4/4

381 32 3
                                    

Ahh alarm siapa ini berisik sekali, Hani mencoba mengacuhkan bunyi berisik itu entah mengapa ia enggan membuka mata dan mengeratkan pelukannya pada gulingnya. Tapi tunggu! Kenapa gulingnya sedikit berbeda? Perempuan itu membuka matanya langsung melihat dada telanjang milik seseorang.

Oh Shit!

Hani langsung menarik dirinya melepas pelukan suaminya semalaman, bukannya terlepas ia malah semakin masuk bersentuhan dengan tubuh telanjang Minseok.

"Alarm kamu!" Hani kembali mencoba menjauh tapi gagal. Dengan setengah sadar pria itu meraih ponsel di atas nakas di samping tempat tidurnya mematikan bunyi berisik itu dan kemudian kambali memeluk Hani. Suaminya benar-benar aneh.

"Aku mau bangun!" Hani terus memberontak di pelukan Minseok.

"Sebentar lagi, aku masih ngantuk" Minseok menyusupkan wajahnya ke dalam ceruk leher istrinya.

Hani mengembuskan napasnya dan bersiap menendang pria yang berstatus suaminya ini.

Brak!

"Aahhh! Kamu kenapa sih?!" Teriak Minseok dari bawah tempat tidur perempuan itu berhasil menendang suaminya sampai tersungkur.

"Bangun, ini udah siang" Hani langsung meninggalkan suaminya yang masih duduk di bawah, menuju kamar mandi untuk bersiap.

~~

"Pagi, Bun" sapa Hani melihat Chaerin sibuk di dapur.

"Pagi sayang, Minseok mana?"

"Masih siap-siap, susah banget dibangunin" jawab Hani.

Saat Hani keluar dari kamar mandi, pria itu bukannya malah bangun tapi melanjutkan tidurnya.

Chaerin menyerngit heran "tumben"

"Huh? Kenapa Bun?"

Chaerin menggeleng lalu tersenyum "gakpapa, ayo sarapan"

"Haniiiiii" Minseok berteriak mengganggil namanya menggema di kediaman keluarga Kim beruntung Ayah mertuanya dan Yoongi sudah berangkat tadi. Jika tidak mungkin suaminya akan ditegur.

"Anak itu, kenapa selalu teriak-teriak sih?" ucap Chaerin heran.

Hani hanya bisa tersenyum "aku samperin abang dulu Bun"

Hani segera menghampiri Minseok di kamarnya.

"Kamu kenapa sih? Bisa gak gak usah teriak" omel Hani saat ia masuk ke dalam kamar berhadapan dengan suaminya.

"Pakein dasi, aku udah telat" perintah Minseok seenaknya membuat perempuan itu mendengus.

Hani langsung melaksanakan tugasnya. Seakan udah terbiasa pria itu melingkarkan tangannya pinggang Hani.

"Aku pulang telat hari ini" ucap Minseok sambil menatap istrinya yang sibuk dengan dasinya.

"Hmm"

Minseok terus menatap bibir istrinya, ia penasaran bagaimana rasa bibir itu.

"Lepas, udah selesai" ucapan Hani menatap suaminya datar.

Wajah pria itu mendekat mengikis jarak mereka, Hani menahan napasnya. Apa yang akan dilakukan suaminya ini?

Napas suaminya menerpa wajah Hani, hidung mereka sudah saling bersentuhan, Minseok memejamkan matanya, wajahnya yang semakin mendekat.

Kemudian keningnya di dorong oleh jari istrinya menjauh "kamu udah telat, ayo keluar"

Hani langsung meninggalkan suaminya yang terpaku di tempatnya. Apa yang ia barusan lakukan? Bodoh.

***

A Mùlt (Xiumin Kim) ENDWhere stories live. Discover now