5

11.3K 184 11
                                    

Faya membuka matanya dengan sangat berat, dia melihat sekeliling dan semuanya terasa asing

Suasananya, wangi kamarnya dan semua yang sedang dia lihat berbeda dengan kamarnya

"ini bukan kamar gue" ucapnya dengan serak karena bangun tidur

Kamar dengan cat gelap dan beraroma maskulin ini membuat faya penasaran

"sudah bangun" karel keluar dari kamar mandi, melihat faya sedang bengong di tempat tidurnya

Karel keluar dengan bathrobe berwarna hitam dan rambut basahnya

"lo siapa?!" faya terkejut melihat laki laki yang habis mandi tiba tiba muncul di hadapanya

"lo ngapain gue?!" tanya faya kemudian melihat kearah tubuhnya yang saat ini sudah memakai baju tidur laki laki

"mbak gak ingat tadi malam?" karel berusaha mengingatkan faya

"tadi malam?" faya terkejur

Tadi malem gue ngapain sama tuh cowok!! Gawat fay kalo ternyata lo...

Gawatt!!

faya mengacak ngacak rambutnya agar mengingat apa yang telah dia lakukan dengan laki laki itu

"masuk ke mobilku... minta tolong.. terus tiba tiba pingsan" ucap karel menghentikan tingkah aneh faya

"oh.. Maksud lo semalam yang itu,haha.. " faya tiba tiba merasa lega

"memang selain itu semalam ngapain lagi?" tanya karel dengan senyum jahil

"nggak, nggak ngapa ngapain lagi kan? Yakan?" faya malah bertanya balik pada karel

"si mbak lucu juga" karel tertawa dengan sangat tampan

Dan saat itu juga faya menyadari bahwa laki laki yg di depannya itu begitu menarik perhatian.

Tubuhnya tinggi dengan proporsi yang bagus, rambutnya hitam, bahunya lebar, bibirnya berwarna merah muda alami, sexy dan...

Stop faya stop..

"tapi tunggu, lo panggil gue apa? mbak?!" faya mulai kesal

Karel tidak menghiraukan pertanyaan itu, dia membuka lemari dan memasuki kamar mandi dengan menbawa baju ganti.

"dia pikir gue tua? Gue masih kuliah woy!"  faya membanting seluruh bantal dan guling yang ada di sekitarnya

"dan ini lagi! , siapa yang gantiin baju gue  mas!, woy mas keluar! " faya berteriak teriak agar Karel keluar dari kamar mandi

Dan..

Pintu kamar mandipun terbuka, Karel keluar dengan setelan seragam SMA nya

"LO...?! " faya kehilangan kata kata.

Dia melihat dengan teliti baju seragam karel dari atas hingga bawah

"kenapa mbak, namaku Karel bukan mas"

"lo anak SMA!?" fay menarik nafasnya tidak percaya

Laki laki tampan dan tinggi depan gue ini ternyata masih anak SMA?

Ke-kenapa bisa terlihat dewasa anak jaman sekarang

~~
Faya sarapan pagi dengan laki laki yang ternyata masih SMA itu dan juga ibunya.

"namamu siapa?" tanha ibu karel

"faya tante" jawab faya sedikit malu

"sejak kapan kenal anak saya? "

"setahun lalu ma" Karel menjawab sebelum faya menjawabnya

Faya tersenyum bingung

"gue baru tau lo tadi malem ya!!" bisik faya pada karel

"tante gak suka Karel deket deket sama cewek nakal kayak km" ucap ibu karel to the point

"siapa juga yang dekat dengan anakmu tante" balas faya dalam hati

"dada kelihatan setengah, paha kelihatan setengah. Perempuan kok gitu" ibu Karel menyindir baju yang dipakai faya secara terang terangan

"ma" Karel menghentikan ibunya

"maaf tante, ini saya pinjam punya temen" faya berbohong

Ibu karel melirik faya dengan mata tidak percaya. Kemudian memegang tangan anaknya.

"karel dengerin! mama gak restuin kamu sama faya yah" ucap ibu karel spontan

Uhuk..!! tiba tiba Faya tersedak

"ma" lagi lagi karel menghentikan pembicaraan ibunya

Gila nih ibunya, frontal banget

Faya menggeleng gelengkan kepalanya takjub.

Kemudian setelah sarapan pagi selesai, Faya dan Karel keluar dari rumah bersamaan, mereka pergi sesuai tujuan mereka masing masing.

Karel berangkat menuju sekolahnya dan faya pun pulang ke rumahnya. Berjalan berlawanan arah

"hey!" panggil faya saat mereka telah jauh melangkah

"ya? " balas karel cool

"hmm makasih.. Udah nolong gue" ucap faya sedikit kaku

"sama sama" karel memberikan senyumnya yang indah

"semoga kita gak ketemu lagi, gue gak mau kena omel nyokap lo" kesal faya

Karel tertawa kecil menanggapinya

"dan satu lagi, jangan panggil gue mbak!"

"iya mbak" ledek Karel dengan sengaja dan kemudian mereka berpisah satu sama lain detik itu juga

FAYA Where stories live. Discover now