Usianya 27 tahun,berparas tampan mempesona,memiliki kekayaan yang melimpah,dan kecerdasan yang luar biasa.Sosok yang begitu sempurna,tentunya banyak yang mengantri untuk menjadi belahan hatinya atau menjadi istrinya.Mendekatinya dengan agresif dan seduktif.Keluarganya bermartabat baik,menjunjung tinggi harga diri dalam pandangan orang.Tidak mau bersikap rendah,angkuh adalah jalannya.
Begitu pula dengan dirinya,sikap angkuh dan kasar itu serasa sudah mendarah daging.Ayah dan ibunya adalah pendidik keras,jika anak membantah maka hukuman tidak main.Pukulan rotan dan tamparan merupakan sahabat karibnya.
Kata orang hidup kaya itu enak,bisa menaklukan sesuatu dengan mudah.
Namun,jika mereka berganti posisi dengannya.Apakah mereka masih mengatakan hal yang sama?
Kekerasan dalam keluarga,kerap terjadi antara ayah dan ibunya yang mementingkan ego sendiri.Mencaci satu sama lain dengan suara yang keras,membanting menghancurkan apa saja yang dapat digapai,pukulan yang tidak main kerap diterima sang ibu,pulang dalam keadaan mabuk atau bersama wanita dan pria lain,dan selalu gila terhadap harta.
Semuanya begitu memuakan,amarah dalam dirinya begitu saja keluar jika mengingat semuanya.
Sungai Han,tempat dimana yang cocok menenangkan diri.
ia menghembuskan nafasnya,menyenderkan badan di bangku dan menutup kedua matanya berniat tidur.ia sangat lelah seharian ini.
Izinkan ia meleha sebentar,Hanya sebentar.
"Ajjushi!"
"Ajjushi!"
seorang anak menghanpirinya dengan es murahan ditangannya.Ia memanggil lelaki dewasa yang tertidur dibangku salah satu di sungai Han.
"Ajjushi!" kali ini ia memberanikan menggoyang bahu paman itu.Ia ingin memberitahu sesuatu yang penting.
merasa terusik,lelaki itu bangun.Matanya menangkap sesosok anak lelaki kumuh,baju kaos hijau serta celana pendek jeans yang warnanya sedikit pudar,sepatu hitam sekolah,topi merah yang diarahkan kebelakang,tas punggung sekolah serta memenggang es yang ia tidak tahu itu apa.
Wajahnya hitam manis dan hidung pesek(?)
"Apa?"ungkapnya ketus.
"Ajjushi,kenapa kau disini?duduk disini?"tanya anak itu pelan dan lugu.
pria itu mendelik,tidak suka ucapan sang anak kecil kumuh didepannya.
Apa barusan ia mengusir,eoh? batinnya
"Bukan urusanmu,kenapa aku duduk disini.Dan sepertinya kau anak JHS,sedang apa berkeliaran dijam 12 malam?"
"Aku habis pulang sekolah."
"Sekolah mana yang memulangkan murid dijam segini!?"ucap pria itu gedeng mendengar jawaban Anak JHS didepannya.
"Ajjushi,tidak boleh duduk dibangku itu!"ia hanya ingin meberitahu sesuatu yang penting kok itu saja.Tapi kenapa susah sekali dengan Ajjushi ini.
Pria itu menjengit kaget,telinganya pengang karena tiba-tiba Anak ingusan didepannya berteriak.
"Kau siapa bocah?! melarang-melarangku duduk disini,eoh! lagian ini tempat umum,jadi semuanya bebas disini.sudah pegi sana! sebaiknya kau pulang,bocah!"
Terlihat anak JHS itu gregetan.
"Ajjushi,tidak boleh duduk dibangku itu! pokoknya tidak boleh! Duduk sana dibangku yang lain"lagi ia mencoba berbicara
"Aishhh..jinjja? Kau---"
"Ajjushi,Bangku itu masih basah karena barusan Dicat tadi!"seru bocah ingusan didepannya,akhirnya keluar juga Perkataan yang ingin dari tadi ia ucapkan.
"MWOOOOOO!!"
Lantas pria tadi berjengit berdiri,menatapi horor bangku serta celananya yang ternoda cat berwarna.Kemudian,wajahnya itu tersungut emosi dengan bocah didepannya.
"Bocah sialan! dasar ingusan! kenapa kau tidak bilang dari tadi,huh!"
"disitukan ada kertas peringatan kalau 'bangku baru saja dicat' aku sendiri kok yang menaruhnya tadi.Lalu,kenapa ajjushi nanya ke aku? memang ajjushi tidak lihat?"
ucapnya tenang dengan wajahnya polos
VOCÊ ESTÁ LENDO
I'M WITH YOU (END)
FanficSehun bertemu anak kecil yang menjengkelkan, disitulah ia terbawa arus
