Bagian 2.

230 25 4
                                    

" Karena aku, aku ingin kau menjadi milikku-- Tony. "

Semenjak Steve Rogers mengucapkan mantra ajaib tersebut hubungannya dengan Tony Stark semakin lengket saja, bukan hanya sering melompati jendela untuk dapat pergi dengan kekasihnya, tetapi Tony bahkan berencana untuk memberitau ayahnya tentang hubungan ini. Sebenarnya ini terlalu rumit bahkan sangatlah rumit, mengingat ayah Tony pastinya menginginkan kenturunan dari anaknya untuk dapat mewarisi kekayaan mereka itu, dan jika Tony memiliki hubungan dengan Steve tandanya mereka tidak akan memiliki garis keturunan yang berhak atas harta tersebut-- kecuali hati Howard terbuka lebar seperti pintu kamar Steve saat ini. Sangat lebar sampai kau dapat melihatnya mundar-mandir seperti setrika.

" Steve... Steve! Tenanglah, dengan kau berputar-putar seperti itu justru akan semakin memusingkan otakmu. "

" Tapi Tony... bagaimana jika ayahmu tidak setuju? Apakah lebih baik kita merahasiakan ini saja? "

Dengan cepat Tony menggelengkan kepalanya, pria berkulit sedikit lebih gelap dari Steve itu langsung berdiri dihadapannya sambil menatap matanya dengan tegas.

" Aku tidak suka menutup-nutupi sesuatu, apalagi ini soal hubungan kita. "

" Hhh... baiklah, kita akan temui orangtua mu. "

Setelah berhasil membulatkan tekadnya Steve akhirnya pegi bersama dengan Tony untuk menemui orang tua Tony di kediamannya. Dalam perjalanan Steve menggenggam erat jemari Tony seakan dia sangat tidak ingin terpisahkan, sementara Tony hanya tersenyum melihat kelakuan pria disampingnya ini. Tetapi dalam hati Tony dipenuhi rasa gunda, bukan takut atas apa jawaban ayahnya nanti tapi terhadap Steve. Tony takut jika nantinya Steve justru akan meninggalkannya karena perkataan ayahnya.

" Tuan Stark, hebat sekali ya berani pulang saat ayah masih dirumah seperti ini. "

Howard berdiri dihadapan Tony dan Steve, dengan tatapan yang tajam seolah mendominasi dunia sehingga tidak ada yang berani untuk menatapnya. Steve melangkahkan kaki lebih jauh dari Tony, dengan sekali tarikan nafas panjang dia mencoba memberanikan diri menatap dua bola mata Howard. Dengan perlahan dan sopan Steve menjelaskan jika Tony pergi kerumahnya untuk memintanya bertemu dengannya, karena ada hal penting yang harus dibicarakan. Sebenarnya Howard sudah menolak ajakan Steve tersebut, tetapi ibunda Tony yaitu Maria Stark justru dengan senang hati menerima kedatangan Steve dan memintanya untuk masuk kedalam.

Didalam Steve diminta untuk duduk dan mengatakan hal penting apa yang dia maksudkan. Ibunda Tony memanglah sosok ibu yang sangat lembut dan sayang sekali pada Tony, mendengar penuturan Steve bahwa dia memiliki hubungan spesial dengan anaknya itu-- Maria tidak marah sama sekali, sementara Howard mendengus kesal beberapakali. Ibunda Tony mengusap lengan Steve dengan lembut,

" Aku paham betul dengan yang kalian berdua rasakan, kalian masih sangat muda dan mempunyai mimpi yang panjang. Ku dengar kau ingin menjadi tentara, bukan begitu Steve? "

" Iya, aku ingin... dan ku rasa semakin dekat. "

Maria Stark tersenyum, kemudian melanjutkan kata-katanya.

