Tiga

13.9K 1.9K 169
                                    

"Tidak, aku hanya terharu karna kau mempercayai aku dan Nezuko." Ucap Tanjirou sambil menghapus air matanya.

"Ayo kita mulai perjalanannya." Ucap Tanjirou lalu berjalan dengan memegangi tangan Nezuko.

Mereka bertiga pun berjalan menuju kaki gunung Sagiri untuk menemui Urokodaki Sakonji atas perintah Giyuu.

"Sebaiknya kita beristirahat sejenak disana (y/n)-san." Ucap Tanjirou sambil menunjuk rumah yang lampunya masih menyala saat malam hari.

'Aroma darah!' Batin Tanjirou.

Tanjirou pun melesat menuju pintu rumah tersebut dengan Nezuko disampingnya lalu langsung membuka pintu. Terlihat sebuah mayat dengan darah dimana-mana dan juga ada iblis yang sedang memakannya.

Iblis itu pun melihat Tanjirou, dan langsung menyerangnya. Dengan cepat, Tanjirou langsung menebas leher iblis tersebut menggunakan kapak.

Sementara Nezuko hanya berdiri di tempatnya dan air liur terus mengalir dari mulutnya saat melihat mayat manusia dan darah.

"Luka ini akan cepat sembuh, kau lihat Pendarahannya sudah terhenti!" Ucap iblis tersebut, lagi-lagi ia melesat kearah Tanjirou dan langsung mencekik lehernya.

Teriakan Tanjirou menyadarkan Nezuko, dengan cepat ia berlari dan langsung menendang kepala dari iblis tersebut hingga terlepas.

"Apakah kau baik-baik saja Tanjirou?" Tanya (y/n), khawatir.

"Aku baik-baik saja."

Tubuh iblis yang tergeletak di samping Tanjirou pun melakukan pergerakan untuk menyerang Tanjirou. Dengan cepat (y/n) melakukan telekinesisnya dan melempar tubuh iblis tersebut hingga menghantam pohon.

"Jadi, salah satu dari kalian oni?! Aku merasakan sesuatu yang aneh! Kenapa oni dan manusia bisa bersama?!" Teriak kepala iblis tersebut.

'Dia bicara!' Batin Tanjirou yang merasa ngeri.

Tubuh dari iblis tersebut berdiri dan menghampiri Nezuko, lalu melemparnya masuk ke dalam hutan.

"Kau urus kepalanya, aku akan membantu Nezuko." Ucap (y/n) lalu berlari masuk ke hutan.

Tanjirou pun memegang kapak tadi dan membalikkan badan, tak disangka kepala iblis tersebut bisa berjalan dengan bantuan tangan yang tumbuh. Dengan cepat Tanjirou menebaskan kapaknya pada kepala iblis tersebut, tetapi iblis tersebut malah menahannya dengan cara menggigit dan rambutnya pun melilit kapak Tanjirou.


"Minggir!" Teriak Tanjirou lalu membenturkan kepala miliknya dan milik iblis tersebut hingga iblis tersebut melepaskan cengkramannya dan kesakitan.

Lalu Tanjirou pun bersiap melakukan benturan kepala yang kedua, dan hasilnya sang iblis kesakitan lagi. Kini Tanjirou memegang gagang kapak dan melemparnya sekuat tenaga hingga mengenai pohon.

Ditempat lain, (y/n) dan Nezuko bertarung mengahadapi tubuh iblis tadi.

"Nezuko!" Teriak (y/n) yang melihat Nezuko terjatuh bersamaan dengan tubuh iblis tadi ke jurang. Dengan cepat (y/n) mengangkat Nezuko ke atas dengan telekinesisnya.

"Kau baik-baik saja, Nezuko-chan?" Tanya (y/n) sambil mengelus rambut Nezuko.

"Hmmph, hmmph." Gumam Nezuko, lalu ia langsung memeluk (y/n).

Kini mereka bertiga berada di depan kepala iblis yang terjebak oleh kapak tersebut. Lalu Tanjirou membuka pisau yang ia bawa dan memegangnya dengan tubuh yang bergetar dan nafas yang tidak teratur.

'Kalau tidak salah, Urokodaki-san akan datang saat ini.' Batin (y/n).

Yang di pikirkan (y/n) benar terjadi, seorang laki-laki bertopeng tengu datang dan menyentuh bahu Tanjirou.

'Topeng tengu? Oang ini ... langkah kakinya tidak terdengar.' Batin Tanjirou.

"Kau tidak akan bisa membunuhnya dengan itu." Ucapnya pelan, hampir seperti berbisik.

"B-bagaimana cara membunuhnya?" Tanya Tanjirou, ingin tahu.

"Jangan bertanya kepada orang lain, apa kau tidak bisa memikirkannya sendiri?" Mendengar hal itu, Tanjirou terdiam sejenak, dan mengambil batu besar disekitarnya.


'Aku harus memukulnya dengan batu terus-menerus agar bisa menghancurkan kepalanya, dia pasti akan menderita. Apakah tidak ada cara untuk menghabisinya dalam satu serangan?' Batin Tanjirou.

'Aroma kebaikannya masih terasa saat menghadapi Oni, Giyuu, anak ini tak memiliki harapan.' Batin Urokodaki.

Iblis tersebut bangun dan mengatakan bahwa ia ingin menggigit Tanjirou sampai mati. Tetapi sinar matahari sudah muncul dan menghanguskan kepalanya.

"Nezuko!" Teriak Tanjirou lalu berlari masuk ke rumah tadi.

"Nezuko ada disini, dia aman." Ucap (y/n).

Tanjirou pun menjadi tenang saat mendengar hal tersebut. Dan ia langsung mengingat tentang Urokodaki, dan langsung menuju pinggir rumah.

"Ano--"

"Namaku Urokodaki Sakonji, kau anak yang dibicarakan oleh Tomioka Giyuu, 'kan?" Tanya Urokodaki.

"Ha'i, Namaku Kamado Tanjirou, adikku bernama Nezuko, dan yang satu lagi bernama Hazuki (y/n)."

"Tanjirou, apa yang akan kau lakukan saat adikmu memakan seseorang?" Tanya Urokodaki. Mendengar hal itu, Tanjirou terdiam cukup lama. Urokodaki yang belum mendapat jawaban pun melangkah dan lalu menampar pipi kanan Tanjirou.


"Kenapa kau tidak menjawab pertanyaan itu dengan cepat? Saat adikmu memakan seseorang, bunuh adikmu dan bunuh dirimu juga. Itulah yang harus kau lakukan saat berpergian dengan adik-Onimu, jangan biarkan dia merenggut nyawa seseorang, apa kau mengerti?!"

"Ha'i!"

"Baiklah, setelah ini aku akan menguji kapasitas mu untuk menjadi pemburu iblis, bawa adik serta temanmu, dan ikuti aku."

(y/n) dan Tanjirou yang menggendong Nezuko di keranjang pun mengikuti Urokodaki. Setelah berlari selama berjam-jam, akhirnya mereka berempat sampai di rumah Urokodaki.

Urokodaki melepas penutup kepala dan berkata. "Ujiannya baru akan dimulai, kita akan mendaki gunung."

TBC.
Uwuwuuuu:v
Jangan lupa untuk ngevote sama komen ya minna.
Maapin kalo ga seru:(
Dah, sampai jumpa di chapter berikutnya.

Kimetsu no Yaiba x Reader [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang