Beomgyu senyum dan menunduk, meneteskan cairan putih ke tanah. Tangan Yeonjun sibuk ngeguncang badan Beomgyu, minta penolakan dari Beomgyu atas kata-katanya sendiri yang baru terlontar.
"Njun.. Makasih," tutur Beomgyu mengangkat wajahnya, "karena Yeonjun.. Aku bisa ngerasain air mata dan perasaan sedih. Rasanya enak. Seru. Melegakan. Satisfying."
"Satisfying palamu! Nggak usah ngelawak deh!" tutur Yeonjun nempeleng kepala Beomgyu terus ngapus air matanya secepet mungkin.
17:57
"Karena aku nggak punya tubuh, aku nggak bisa ngerasain apapun. Tapi disamping Yeonjun, aku kembali ngerasain sedih, seneng, sakit. Aku suka."
Yeonjun nggak bisa lagi nahan tangisnya walaupun dia nggak pengen Beomgyu ngeliat dia nangis, walaupun dia nggak pengen Beomgyu tau dia lemah.
Matanya kabur, sulit untuk melihat Beomgyu. Tapi dia cukup tau tubuh Beomgyu mulai menghilang.
Dan cukup tau, ketika Beomgyu tersenyum bersamaan dengan turunnya rintik demi rintik hujan yang kian menderas.
17:58
Yeonjun menarik tangan Beomgyu, menempelkan bibirnya dengan bibir Beomgyu. Kedua pasang mata mereka menutup dengan cairan bening yang kian menghilang tertimpa dengan derasnya hujan.
"Gue sayang banget sama lo."
17:59
"Maaf, tadi Beomgyu bohong."
"Please bilang kalo lo nggak bakal pergi, Gyu..."
"Tadi Beomgyu denger semuanya. Beomgyu udah tau Yeonjun siapa."
"Nggak, lo nggak boleh tau! Bodoh! Kenapa lo dengerin!?"
"Maaf," tutur Beomgyu final sebelum dirinya benar-benar menghilang
"..."
"Bodoh."
"Yeonjun bodoh."
"YEONJUN BEGO! GOBLOK! TOLOL! ITU BEOMGYU! BEOMGYU! Beomgyu yang lo tolongin pas dia hampir diculik om-om pedo dulu. Beomgyu adek kelas yang sempet lo lirik tapi lo pikir dia sukanya sama Soobin..."
"Bodoh.. Haha. Bodoh banget," Yeonjun nutupin mukanya, menangis sepuasnya dibawah bulan penuh yang bersinar terang dan hujan deras yang kian memprotes dunia dengan suaranya.
┍━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━┑
"Alasan tubuhmu setengah setengah itu mungkin karena kamu ada urusan sama hantu atau sama manusia atau sama dua-duanya."
┕━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━┙
Yeonjun berjalan lesu melintasi perkomplekan rumahnya, hingga ia tiba di depan gerbang. Gerbang rumah seseorang.
Ia keluar, tidak berniat sedikitpun untuk membukakan pintu.
"Gue cuma pengen lo denger sebentar, please."
Anak itu mengangguk, "tentang apa?"
"Beomgyu. Gue minta maaf. Gue minta maaf kalo dulu kita sempet berantem tentang itu."
"Mestinya lo minta maaf sama Beomgyu. Sekarang anaknya udah nggak ada, nggak ada yang bisa lo lakuin lagi. Stop."
"Lo juga salah. Lo juga ngejauhin dia. Padahal dia butuh kita."
"Dia nggak butuh kita, dia butuh lo. Dia suka sama lo, bukan gue. Setiap kali dia sama gue, dia ngomongin lo. Lo-nya yang dari awal menjauh."
"GUE BERUSAHA NGERELAIN DIA BUAT LO!? LO SUKA KAN SAMA DIA!? LO NGGAK PERNAH BILANG DIA SUKA SAMA GUE. LO MINTA GUE UNTUK NGASIH LO KESEMPATAN!"
YOU ARE READING
[2.0] ifyoureGhost; Yeongyu/Yeonbeom/Beomjun
Fanfiction" should i save you or should you stay with me? " start - 26.06.19 End - 18.01.20 publish - 21.09.19 - 23.01.20
twenty-five
Start from the beginning
![[2.0] ifyoureGhost; Yeongyu/Yeonbeom/Beomjun](https://img.wattpad.com/cover/201117891-64-k57730.jpg)