" Kejarlah impianmu, jika kalian berjodoh maka kalian akan dipertemukan. "

" Tapi bu?! Aku di izinkan untuk bersama Steve kan??! "

" Tony!! Kau ini membuat malu keluarga saja! Kau ini anak bangsawan, kau adalah pewaris tunggal kekayaan ayahmu ini. Kau harus menikah dengan wanita dan meneruskan garis keturunan mu! "

" Ayah...! "

" Sttt.... Sudah sudah, kalian ini senang sekali bertengkar. Tony, dengarkan ibu... "

Sekali lagi, dengan lembut wanita itu menuturkan kepada Tony dan Steve tentang hubungan mereka. Maria Stark sama sekali tidak melarang hal tersebut, dia hanya meminta baik Tony maupun Steve untuk tetap melanjutkan cita-cita masing-masing, soal hubungan mereka kedepannya biarlah urusan nanti. Meskipun Howard menentang hubungan mereka, tetapi Maria berjanji akan membiarkan Tony memilih jalannya sendiri. Dengan kata lain ibunda Tony ingin agar anaknya dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan ingin agar Steve dapat meneruskan cita-citanya menjadi tentara.

Dan akhirnya mereka berdua menyetujui hal itu, mereka masing-masing akan meneruskan jalan mereka sampai saatnya mereka akan kembali pada hubungan ini.

" Steve. "

" Ya Tony, ada apa? "

" Kau tidak akan melupakanku kan? "

" Omong kosong macam apa itu? Aku sangat menyukaimu Tony, aku tidak akan melupakanmu. "

Jemari Tony meremas kuat lengan Steve, kepalanya tertunduk kebawah seperti menyembunyikan raut wajahnya. Tony tidak tau sebenarnya apa yang sedang dia fikirkan, dia benar-benar merasa takut akan segala hal.

" Tony. Jangan khawatir... saat aku pulang nanti, aku akan langsung melamarmu. "

Bagaikan sedang menaiki roller coaster, jantung Tony berdegup sangat kencang. Wajahnya perlahan merona dan terasa hangat. Tony mendengar kata-kata manis dari bibir Steve untuk kedua kalinya, dia benar-benar tidak menyangka jika Steve adalah pria yang sangat manis. Dengan bersemangat Tony mengangkat kepalanya sambil menjinjitkan kakinya, menghinggapkan sebuah kecupan lembut di bibir Steve yang berhasil membuatnya menjadi patung es selama beberapa detik.

" Aku menunggumu pulang, soldier. "

" A.. ayaay captain. "

Akhirnya setelah kelulusan Steve langsung berangkat mengejar cita-citanya, ternyata dia berhasil lolos seleksi awal dan dipanggil langsung untuk mendapatkan pelatihan awal. Kepergian Steve bersamaan dengan kepergian Tony ke bandara untuk pergi ke luarkota guna melanjutkan pendidikannya sesuai dengan apa yang diminta oleh ibundanya. Jadilah mereka saling meninggalkan kota dimana mereka berbagi cerita bersama, Tony dan Steve menjalani apa yang harusnya menjadi jalan mereka untuk saat ini.

Steve yang menjalani pilihan sebagai tentara tentu akan sangat sulit untuk di hubungi, mengingat tidak diperbolehkannya menggunakan ponsel pribadi. Dengan ini hubungan mereka akan semakin sulit, hanyalah kepercayaan yang dapat terus mereka bangun untuk mempertahankan janji mereka. Sementara Howard masih bersikukuh pada keinginannya untuk menikahkan Tony dengan seorang wanita agar garis keturunan mereka tetap memiliki darah keluarga Stark.

" Aku akan langsung mencari pekerjaan disini setelah lulus nanti... Aku akan membuatnya menjadi alasan agar pak tua itu tidak menjodohkanku ya, aku harus melakukan ini. "

" Aku akan pulang setelah memenangkan peperangan, setidaknya aku harus mendapatkan gelar agar Howard melihat kegigihanku. Ya! aku harus mendapatkannya! "

Tekad yang bulat membuat hati Tony dan Steve kuat dan bersemangat menjalani pilihan mereka, mereka memang tidak tau akan ada apa didepan sana. Tetapi mereka yakin, dengan membuktikan sesuatu mereka dapat meraih apa yang mereka inginkan dikemudian hari. Meraih kisah yang indah untuk hubungan mereka.

" Aku tidak mau tau! Tony akan ku jodohkan dengan anak pemilik perusahaan itu! "

" Sudahlah Howard, kau berjanji akan menunggu mereka bukan? "

" Aku tak perduli hal itu. "

***

Thankyou buat supportnya ^^
Jadi makin semangat buat update xD jangan terbawa emosi ya... kalau saya pribadi udah emosi soalnya :"V

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 12, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

" When Spring Come. "Where stories live. Discover now