Tragedi Mochacino Ice

Start from the beginning
                                    

Atau mereka kesasar, lupa jalanan menuju Bandara Soekarno-Hatta mau pulang ke negaranya?

Diantara bertiga itu, yang satu menghadap ke arahnya, sedangkan dua yang lain duduk saling berhadapan. Yang menghadap ke arahnya inilah yang paling cakep. Oh My God!!

Deg!! Yang bikin jantung Ayara seakan berhenti, cowok cakep yang menghadap ke arahnya itu, melihat dengan tatapan tepat ke matanya. Astaga! Kesambet apa si Kim Seokjin jauh-jauh dari Korea sana ngafe ke Mimosa sini???

Ya Allah...tatapan matanya.. Matanya itu lhoo kok bagus banget!!!

Gilaaa!! Kok gue jadi deg-degan begini siiihhh! Teriaknya dalam hati. Awas Ayara.., jangan sampai kesandung, jangan grogi, jangan...

Tiba-tiba dari arah sampingnya, seseorang memundurkan kursinya dan otomatis menyenggol pinggul Ayara.

"Permisssssi!" teriaknya.

Tapi telat. Baki berisi Mochaccino Ice dan french fries udah terlanjur melayang tanpa bisa dikendalikan lagi. Prrraaa..angg!! Aduh mati gue, batin Ayara sambil memejamkan mata.

Mochaccino Ice itu jatuh tepat di atas meja 15 dan mengguyur badan si Jin Oppa, sementara french fries beserta saus-sausnya udah berenang-renang sambil koprol di lantai

Sedetik, dua detik, tiga detik hening sejenak. Ayara melirak-lirik kanan kiri. Dia merangkak maju mendekati Jin Oppa made in Bandung itu.

"Aduh, maaf, Kak. Maaaaaf banget. Saya enggak sengajaaa." ujarnya sambil berusaha meraih tissue untuk membersihkan Mochaccino Ice tak bergelas lagi itu.

Seluruh mata pengunjung kafe siang itu tertuju padanya. Uuuppff! Ayara malu sekali.

"Gimana sih, Mbak!?" Tanya teman si Seokjin dengan muka kesal.

"Makanya ati-ati dong!" Tukas yang lain gak kalah marah. "Saya sudah lihat dari sana tadi, dari arah dapur mata kamu gak konsen itu jelalatan kesana kemari."

Oow, dia tidak menghadap ke arahnya tadi, tapi kok dia bisa tahu matanya jelalatan? Berarti dia jelalatan juga dong? Uffftt, sempat-sempatnya Ayara mikirin teman si Mr. Mata Bagus. Tangannya beralih, menuju ke dada cowok yang separuh badan bermandikan Mochaccino Ice .

"Maaf, Kak, saya gak sengaja." kata Ayara sambil terus membersihkan kemeja cowok itu. Jin Oppa kesasar jengah buru-buru mengibaskan tangan Ayara dan membersihkan bajunya sendiri. Sementara dua temannya sibuk mengomeli Ayara yang terus menerus meminta maaf. Cowok ganteng yang sempat Ayara sinyalir anggota Boy Band Korea kesasar itu hanya melirik Ayara sekilas.

Tak ada ekspresi marah. Flat saja.

"Ayara!! Masuk sana! Biar saya yang tangani" Ayara menoleh ke arah suara yang dikenalnya dengan baik. Bos Anti!

MATI GUE!

Ayara memejamkan mata. Aduh gawat!!!. Pasti gue dilaporin ke Ibu Felita "Setelah ini kamu menghadap saya, ya!"

" Baik, Mbak."

Dengan lunglai Ayara masuk kembali ke kitchen.

"Maaf, Kak. Dia memang ceroboh. Maklum dia karyawan baru di sini, dia," Kata Anti.

Tiba-tiba Jin Oppa wanna be yang sedari tadi diam, kini buka suara, memotong kata-kata Anti.

"Gak apa-apa. Saya lihat sendiri tadi dia gak sengaja, kok."

"Tapi," Anti menggantung kalimatnya, melongo. Baru kali ini ada tamu, yang terkena siram Mochaccino Ice super lengket sampai kemejanya basah begitu, membela waitress yang bersalah. Hey!, tumben banget!

"Saya lihat dia tersenggol pria di meja sana, sebelum minuman yang dibawanya melayang ke arah saya." Jelasnya lagi.

Anti tertegun. Belum sempat habis rasa herannya, cowok kece itu bertanya,

"Oh ya, kalau boleh tahu, siapa nama Mbak yang tadi?"

"Oh, eeh..euh yang mana? Yang barusan?" Anti kehilangan kontrol. Sumpah, otaknya udah gak bisa mikir. Si kece inilah cowok kecengannya sejak dia masuk sebagai karyawan Mimosa. Cowok itu dan teman-temannya yang keren-keren ini memang jadi pengunjung tetap kafe Mimosa. Plus nya lagi, si Kim Seokjin ini kan...

"Iya, cewek yang numpahin minuman tadi, namanya siapa?"

"M..Maksudnya Ayara? Oh yang itu, namanya Ayara. Dia anak baru disini, baru sebulan. Sebenarnya dia Freelancer, bukan pegawai tetap, karena dia masih," cerocos Anti tanpa diminta.

"Ayara? Namanya Ayara? Oke thank's. Saya cuma ingin tahu aja siapa namanya, biar gampang aja melaporkannya pada bos kalian. Ayo Guys, kita cabut." kata cowok itu.

Mereka bertigapun berlalu dari situ.

Pundak Anti turun lemas mendengar ancaman itu: Melaporkan Ayara pada bos, artinya melaporkannya juga. Itu otomatis, Anti disini kan sebagai supervisor kafe.

Pasti Bu Felita kecewa padanya karena kejadian ini. Ini gara-gara Ayara telat masuk pada pergantian shift dan gak sempat ikutan briefing. Anti yakin, jika tadi Ayara ikutan briefing, dia akan mendengar pengarahannya dan kejadian memalukan kayak tadi tidak akan terjadi!

Hatinya geram pada Ayara, si anak baru itu. Kurang ajar!!

***

*Butuh saran cover dong guyss.. Sungguh aku mati gaya soal cover novel romancik hehehe

Saran bisa di komen atau dm IG ya ke @sisccca22
Sankyuuuu teman2

*btw baca terus yaaa.. Entar ketahuan kenapa si Kim eh Ren ini gak bisa marah pdhl udh ketumpahan es mocacino gitu badannya. Wkwkwk

TELAH DITERBITKAN LAFMI (Love At First Moccacino Ice)Where stories live. Discover now