End then, welcome to the spring ...


Dia musim semi yang indah dan hangat. Namun, tenang dan tertutup. Baginya ada beberapa yang tak perlu dunia ketahui. Cukup di simpan seorang diri.

Lihatlah, senyumnya bagai sakura di musim semi, indah dan sejuk di pandang. Di dalam matanya ada banyak rahasia yang tak tersingkap. Begitu tertutup. Perkenalkan dia, Choon-Hee.


=HaHiHu=


"Huh! Sudah di bilang, dia hanya merepotkan. Lihat!" Kim Jae Hee berseru dari tangga, berjalan menghampiri adik keduanya. "Enby? Seriously?"

"Noona, mending diam. Enby eonni lagi butuh kita dan terutama Won-Shik hyung. Ayok, hyung." Ajak Min Hyuk yang membuat Jae Hee menjitak kepala adik bungsunya itu.

"Jae Hee! Kamu ini. Ganti bajumu cepat dan berhenti untuk bicara yang tidak-tidak!" teriak Ibunya kesal serya mendorong pundak anaknya.

"Eommoni!" gerutunya, "Won-Shik-ah mending berhenti selagi masih ada waktu!!" teriaknya mengingatkan.

"Sudah tidak ada waktu!" balas Ibunya teriak lalu menatap Won-Shik sembari mengelus pundaknya. "Jangan dengarkan noona mu itu, dia hanya bicara omong kosong saja."

"Sudah, hyung. Menurutku, Enby eonni orangnya baik, cocok sama hyung. Aku serius, tidak bohong." Min Hyuk tersenyum manis dengan lesung pipi di sebelah kirinya.

"Nah, ucapan dongsaeng-mu ini baru boleh kamu dengar. Ya sudah, Min Hyuk, kamu duluan ke mobil," ujarnya seraya menunjuk mobil yang terpakir di halam depan rumahnya. Pemuda berumur limabelas tahun itu, mengangguk dan mengikuti intruksi Ibunya.

Sekarang tinggalah Kim Ha-Neul dengan Won Shik di ruang tamu. Won-Shik masih diam dengan sebelah tangannya menyelinap dalam saku celana. Hanna-panggilan dari Ha-Neul, tersenyum lembut dan berkata, "Enby sedang membutuhkan kamu, karena bagaimanapun kamu adalah tunangannya."

"Hm," balas Won-Shik seadanya.

Hanna menghela napas, dia memegang wajah anaknya. "Kalian memang sudah terikat dengan pertunangan dan benar, eomma maupun appa serta abonim-nya Enby sangat mengharapkan kalian bersatu, berbahagia. Namun, jika nanti tidak ada yang berubah di antara kalian, kamu dan Enby boleh memutuskannya," ujar Ibunya dengan suara pelan.

"Aku rasa itu percuma," jawab Won-Shik menatap Ibunya.

"Gini, Eomma tahu kamu dan bagaimana Enby. Kamu menyukainya dan begitu pun Enby."

"Hanya perasaan Eomma."

"Ani!" seru Ibunya kesal. Hanna memutar mata seraya mendengus. "Eomma tahu kamu dan di antara banyak perempuan yang mendekati kamu, cuma Enby yang bisa membuat kamu terlihat hidup -"

"Jadi selama ini aku tidak hidup?" Potong Won-Shik, tidak terima apa yang di ucapan Ibunya.

Ibunya mendelik dan mendengkus. "Bukan itu maksud Eomma. Sungguh, kamu menyukai dia Won Shik-ah. Percaya kepada eomma."

"Bukannya dia sedang membutuhkan kehadiran aku?" tanya Won-Shik sebelum meninggalkan Ibunya.

Hal itu membuat Hanna tersenyum dan melirik ke arah tangga. "JAE HEE-YA CEPAT TURUN!" lalu menyusul anaknya.


=HaHiHu=

Cicicicicttttttt

Ku datang dengan cerita yang beginian. Kali ini pake latar tempat di Korea. Huee...

Rada-rada takut untuk menggunakan bahasa korea serta nama panggilan yang benar.

Btw, Sunny Zelenbi sama Daniel kan ada keturunan Korea nya, itu marga Ibunya di buat enggak sih di nama mereka atau tetap dengan marga Bapak nya?

Ini aku masih belajar ya. Kalau ada yang salah dalam penulisan nama atau apanyalah, tolong koreksi ya. Mohon bantuannya juga.

Tapi aku akan usahakan sebaik mungkin dengan terus belajar dan juga ngulek-ngulek google, yt dan sebagainya.

Btw, cast yang bagus untuk peran mereka siapa ya?

Salam,

14 Des 19

Lc<=>Au

Summer In DecemberWhere stories live. Discover now