"Aku tidak menemukan kertas yang baru saja kau sebutkan."pria itu mendengus..Meratapi celana serta baju belakangnya yang terkena zat.

sedangkan anak JHS itu mengigit jarinya.
"Aku yakin tadi kertas itu menempel.Lalu kenapa Ajjushi gila ini mengatakan tidak ada?" bingungnya.
Kepalanya celingak-celinguk mencari sesuatu yang dipikirkannya.Dan dapat,tergeletak dirumput tak jauh dari ajjushi gila itu.

Anak itu terkekeh,membuat pria dewasa tadi menatapnya memicingkan mata.
"Kau menertawakan ku? berani sekali,heh..Ingat ini semua salah mu bocah,yang tidak becus menaruh kertas yang sangat begitu penting!"

"Ajjushi,tenyata kertasnya tertiup angin."ungkapnya kemudian menempelkan lagi kertas itu dibangku.

"Dasar bocah ingusan."

"Aku tidak pilek ajjushi"

"pilek tidak pilek,kau tetap ingusan!"ungkap pria dewasa tadi,sembari melangkah menjauh dengan menggerutu tidak jelas.

sedangkan,anak JHS tadi berdiam diri menatap Ajjushi gila yang terlihat lucu ketika berjalan,sebelum ia meninggalkan tempat untuk pulang kerumah.

******************

Ia memasuki apartemennya,ia memilih tidak pulang kerumah.Ia berjalan sambil mengumpat,kesal yang tidak hilang dikarenakan peristiwa menjengkelkan dan Bocah ingusan itu.

"Kenapa dengan cara berjalan mu? apa kau habis disunat,sehun~ah?"tanya sesosok yang berbaring disofa,menonton sambil makan cemilan.Kim minseok,wanita berpipi bakpao adalah sekretarisnya.

"Kenapa kau disini?"tanya sehun.
Tak mengindahkan pertanyaan jongdae tadi terhadapnya.Ia lebih penasaran mengapa wanita ini ada diapartemennya.

Minseok menghembuskan nafas kasar.
"Ban mobilku bocor dijalan,disamping itu tubuhku sangat lelah.Yang hanya ku pikirkan adalah apartemenmu.Aku menginap ya malam ini saja"pungkas minseok menjelaskan kenapa ia bisa ada diapartemen milik sehun bosnya sekaligus sahabatnya.

Sehun mengangguk,tidak bisa dibohongi bahwa ia benar-benar terlihat lelah.
"Kau pakai saja kamar,hyungku.jangan tidur terlalu malam.Aku ke kamar"ungkap sehun.
MinseoK tersenyum mengiyakan.
Perangai sehun dapat berubah jika hanya bersama hyung-nya dan Minseok.Selebihnya,ia kan berkamufkase seperti bunglon,angkuh dan kasar.

Minseok menyipitkan mata,ketika mendapati sesuatu yang aneh.
"Ada apa dengan celananya?"tanya minseok seorang diri.

************

Minseok baru saja selesai memasak sarapan paginya dan sehun.sekarang tugasnya saat ini membangunkan sehun yang masih bergumul diselimut tebalnya.

"Sehun~ah...Bangun.Hei..Ayo bangun,sehun~ah"

Untung saja sehun bukan tipe orang yang susah untuk dibangunkan tidur.jadi,minseok tidak perlu memakai beberapa oktaf suaranya dipagi hari.

Sehun bangun,rambut acak-acakkan dengan mata yang masih terlihat mengantuk.

"Jam berapa sekarang?"tanya sehun dengan suara serak khas orang bangun tidur.Menatap minseok dengan seksama.

"7 lewat 37 menit"

Sehun mengangguk
"Aku kan mandi.Tunggulah dibawah seok~ie"pungkas sehun kemudian berangkat kekamar mandi.

Minseok tersenyum,tidak mengira ia masih merona ketika sehun masih memanggilnya dengan sebutan semanis itu,Seok~ie.
Minseok tidak bohong,sehun adalah lelaki tampan yang mempesona.Kulit putih bersih serta perawakannya yang harum.Siapa pun akan jatuh padanya.Termasuk minseok..
Namun,sepertinya sehun hanya menganggapnya sebagai sahabat dan Noona-nya.

I'M WITH YOU (END)Where stories live. Discover now