Rain 1

42 4 1
                                    

Aku Ingin selamanya di sana,
Menghilang dari resah,
Dan gundah yang mendera...

     Seorang lelaki tanpa ekspresi, diam tanpa suara ia duduk di kursi taman yang hening jauh dari ke bisingan kota yang menyiratkan hatinya ingin sendiri, ingin bebas dari ke gundahan hati yang entah sampai kapan merasakan sinar.

     Seorang gadis kecil memanggil mesra lelaki itu , mengajaknya pulang. Lelaki dengan wajah tanpa ekspresi dan diam berpaling, seakan malu melihat keadaanya di perlihatkan pada gadis kecil itu.

     "Kakak..."
     "Hmmh!!kakak ingin di sini! Kamu pulang dan tunggu saja di rumah! Katanya ketus seraya berjalan menjauh menutupi kesedihannya.

     "I...iya kak, kakak jangan terus - terusan bagini aku ingin kakak yang dulu!" Ujar Gadis kecil itu sambil berkaca-kaca melangkah mendekati kakaknya yang masih juga belum menampakkan senyum.

     "Bodo amat" jawab lelaki itu ketus.

     Gadis itu diam,Menangis meninggalkan lelaki itu.

     "Kenapa semuanya harus begini, gua bingung, gua harus gimana lagi supaya Ade gua bisa merasakkan kebahagian lagi seperti dulu saat masih ada Nyokap dan Bokap gua!!"lelaki itu berteriak meluapkan emosi yang di alaminya.

*****

     Suasana sore hari, jalanan kota yang penuh ke ramaian membuat dirinya teringat Mama dan Ayahnya waktu dulu. Ia pun pergi ke TPU yang tidak jauh dari rumahnya.

     "Mama..Ayah.. aku datang" kata gadis kecil dengan keceriaan menutupi kesedihannya terhadap kakaknya.

     "Mama.. Ayah.. Tara kasian melihat kakak keadaanya seperti ini sejak mama dan ayah pergi" gadis kecil itu seraya bercerita kesedihannya ke pada orang tuanya.

     "Tara tidak bisa apa-apa jika kakak sudah marah, kakak tidak bisa mengontrol Emosinya saat Hujan turun seakan teringat kejadian itu" ujar Tara yang sudah bercucuran air mata.

     Di saat Tara menangis, tiba-tiba datang wanita cantik berambut panjang mencoba menenangkan gadis itu.

     "Kamu kenapa menangis? Kamu sedang apa di sini? Dan siapa namamu?" Kata wanita itu dengan berkata lembut.

     "Ti...tidak aku tidak menangis aku hanya terkena debu saja saat membersihkan makam mama dan ayah, aku di sini sedang bercerita pada mama dan ayah ku dan nama aku Tara" Ucap Tara dengan senyum mesra kepada wanita itu menutupi kesedihannya.

     "Hmmh.. begitu.. kamu tinggal dimana? Pulanglah hari sudah mulai malam" ujar Wanita cantik itu.

     "Iya Kak..aku pulang duluan ya kak, aku tinggal tidak jauh dari TPU ini" Kata Tara sambil beranjak pergi lari menjauh dari wanita itu teringat waktu sudah terlalu sore.

     "Gadis.. yang aneh ??? "Ujar Wanita itu sambil bertanya-tanya pada dirinya.

*****

     Tara pun ketakutan akan kakaknya sudah berada di rumah. Seketika sudah sampai di rumah, Tara terkejut kakaknya berada di kursi depan rumahnya dengan raut wajah Kecemasan dan marah.

Rain & RaysМесто, где живут истории. Откройте их для себя