Prolog

438 9 0
                                    

     

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

     

     Wedding Sign bertuliskan nama kedua mempelai berdiri tegak di depan ballroom megah salah satu hotel bintang lima di daerah Jakarta Selatan. Untaian mawar putih menghiasi area pesta pernikahan bergaya modern ini, pencahayaannya yang diatur sedikit temaram, alunan lagu-lagu romantis kian melengkapi kebahagian kedua mempelai. 

     Pengantin laki-laki tampak tampan dengan tuksedo hitam kasualnya, gagah membalut tubuh dan juga karismanya. Gaun pengantin wanita yang senada dengan warna dekorasi mawar menjuntai indah, melekat pas pada postur tubuhnya yang nyaris sempurna. Wajah keduanya nampak berseri dan merona, pancaran kebahagiaan bersinar dengan terangnya. Seakan memberi tau bahwa merekalah yang paling berbahagia hari ini. Tidak salah memang, toh saat ini mereka sedang dielu-elu-kan bak raja dan ratu semalam.

     Nampaknya pernikahan ini adalah impian yang akhirnya terwujud, semua konsep pernikahan mulai dari dekorasi, pernak-pernik sampai rangkaian acara tertata sangat apik, sampai-sampai para tamu undangan lupa bahwa ini bukanlah dunia nyata.

     Sayang, ini bukan semata menceritakan sepasang pengantin baru yang saling memandang penuh cinta di atas pelaminan, ini lebih dari sekedar kebahagiaan sepihak. Tentang yang lain yang ikut menjadi saksi, tentang yang harus menjerit dalam hati selagi mendoakan dan menyelamati meski hatinya hancur menelan bulat-bulat kenyataan.

     "Semoga yang terbaik untukmu..." beku rasanya ketika dua kulit itu bersentuhan, saling menjabat dan bertaut. Senyuman palsu di balik rindu yang menggebu setengah mati.

     "Terima kasih sudah datang. Semoga..." Jawabnya sambil mempererat jabat mereka. Mengamini meski enggan melepas. Lidahnya bisa saja berbohong, ketika mata mereka menatap lekat dan tak bisa mengelak, kala hati masih saling terpikat meski mereka kini bukan lagi di frekuensi yang sama.

Not Trully LoveWhere stories live. Discover now