twenty-five

Mulai dari awal
                                        

"ITU KARENA LO NGGAK BISA BUAT DIA BAHAGIA! LO MALAH NGEJAUHIN DIA."

"Oke, well. Intinya gue kesini untuk minta maaf."

"Beomgyu ngegangguin gue. Hidup gue nggak tenang."

"Gangguin? Parah?"

"Nggak."

"Dia bakalan stop mulai sekarang. Tapi lo mesti ngerelain semuanya, lo mesti maafin semuanya. Tulus."

"I will," katanya, membuka gerbang berlapis listrik itu, menyodorkan tangannya, "satu syarat. Kita balik kayak dulu oke? Sebelum Beomgyu ada."

"Dengan senang hati," tutur Yeonjun menerima jabatan dengan senyum yang terpaksakan.

"Muka lo kenapa sih kusut amat kayak hantu."

"Haha, iya. Sedih gue, baru ditinggal hantu."

"Nggak tau deh. Selama kita pisah, banyak hal tentang lo yang jadi misteri."

"Banyak banget. Bahkan gue aja nggak ngerti apa yang terjadi di kehidupan gue."

"Is everything alright?"

"I guess no. Bin, pokoknya apapun yang terjadi, kita bareng-bareng terus okay?"

"With happiness."

"Call."

"Deal."

"Promise."

"Pinky."

"Nggak usah berkorban lagi."

"Itu elo!" tutur Soobin menempeleng kepala Yeonjun.

"I have to go, last task."

"Apaan dah, udah kayak orang kerja aja pake task task segala."

"Goodbro,"

"Hati-hati."

"Hm."

─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───

"Ma, pa."

"Yeonjun!?" ayah Yeonjun membelalakan matanya, tak tahu menahu bahwa anaknya itu masih hidup.

"Kenapa sayang?" tanya mamanya dengan lembut.

"Yeonjun, itu kamu!?"

"Iya, itu Yeonjun pa! Mama udah bilang! Yeonjun itu masih hidup! Tapi kamu nggak percaya."

"Yeonjun mau ngomong," tutur Yeonjun menengahi mereka.

"Ngomong apa, nak?" tanya mamanya lembut.

"Tapi nggak disini."

"Disini," ujar Yeonjun ketika mereka semua berada di depan rumah mereka.

"Kenapa nggak di dalam?" tanya mamanya yang dijawab gelengan oleh Yeonjun.

"Aku nggak mau nambah kenangan ini di dalem rumah."

"Maksud kamu apa?" tanya papanya Yeonjun tak mengerti.

"Ma, aku minta maaf. Pa, aku minta maaf. Mungkin kalo selama ini aku ada salah, mungkin kalo kalian salah paham. Aku bukan Yeonjun. Aku bukan Yeonjun anak kalian."

"Ngomong apa kamu nak?" tanya mamanya mengerutkan kening.

"Aku nggak hidup. Kalian liat kan? Mukaku pucat. Aku dari masa lalu, aku kesini untuk memperbaiki masalahku sendiri, bukan masalah Yeonjun. Yeonjun anak kalian itu yang ada di dalam kuburan, yang kuburnya ditumbuhi rumput ilalang dan bunga. Seberapa sibuk kalian sampe ngejenguk anak kalian pun nggak bisa? Seberapa takut kalian miskin dan mati sampe kehilangan pun masih tak berubah?"

"NGOMONG APA KAMU JUN! MAMAMU ITU SAMPAI HALUSINASI KARENA KEHILANGAN KAMU! kita juga nggak pernah kesana karena terlalu takut, terlalu sedih. Tiba-tiba kamu ngomong kayak gini sama kita! Terus bilang kalo kamu nggak hidup! Kamu itu apa!?" teriak papa Yeonjun.

"Aku cuma roh yang diberi tubuh oleh malaikat dan dikirim kesini. Kunjungin kuburan anak kalian, tadi aku kesana. Dia bilang dia rindu kalian berdua. Dia cuma butuh kalian berdua untuk nganter. Berdoa untuk dia. Dia pasti seneng. Sekarang, aku harus pergi."

"Nggak, Jun, kamu nggak boleh pergi!"

"Ma, terima kenyataan. Aku nggak hidup. Aku bukan anak mama. Jangan sedih, Yeonjun ikutan sedih disana," tunjuk Yeonjun ke sebelah kiri jalanan.

Tapi tak ada seorangpun disana.

"Kamu anak mama Jun! Jangan bilang kayak begitu! Pucat atau apapun, kamu tetap anak mama. Jagoan mama yang paling ganteng."

"Mama harus ngerelain. Nggak ada yang selamanya didunia ini. Cari uang pun mau untuk apa? Setelah kaya raya mau apa? Udah ma. Relain Yeonjun, nikmatin hidup. Aku bener-bener harus pergi, semoga mama bahagia sama papa," Yeonjun memundurkan langkahnya ketika klakson truk memenuhi gendang telinga seluruh manusia disana.

Ketika ibunda meneteskan air matanya, Yeonjun telah pergi, begitu pula dengan tubuhnya.

"Ayo pa, kunjungin anak kita."

Mereka tak percaya, 5 detik yang lalu baru saja melihat wajah putranya, namun ketika tubuh Yeonjun menghilang ketika ditabrak. Entah bagaimana mereka merasa lega, dan percaya.

Benar, Yeonjun anak mereka yang masih membutuhkan mereka untuk pulang.

To be continued

[2.0] ifyoureGhost; Yeongyu/Yeonbeom/BeomjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang