
Well, itu yang gue liat di CCTV. Perusahaan gue adalah perusahaan penerbit buku dan Yeonjun pernah nelepon gue untuk nerbitin buku ini. Bahkan ngasih akses untuk ngerevisi dan nambahin kalimat di akhir cerita.
Gue Soobin dan gue sebenernya bisa ngeliat 'mereka'.
Nggak usah khawatir, Beomgyu sama Yeonjun bahagia kok hidup dengan wujud mereka. Tentang reinkarnasi, gue sendiri nggak tau apakah mereka bakalan reinkarnasi atau nggak. Tapi pasti Yeonjun bakalan nyari cara untuk keluar dari wujudnya.