four

1.4K 185 20
                                        

╔═══*.·:·.☽✧    ✦    ✧☾.·:·.*═══╗

g h o s t - 4
“where are you?”

╚═══*.·:·.☽✧    ✦    ✧☾.·:·.*═══╝

"Beom???"
"Beomie!"
"BEOM BEOMMMM!"
"Dimana sih itu anak?"

Kemarin sore mereka ketiduran bareng karena capek lari-larian. Dan pagi ini, Beomie hilang.

"Ma, liat Beomie gak?" tanya Yeonjun ke mamanya yang kebetulan lewat.

"Nggak tuh, lagian ini masih pagi Jun, masa dia udah main kesini? Lagian dia kalo main biasanya nyapa mama dulu kok."

"Hah? Kemaren Yeonjun tidur sama dia."

"Hah!? Kamu nidurin anak orang!?"

"Tidur doang mah, nggak yang aneh-aneh!"

"Oh kirain."

"Tunggu kamu lulus dulu ya Jun, baru yang aneh-aneh."

"Apaan sih ma. Bodo ah. Aku mau ke mall."

"Ngapain ke mall?"

"Main game."

"Beat saber? Kan ada di rumah! Kamu tuh kebiasaan!"

"Emang Yeonjun suka main beat saber di luar?"

"Yaiyalah! Tiap hari bukannya belajar malah ke mall main beat saber!"

"Emang iya?"

"Yaiyalah! Ngaku kamu! Kamu pasti ketemu cewek kan di mall?"

"Cewek? Ngapain? Gak tertarik aku."

"Masa? Tapi kamu pernah cerita tuh, katanya suka yang namanya Kai?"

"Kai? Hueningkai?" Yeonjun ngerutin dahinya, bingung kenapa Yeonjun masa depan bisa kenal secepat ini sama Hueningkai, orang yang dulunya mau dijodohin sama dia.

"Nah eta Jun! Kenalin dong ke mama! Kalo ga lebih imut dari Beomgyu gak boleh yah!"

"Eh ma, tapi.. Beomgyu itu katanya namanya Beomie, bukan Beomgyu?"

"Hah masa sih? Selama ini mama panggilnya Beomgyu."

"Gatau ah, aku mau siap-siap aja," Yeonjun balik lagi ke kamarnya terus ngambil beberapa baju. Tapi baru aja dia lepas baju, mamanya udah masuk.

"Tumben kamu pake baju manual. Biasanya rengek-rengek minta beliin mesin inilah- itulah- robotlah."

"Hah? Emang robot bisa makein baju?"

"Ituuu!" tunjuk mamanya Yeonjun ke suatu benda bulet yang sampingnya dikelilingin sama baju.

"Gimana makenya?"

"Yaelah, orang itu punya kamu. Masa kamu nggak ngerti? Mama kan nggak punya mesin gituan!"

"Oh, mesinnya masih bagus emang?" tanya Yeonjun sambil liat-liat. Tau tau dia udah masuk terus mencet-mencet tombol.

Begitu keluar dia udah pake baju rapih sama aksesoris-aksesoris topi-topian dan segala macem deh. Swag abis gayanya Yeonjun.

"Ini kayaknya mesin punya designer ya?"

"Nggak juga sih. Tapi mama pernah ditawarin, biar lebih praktis, sama seru. Kayak ngedandanin orang di HP kan?"

"Iya. Aku pikir cewek bakal suka. Kenapa mama gak suka?"

"Mama suka. Tapi papa kamu nggak pernah bolehin beli sesuatu tentang teknologi. Karena rumah ini banyak kenangannya."

"Iya. Rumah ini emang banyak kenangannya," jawab Yeonjun sambil ngelirik ke sekitarnya. Keinget hal-hal pas Yeonjun masih kecil, pas bibinya pulang mereka beresin rumah bareng, mereka main monopoli bareng, foto keluarga juga di rumah ini, pokoknya banyak banget yang dilakuin di rumah ini.

"Mungkin kalo Yeonjun jadi papa, Yeonjun bakalan lakuin hal yang sama. Yaudah ah, Yeonjun mau jalan dulu, dah mah!" pamit Yeonjun lalu jalannya keluar kamar.

"Kamu kesana naik apa?"

"Mobil?"

"Mobil? Biasa juga pake flyingboard."

"Flyingboard?"

"Flyingboard kamu mama sarungin di bagasi. Cari aja."

"Oke."

Yeonjun nyobain flyingboardnya. Ini nih yang Yeonjun tunggu-tunggu dari masa lalu. Nggak butuh waktu lama, dia langsung nguasain flyingboard itu. Emang sebelumnya juga dia udah sering main hoverboard jadi main flyingboard juga cuma main-main di keseimbangan.

─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───

J

am menunjukan pukul 3 sore hari. Yeonjun udah di jalan pulangnya. Capek dia tuh abis main game virtual sekalian nonton film. Film yang Yeonjun nonton sekarang jelas film yang diluar otak dia. Film yang nggak pernah dia tonton. Nggak kayak film dia waktu dulu yang ceritanya klise semua.

Tetep Bagus. Cuma ya gitu-gitu aja ceritanya.  Dia juga nggak nyangka 2050 masih ada namanya bioskop. Tapi gak sepi juga, banyak orang pacaran.

Sampe dia keluar dari bioskop dan papasan sama Hueningkai.

"Kak Yeonjun!"

"Eh, iya Kai?"

"Kai? Biasa manggilnya Ning."

"Oh gitu ya?"

"Iya. Kakak kenapa jarang keliatan beberapa minggu terakhir?"

"Oh itu, gue sakit."

"Sakit?"

"Iya."

"Sakit apa? Parah gak? Kok bisa?"

"Nggak. Kecelakaan doang kok," kecelakaan yang menyebabkan Yeonjun terpental ke masa depan.

"Doang!? Tapi sekarang kakak gapapa?" tanya Hueningkai sambil muterin Yeonjun.

"Gapapa kok," kata Yeonjun sambil senyum. Tapi setelah itu dia kayak ngeliat siluet Beomgyu yang lewat di lantai bawah.

"Kai, gue harus pergi nih!"

"Kakak gak mau main dulu sama aku?" tanya Hueningkai sambil cemberut.

"Maaf ya, lain kali oke? Gue ada urusan penting nih. Maaf ya!" kata Yeonjun final terus ngejar sosok yang barusan nampak.

Yeonjun ngejar siluet itu sampe lupa kalo daritadi dia nentengin flyingboard, baru ketika dia napakin kakinya di jalanan sepi dia inget dan nurunin flyingboardnya, terus langsung lompat, keatasnya. Di zaman kayak gini, tombol on/off udah  kadaluarsa, sekarang zamannya sensor.

Yeonjun belok, arah ke rumahnya, tapi Beomgyu udah menghilang, apa.. Dia balik ke rumahnya?

To be continued

Gais aku double up tapi please kindly vote the both of them.

Vote dua duanya oke?

Ini ngeditnya susah lah tolonglah :(

[2.0] ifyoureGhost; Yeongyu/Yeonbeom/BeomjunWhere stories live. Discover now