Limabelas

9.8K 1.3K 55
                                    

"Inosuke! Turunlah!! Itu berbahaya kau harus istirahat!!" Kata (y/n) mengkhawatirkan kondisi Inosuke.

"Kau ini kenapa sih? Orang aneh?!!" Ucap Gotou keras.

"Gwahahaha, aku kagum kau bisa menyadari keberadaan ku Tanpachirou!!" Ucap Inosuke lalu ia mendarat ke kasur Tanjirou.

"Yah, habisnya aku tidur telentang."

"Aku adalah orang yang bangun tujuh hari sebelum kau!"

"Oh, kau hebat Inosuke."

"Hehe, ayo puji aku lagi! Kau hanyalah bocah lemah, kau membuatku khawatir." Ucap Inosuke yang masih berada di atas kasur.

"Kau tidak normal, Shinobu-sama mengatakannya sendiri!!" Ucap Naho.

"Benar sekali, lihat ini Tanjirou-san." Kata Kiyo lalu memperlihatkan buku yang didalamnya ada gambar musang.

"Ini adalah musang dari negara lain, namanya 'Luak Madu', kulitnya tebal seperti baju zirah dan dia bisa bertahan melawan singa, dan racun juga tidak mempan padanya." Jelas Kiyo.

"Imut..."

"Shinobu-sama bilang Inosuke-san sama dengan hewan ini." Ucap Kiyo lagi.

"Kochou-sama kalau bicara seenaknya saja." Ujar Gotou.

"Memikirkan orang ini membuatku jengkel saja, ayo minggir." Kata Aoi lalu ia menarik Inosuke dari kasur Tanjirou.

"Jadi, dasarnya aku ini abadi?" Celetuk Inosuke.

"Tidak, kau ini hanya orang bodoh." Jawab Gotou.

"Siapa yang kau bilang bodoh sialan!!?" Tanya Inosuke sambil menarik-narik baju Gotou.

"Kyaa!! Hentikan!!" Lerai Aoi.

"Hei, diamlah, Tanjirou sedang tidur!" Ucap (y/n).

Tak memperdulikan perkataan (y/n), Inosuke terus berdebat dengan Gotou.

"DIAM!"

Suara tersebut berhasil membuat Inosuke dan Gotou berhenti berdebat, mereka berdua menatap ke arah (y/n) yang menahan marah, mungkin. (y/n) menghela nafas lalu tersenyum kembali. "Aku harap Tanjirou cepat sembuh." Ucap (y/n) sambil mengelus rambut Tanjirou.

"Aoi-chan, bisa antarkan aku ke kamar Nezuko?"

"Bisa, ayo ikuti aku (y/n)-sama."

Setelah sampai dikamar Nezuko, (y/n) meminta Aoi untuk kembali mengurus pekerjaannya. (y/n) mendekati kasur tempat Nezuko tidur dan mulai mengelus surai hitam ke vermilion itu.

'Sebentar lagi arc desa pembuat pedang akan dimulai, dan kau akan kebal terhadap sinar matahari sekaligus menjadi incaran baru Muzan." Batin (y/n) mengingat arc yang ada di manga.

Seminggu berlalu, (y/n) selalu mengunjungi kediaman kupu-kupu entah untuk mengunjungi Tanjirou atau pun Nezuko. Kini Inosuke kembali dengan aktivitasnya, tetapi Tanjirou masih harus melatih staminanya, ia dibantu oleh Naho untuk melenturkan badannya.

"Oh, benar juga! Apakah aku dapat pedang baru saat aku tidur? Pedang lamaku rusak."

"H-haganezuka-san mengirimmu beberapa surat, a-apa kau mau membacanya?" Tawar Kiyo, dan Tanjirou merespon dengan menganggukkan kepala.

Tanjirou terdiam saat membaca surat dari penempa pedangnya, Haganezuka.

"Kenapa Tanjirou?" Tanya (y/n) yang bingung melihat ekspresi Tanjirou.

Tanjirou pun memberikan surat dari Haganezuka kepada (y/n), (y/n) pun membaca dan ia juga terdiam saat tahu isinya.

"'Aku tidak akan membuat pedang untukmu, keparat mati saja terkutuk, mati saja sana aku membencimu.', surat yang sangat fantasis." Ucap (y/n) membaca surat dari Haganezuka.

Kimetsu no Yaiba x Reader [✓]Where stories live. Discover now