David sudah rapih dengan setelan jasnya. Ia melangkah keluar kamar menuju meja makan. Hans dan Maya telah disana, mereka sedang menikmati hidangan sarapan masing-masing.

"Morning."

Hans dan Maya menghentikan aktivitas menyantap sarapan mereka. "Morning, sayang." Balas Maya. Berbeda dengan Maya, Hans tidak membalas sapaan anaknya itu, ia malah memperhatikan David. David tersenyum mendengar balas sapaan dari ibunya, David menarik kursi lalu duduk diatasnya. Ia mengambil sepotong roti lalu mengoles selai coklat.

"Kamu mau kemana, David? Bukannya kamu ke kantornya besok?" Hans bertanya tanpa melihat David. Ia tetap menikmati saralan paginya.

David yang sedang asik menyantap roti sedikit mendongak, "ya, benar. Jadwal ke kantor itu besok, tetapi aku ingin berjalan-jalan. Aku ingin melihat pemandangan Jakarta."

"Mau di antar dengan Marco?" Maya menawarkan.

"Tidak usah, Ma. Aku berkendara sendiri saja, oke."

"Kamu yakin, tidak akan tersesat? kamu stay di New York sudah 3 tahun, Mama takut kamu lupa jalan."

"Ma, aku ini pulang dari New York dengan keadaan sehat, tidak amnesia. Mana mungkin aku lupa dengan jalanan Jakarta. Itu mustahil." Ucap David bersikeras.

×××

"Sial! Gue nyasar."

Gerutu David didalam Ranger rover nya. David telah menggunakan google maps dan alhasil ia makin jauh dari tujuan dan makin nyasar. Dan David sekarang sama sekali buta jalan. Tadinya David ingin menelpon Marco untuk menjemputnya tetapi niatnya itu diurungkan, ia gengsi. Bagaimana jika Maya sampai tau jika anaknya tersesat? Jelas-jelas tadi saat sarapan bersama David menolak mentah-mentah tawaran Maya yang menyuruh Marco mengendarai mobil karna takut David tersesat. Dan ternyata benar, anak sulung Maya yang keras kepala ini tersesat.

Besok-besok enggak lagi deh nolak tawaran mama, apalagi ngebantah. Jadinya kayak ginikan, susah sendiri. Kualat kayaknya nih gue. Bathin David yang menyalahkan dirinya sendiri.

Dengan modal ke sok tahuan nya, David mulai menjalankan lagi mobilnya, menyusuri jalan Jakarta yang tumben tidak macet. Ia sedang memperhatikan jalan dengan serius agar tidak lagi tersesat, hingga David tidak menyadari bahwa ada sepeda motor yang keluar dari sebuah gang di bahu sisi kanan jalan yang hendak ingin keluar, sepeda motor itu menghalangi mobil David secara tiba-tiba. David terkejut, ia membanting setir kearah kiri guna menghindar menabrak sepeda motor itu, saat David membanting setir ternyata disisi kiri juga ada mobil lain, alhasil mobil David dan mobil itu saling bertabrakan cukup kencang sisi kirinya---sisi David. Mobil David pun oleng karna benturan dari sisi kiri, sehingga mobil David terguling ke kanan.

Ranger rover hitam itu telah hancur. Kaca-kaca mobil yang pecah hingga body mobil yang penyok dan tergores. David mengerang kesakitan. Darah mengalir dari pelipisnya, bibirnya sedikit robek, dan bagian anggota tubuh lainnya yang lecet karna serpihan kaca. David menguatkan diri melawan sakit, ia mencoba melepaskan seatbell yang ada ditubuhnya. David meringis kesakitan saat merasakan luka-luka yang ia miliki. Kepalanya mulai merasa sakit akibat benturan tadi, pandanganya mulai kabur, ia melihat orang-orang yang mendekat padanya sebelum David menutup matanya.

×××

Yasmin sedikit berlari kecil ke ruang UGD, ia membuka pintu dan terdapati seorang pria yang sedang terbarung disana, keadaannya cukup memprihatinkan. Yasmin bergegas memakai sarung tangannya sebelum memeriksa pria tersebut.

Mr. CEO & Ms. DoctorUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum