M.D 13

5.4K 760 68
                                    

Happy Reading....



Belakangan ini jadwal Taehyung hectic banget, bahkan nggak jarang Taehyung nggak pulang dan stay dikantor bareng sama Kai buat ngurusin segala macem hal tentang pameran mereka nanti.

Tapi hari ini Taehyung telah berjanji pada Jisoo bahwa mereka akan makan malam bersama, mulanya Jisoo menolak karena mengetahui kerjaan Taehyung yang terlampau banyak tapi bukan Taehyung namanya jika tidak bisa meyakinkan Jisoo.

Jam kerja baru saja berakhir beberapa menit yang lalu tapi Taehyung masih harus berkutat dengan beberapa lembar pekerjaannya terlebih dahulu sebelum makan malam bersama Jisoo yang telah ia rancang serapi mungkin.

Taehyung bernafas lega begitu pekerjaannya untuk hari ini telah selesai, ia keluar dari ruangannya dan menemui Jisoo yang sedang menidurkan kepalanya diatas meja kerjanya.

"Jisoo." Panggil Taehyung sembari menepuk pundak Jisoo pelan, Jisoo yang memang dasarnya tidak tidur bangun dari posisi tidurannya dan menghadap Taehyung.

"Eohh, udah selesai Pak?" Tanya nya yang langsung diangguki oleh Taehyung.

"Sudah ayo, keburu jalanan macet." Jisoo mengangguk dan mengambil tas yang berisi keperluannya.

"Bang Kai, duluan yaa." Pamit Jisoo pada Kai yang masih harus menguruskan beberapa hal mengenai pameran nanti.

"Yoo."

"Kai, saya duluan." Sebenarnya Taehyung tidak enak pada Kai, karena sebagai bos nya seharusnya Taehyung ikut membantu Kai tapi mau bagaimana lagi dia sudah sangat merindukan menghabiskan waktu berduaan pada gadisnya.

"Iya Pak." Kai tersenyum tapi tidak sampai matanya, sebenarnya ia kesal pada Taehyung tapi mau bagaimana lagi dia hanya bawahan tidak bisa melawan Taehyung. Dia juga kan ingin berduaan dengan Jennie juga tidak bos nya saja.

Setelah melawan kemacetan dijalan raya hampir satu jam lebih Jisoo dan Taehyung sampai direstoran yang sebelumnya telah ia resevasi.

"Pak ini nggak papa kita masuk restoran kaya gini masih pake baju kantor kaya gini?" Jisoo memegang pakaian yang ia kantor tidak percaya diri, karena restoran didepan mereka ini restoran yang terkenal akan kemewahannya dan mayoritas yang datang kesini menggunakan pakaian terbaik mereka.

"Ya nggak papa, kita kan kesini bayar."

Jisoo mengerucutkan bibirnya kesal mendengar perkataan Taehyung.

Taehyung tersenyum sembari mengggelengkan kepalanya melihat tingkah Jisoo, ia membalikan badannya kebelakang dan mengambil paperbag yang telah dia siapkan sebelumya.

"Sudah jangan cemberut gini, ini saya bawakan gaun untuk mu." Taehyung menyerahkan paperbag itu pada Jisoo.

"Ngapain repot-repot beli kaya gini si Pak, mending bapak bilang ke saya kalau kita mau kesini jadi saya bisa bawa gaun saya, nggak perlu nih repot-repot kaya gini." Walaupun mengoceh Jisoo tetap mengambil paparbag yang Taehyung berikan padanya.

"Sudah saya memang sengaja beli gaun itu untuk kamu." Jisoo tidak menjawab perkataan Taehyung, dia sibuk mengeluarkan gaun itu dari paperbag dan tercengang melihat gaun itu.

"Pak ini gaun yang...?" Jisoo tidak bisa melanjutkan perkataannya, ia merasa speachless begitu melihat gaun itu.

"Iya, ini kan gaun yang kamu bicarakan dengan Jennie saat kalian melihat runaway diacara fashion week."

"Pak ini kan mahal, ngapain si beli ini segala buat saya."

"Ya nggak papa dong, itung-itung belajar buat jadi suami kamu nanti." Taehyung tersenyum sembari mengacak rambut Jisoo dengan penuh sayang.

"Bapak ngomong apasi." Jisoo tersenyum malu-malu dengan wajah memerah.

"Hahaha, kamu lucu kalo lagi malu kaya gini." Taehyung tidak menahan gemasnya melihat Jisoo , dengan segera ia memajukan badannya dan mengecup pipi Jisoo.

Jisoo menegakan badannya kaku menerima ciuman dadakan Taehyung, ya walaupun hanya di pipi si tapi tetap saya jantung seperti ingin lepas dari tempatnya.

"Sudah sekarang kita turun, tapi nanti kamu ke toilet dulu ganti pakaian mu." Dengan gerakan kaku Jisoo mengangguk dan mengikuti Taehyung keluar dari dalam mobil.

Taehyung yang melihat Jisoo masih shock hanya menggelengkan kepalanya saja, dan menggandeng tangan Jisoo memasuki restoran tersebut.

"Sudah jangan malu-malu nanti kalo kita sudah menikah pasti lebih dari itu." Bukannya menenangkan Jisoo, Taehyung malah sengaja menggoda Jisoo kembali karena menggoda Jisoo merupakan hal yang paling ia sukai selain menghabiskan waktunya bersama Jisoo.

"Bapak." Jisoo memukul lengan Taehyung dengan wajah memerah seperti kepiting rebus.

"Sudah-sudah." Taehyung menghentikan Jisoo. "Nanti orang-orang berpikir yang tidak-tidak terhadap saya." Jisoo langsung menurunkan tangannya dan menundukan kepalanya, ia tidak enak pada Taehyung, tidak seharusnya ia bertindak seperti itu.

"Maaf Pak." Taehyung mengeratkan pegangan tangannya pada Jisoo. "Sudah tidak apa-apa, ayo nanti kita semakin telat saja." Mereka berdua melangkah menuju toilet.

Taehyung menunggu Jisoo didepan toilet sembari mengedarkan pandangannnya pada restoran ini, keadaan disini sangat ramai tidak pernah berubah sama sekali semenjak peresmiannya beberapa tahun silam.

Suara decit pintu yang terbuka menyadarkan Taehyung dari lamunananya, dan ia tidak bisa tidak terpanah melihat Jisoo saat ini. Taehyung bahkan tidak mengedipkan pandangannya pada Jisoo yang sedang berdiri gusar didepannya. Dia merasa harga untuk gaun itu sangat sepadan dengan pemandangan didepannya ini.

"Pak." Panggil Jisoo menyadarkan keterpanaan Taehyung padanya.

Taehyung berjalan mendekati Jisoo dengan pelan dan memegang kedua pipi Jisoo lembut. "Kamu cantik sekali, tapi.." Bisiknya tepat di depan bibir Jisoo.

"Ma..makasih Pak." Jisoo berusaha mengusir rasa gugup yang tiba-tiba datang menghampirinya, selalu saja seperti ini saat Taehyung mendekati wajahnya dan dirinya.

"Lipstik kamu kemerahan Jisoo, saya tidak suka melihatnya." Taehyung mengusap bibir Jisoo pelan menghapus pewarna bibir Jisoo.

Jisoo meneguk ludahnya gugup, sial sekali bos nya ini ia tidak bisa melihat apa semua mata disini sedang memperhatikan perlakuannya pada Jisoo.

"Kamu lebih cantik seperti ini." Taehyung tersenyum puas begitu melihat bibir Jisoo sudah kembali kewarna aslinya.

"Ayo, semua orang sudah menunggu kita." Ajak Taehyung.

Jisoo mencoba mencerna perkataan Taehyung dan terkejut begitu menyadarinya.

"Tunggu Pak, kita bukannya cuman dinner berduaan aja yaa?" Jisoo mencoba menghentikan langkah mereka.

"Lohh? Memang nya saya berbicara seperti itu?" Tanya menaikan sebelah alisnya menatap Jisoo.

"Yaa nggak si Pak, tapi.." Jisoo menggaruk belakang kepalanya yang mendadak gatal.

"Tapi apa Jisoo?"

"Saya pikir kita cuman dinner berdua saja."

"Jadi kamu hanya ingin berduaan dengan saya saja?" Taehyung menaikan turunkan kedua alisnya, menggoda Jisoo.

"Ishh bukan gitu maksud saya Pak."

"Terus maksud kamu apa Jisoo?"

"Ya gitulah Pak."

"Haha, ayo nanti mereka semakin lama menunggu kita." Taehyung kembali menggenggam tangan Jisoo dan menaiki tangga untuk kelantai dua restoran ini yang telah ia siapkan.

"Mereka?" Jisoo mengeja perkataannya. "Mereka Siapa Pak?" Jisoo menolehkan kepalanya pada Taehyung dan kembali terpana melihat pahatan wajah Taehyung yang terlampau sempurna.

"Sudah nanti juga kamu tau."







-tbc-

_________
Sorry for typo

Married Deadline [✔]Where stories live. Discover now