Chapter : 4

20 1 0
                                    

Jika takdir sudah berkehendak kau harus menerimanya dengan ikhlas dan sabar

Entah sudah berapa lama kiseki berada di dunia aneh ini namun yang jelas iya merindukan rumahnya saat ini.
Banyak hal yang ia alami di sini.
Ia masih mengingat dengan jelas bagaimana para monster terkutuk itu ingin membawanya pergi dari academy ini.
Ia harus mengatakan segalanya pada Ath dan menyuruhnya untuk mengembalikanya ke rumahnya.
Iya sangat - sangat ingin pulang saat ini.

Malam harinya kiseki menyelinap masuk kedalam asrama laki - laki. Ia berbuat nekat seperti itu hanya untuk meminta ath mengembalikan dia ke dunianya.
Kiseki masuk kedalam kamar yang gelap dan temaram hanya cahaya bulan dari balik gorden jendela yang menerangi kamar itu.
Kamar itu tampak sepi tak ada ath di dalam kiseki hanya melihat sekeliling dan ia terkejut ketika ada yang memojokannya kedinding
"sedang apa kau disni?"tanya pria itu sambil memincing curiga.
Deru nafas ath sangat terasa menerpa wajah kiseki. Kiseki hanya mampu diam membisu dengan jantung yang berdetak dua kali lebih cepat.
"aku tanya sekali lagi sedang apa kau disni, sebelum aku akan mencium mu?". Kiseki terkejut dengan apa yang ath lontarkan kepadanya dia memberanikan diri utuk apa dia menjumpai ath ke kamarnya.
Belum saja kiseki sempat berbicara sesuatu yg lembut dan manis menempil di bibirnya.
Kiseki terkejut dan mengupat dalam hati "lancang sekali dia beraninya mengambil ciuman pertama ku".
Ath melepaskan ciumanny dan berbisik di telinga kiseki
"jika kau tidak ingin pergi dari sini aku bisa saja melakukan yang lebih dari ciuman".
Kiseki menunduk dengan wajah merah padam dan lari dari kamar ath dengan begitu cepat. Ath hanya bisa memandang punggung kiseki dengan semirik khasnya.

Pagi yang tenang dan damai. Terlihat seorang gadis cantik duduk di bawah pohon rindang.
Beberapa helai rambutnya terterpa angin yang lembut, sehingga memberi kesan manis bagi siapa saja yang melihat. Tidak terkecuali dengan ath yang terpana akan hal itu. Dia memandangi kiseki dari jauh yang duduk termenung di bawah pohon itu.
Sayangnya kiseki merasa ada yang memperhatikannya dari jauh. Namun ketika kiseki menoleh tidak ada seorang pun di sekitarnya. Kiseki bersikap biasa saja dan mulai melanjutkan menghapal beberapa mantra.
Jujur saja kiseki sangat malas untuk belajar hal konyol seperti ini. Namun apa boleh buat hal ini iya lakukan untuk antisipasi diri dari para monster itu.
Siapa yang mau di dekati oleh monster yang jelek dan aneh bukan? Tentu saja tak ada yang mau.
Dan kiseki masih bingung untuk apa para monster itu mengejarnya.
Tak berapa lama temannya liliy menghampirinya
" Oh rupanya kau di sini aku mencari mu dari tadi"
" Untuk apa mencariku?" kiseki mengeryit bingung
"kau di panggil para sensei untuk menemui mereka"
"ada apa?"
"Aku juga tidak tahu, sebaiknya kau cepat kesana mereka sudah menunggumu".
Kiseki bingung kenapa dia harus di panggil kedalam ruangan itu lagi. Dia hanya menurut dan mengikuti langkah liliy.

Sekarang kiseki berada di ruangan bertumpuk buku dengan meja panjang dan kursi yang berjajar rapi. Tapi kali ini ada yang aneh karna ruangan ini nampak ramai di penuhi beberapa sensei yang hadir. Oh ya dan ada ath juga serta beberapa murid lain dari kelas senior tentunya yang hadir di dalam ruangan ini.
"kau sudah datang, kami semua menunggumu silahkan duduk". Flya menyambutnya dengan ramah.
"Baik jika semuanya sudah datang mari kita mulai saja."
"Kau tahu kiseki kenapa aku memanggil mu ke mari?". Tanya flya dengan ramah dan anggun ya wanita itu selalu terlihat anggun dengan gaya bicaranya
Kiseki hanya menggeleng sebagai jawaban iya tidak tahu kenapa dia di panggil ke ruangan ini.
"jika tidak aku akan memberi tahu mu. Aku ingin kau dengan ath beserta teman - temannya mencari batu rubi merah dan dua bilah pedang yang hilang. Batu rubi itu adalah sumber perlindungan untuk academy ini. Karna batu rubi merah itu sudah di curi. Ntah siapa yang berhasil mencurinya. Dan pedang itu adalah senjata terkuat yang bisa menghancurkan para monster terkutuk itu." tutur flya menjelas kan
"kau bersedia bukan untuk membantu kami dan menyelamat kan negri ini?". Tanya flya ketika melihat raut wajah ragu dari kiseki.
Kiseki hanya diam tanpa berniat mengutarakan sesuatu.
"aku mohon karna hanya kau yang terpilih dan itu sebabnya para monster itu mengincarmu".
"bukannya aku tidak ingin membantumu. Hanya saja aku masih bingung dengan semua kejadian konyol disini. Aku hanya ingin pulang ketempat sebenarnya aku berada". Kiseki mulai menetes kan air mata
" maaf kan kami tapi ini lah takdirmu yang sebenarnya". Ujar flya sensei mulai menenangkan kiseki
" kau bisa pulang asalkan kau menemukan satu ke ajaiban. Dimana itu akan menentukan tujuan mu kau akan pulang ketempat asal mu atau tinggal di sini bersama kami."
"ini semua sudah takdir mau tak mau kau harus menerimanya". Apa yang di utarakan flya sensei benar kiseki takan mungkin melampaui takdir terkecuali ada keajaiban yang merubah semuanya.
Kiseki mengahapus air matanya " baik aku akan berusaha membantu kalian sebisa ku". Ujar kiseki dengan senyuman lirih.

Tbc.....

Selamat malam semua. Maaf ya aku updatenya lama karna bingung banget mau ngelanjutin cerita ini. Aku aja gak nyangka kalo cerita ini bakal update lagi tapi aku bakal berusaha kok buat namatin cerita ini dengan secepatnya

Aku mau ngucapin terimakasih buat kalian yang udah kasih tanda bintangnya dan komen soal cerita ini dan makasih juga buat dukungan kalian semua ok sekian aja deh bay bay

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

five miracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang