Love The Way You Lie✔️

Love The Way You Lie

❌Anttention❌

🔞Adults Contents

🚫Don't like, Don't Read

🚷Not For Children

HUNKAI

HAPPY READING

Cerita dimulai dari dua tahun yang lalu, pertengahan tahun 2018. Seorang pria manis memiliki bibir penuh penuh dan senyuman manisnya bernama Kim Jongin terlahir dari keluarga baik-baik, berpendidikan dan berkecupan. Jongin hidup dengan sendok emas dimulutnya, apapun yang diinginkan, kapanpun dan dimanapun dia dengan mudahnya mendapatkannya. Suatu saat dia bertemu seorang pria, berkulit pucat yang memiliki tatapan setajam elang, bertubuh tegap juga kekar. Dia tak sengaja bertemu dengan seorang pria bernama Sehun disalah satu club malam, pertemuan mereka bisa dibilang sangat biasa atau sedikit terlalu mengejutkan lima menit setelah pertemuan mereka dengan dua gelas champange di meja bar. Jongin hampir mabuk hingga tidak menyadari keadaan club mulai berantakan, beberapa orang berlari ketakutan segera keluar darisana. Seseorang mati terjatuh dari lantai dua terluka pada bagian perutnya, pisau lipat masih tertancap disana. Darah menggenang dilantai dansa, seseorang tengah berbahagia atas kematiannya.

"Sepertinya kau harus pergi."Ucap Sehun kemudian meninggalkan Jongin seorang diri. Bodyguardnya berlari kearah si tan menarik tubuh Jongin, wajahnya tampak linglung matanya masih menatap kepergian Sehun dan menghilang dibalik salah satu pintu.

Setelah kejadian malam itu, Jongin takut untuk pergi club tapi disisi lain dirinya ingin kembali bertemu dengan pria pucat itu. Jongin bahkan lupa menanyakan nama atau nomor ponselnya sempat terfikir jika Jongin akan nekat pergi ke Club tapi melihat seseorang jatuh dari ketinggian beberapa meter dengan perut tertancap pisau cukup membuatnya mual dan ketakutan. Terjadi pembunuhan disana hingga beritanya masuk dibeberapa siaran berita, itu bukan hal baik.

Si tan menghela nafas berdiri dari tepi ranjang memakai jaket dan meraih dompet serta kunci mobil. Pertemuan mereka tak lebih dari 5 menit tapi sudah membuat Jongin memikirkannya 3 hari penuh. Ada apa? Jawabannya, Jongin tertarik dengan pria penuh tato ditubuhnya yang pucat itu.

Mobil yang di kendarai Jongin keluar dari mansion mewahnya, rumahnya sepi karena kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaan mereka.
Malam sudah cukup larut dan sangat sepi dia sendiri tak tahu mau kemana tapi dirumah besarnya sendiri terlalu pengap dengan si pucat yang berlari-larian di ingatannya.

Tak tahu mau kemana, mobil Jongin akhirnya terhenti di tepi sungai Han. Jongin menurunkan kaca jendelanya menghirup dalam-dalam udara malam, pria itu lupa membeli bir melihat beberapa orang menikmati bir diundakan tangga membuat Jongin ingin juga.

"Kau dimana ya?"Gumam Jongin. Dia sangat ingin bertemu si pucat tapi tak tahu harus apa, meminta bantuan sang ayah bukan hal yang sulit tapi bahkan dia tak mempunyai sedikitpun informasi. Setidaknya jika dia tahu namanya sang ayah akan mudah mencarinya.

Terlalu asik melamun, seseorang mengetuk kaca mobil membuat Jongin berbalik menatap pintu mobil disisi yang lainnya. Matanya membulat menatap orang yang beberapa hari memenuhi otaknya. Tangan lentik Jongin segera membuka pintu mobil mempersilahkan Sehun masuk, nafasnya tampak terengah-engah.

"Wow ... terimakasih."Ucap Sehun mengusap keringat didahinya menatap ke belakang merasa aman lalu menatap penolongnya.

"Kau?"Ucap Sehun mengangkat sebelah alisnya yang tebal sambil menunjuk Jongin. Si tan tersenyum begitu lebar lalu mengangguk membenarkan jika dia adalah pria tempo hari yang mabuk karena dua shoot Champange.