14

1.6K 285 33
                                    

"Kenapa nggak bilang ke gue, sih, kalo mau ke Korea?" tanya Felix sambil meletakkan tas milik Jisung dengan asal.

"Surprise."

Felix mendengus kasar, kemudian duduk di sofa panjang. "Ngapain ke sini?"

"Buset, deh, emangnya gue nggak boleh ke Korea?" tanya Jisung balik.

"Lo berangkat kapan?"

"Kemarin malem,"

"Transit dulu nggak?" tanya Felix lagi.

"Iya, ke Manila dulu."

"Oh, gue enggak."

"Siapa, Lix?"

"Gue nggak tran-"

"Yang tanya. HAHAHAHA!" Tawa Jisung pecah.

Felix melempar bantal yang ada di sampingnya ke arah Jisung, untungnya lemparannya tepat sasaran dan mengenai wajah Jisung.

"Sialan! Bercanda gue," kata Jisung sambil melempar balik bantal yang tadi. "Lo balik kapan emangnya?"

"Sehari yang lalu,"

"Serius?" Jisung menganga yang diangguki oleh Felix. "Jangan-jangan kita satu pesawat, Lix?"

"Gue nggak transit, Jisung."

"Oh iya, lupa."

Jisung berjalan menuju tasnya dan membuka beberapa barang miliknya seperti ponsel, charger, alat-alat mandi, dan beberapa makanan lainnya.

Laki-laki berumur sama seperti Felix itu melemparkan sebuah keripik kentang kepada Felix. Dengan cepat, Felix menangkapnya dan membukanya.

"Jadi, tujuan lo kesini mau ngapain?" tanya Felix sambil memakan keripik kentang. "Terus, kenapa nggak bilang gue dulu?"

"Harus banget bilang ke elo?"

"Iya lah, biar gue bisa bersihin kamar sebelah. Males kalo harus sekamar sama lo," ujar Felix yang langsung dihadiahi lemparan kacang polong dari Jisung. "Jangan ngotorin apartemen gue!"

"Gue nginep disini cuma semalem aja, besok gue udah pergi lagi."

"Kemana?" tanya Felix bingung.

"Kepo."

Gak pake aba-aba, Felix langsung melemparkan potongan keripik kentang ke arah Jisung. Hal itu membuat laki-laki berpipi gembul itu marah.

"Katanya jangan ngotorin apartemen lo? Tapi lo sendiri juga ngotorin!!"

"Terserah gue, dong. 'Kan apartemen gue!"

Jisung kembali melempar sebiji kacang polongnya ke arah Felix karena kesal.

"Jawab pertanyaan gue, Jisung!"

"Pertanyaan yang mana, sih?" tanya Jisung.

"Yang tadi!"

"Ya lupa, lah!"

Felix menghembuskan napasnya dengan panjang. Kalau jauh kangen, kalau deket malah berantem dan sama-sama ngeselin.

Dasar Upin-Ipin!

"Tujuan lo kesini ngapain!?" tanya Felix geram.

"Gue ikut private class, nah tutor gue dari Korea sini."

"Private class apaan, sih? Kok lo nggak bilang ke gue!?"

"Musik. Emang lo nggak inget, dulu gue pernah bilang mau mendalami jiwa musik di hidup gue!?" tanya Jisung.

breathing fire ─ changlixWhere stories live. Discover now