NEW JOURNEY

12 0 0
                                    

ini musim dingin kesekian kalinya di negri orang dan  kali ini harus ia lalui dengan perjalanan panjang dari Berlin menuju London, ia memang perempuan muda, dimana biasanya perempuan seusianya menghabiskan waktu dengan hura-hura dan kesenangan bersama teman dan mungkin pacar dan ketika malam bersama dengan ibu. tetapi itu tidaklah berlaku untuknya di mulai ketika berusia 19 tahun Altyani Salsabila biasa di panggil Caca sudah harus hidup jauh dari orang tuanya, itu semua bukanlah paksaan dari orang tuanya seklise cerita-cerita pada novel dimana orang tua memaksakan kehendaknya.

semua yang terjadi pada hidup Caca adalah kehendak dan perencanaan matangnya mungkin juga sedikit di bumbui dengan dendam dan sakit hati tapi itu semua tidaklah penting karena yang penting sekarang ialah  Caca harus segera menghubungi yang memiliki apartement yang di sewanya selama ia di London dan ia berharap perusahaan tempatnya bekerja di jerman segera memutasinya lagi ketempat yang lebih hangat,di suhu -1 derajat dan hanya dengan mantel juga syal saja tidak mampu menghalau dingin Caca butuh penghangat ruangan walaupun sudah lebih 3 tahun di Jerman dengan cuaca yang mirip ia juga butuh penyesuaian dengan cuaca di London yang cendrung tidak menentu.

"hallo dengan Mrs.steel?" sapanya ketika dering ketiga telfonnya baru di angkat

" ms.Caca right?" tanya Mrs.Steel

" maaf sebelumnya Mrs.steel aku ingin mengonfirmasi bahwa aku sudah tiba di depan apartement" jawab Caca tak ingin basa-basi karena udara semakin dingin.

" oh maaf sebelumnya Ms.caca aku sedang ada urusan di Manchester dan sedang dalam perjalanan pulang maukah kau menunggu ku sekitar 2 jam" tanya Mrs.Steel tak enak hati

sangat sial sekali Caca hari ini di suhu -1 derajat ia harus menunggu di luar ruangan, " baiklah Mrs.Steel hati-hati selama perjalanan" balas Caca menahan kesal tetapi tak dapat marah karena sebetulnya jika marahpun ia tak akan mengubah keadaan.

Dan sekarang apa yang harus dilakukannya, berdiam diri duduk di undakan tangga depan apartement bukanlah hal menarik yang dilakukan saat ini karena tidak sedang di keadaan menikmati senja.

baiklah sepertinya ia harus mencari cafe atau coffeeshop terdekat sini untuk menghangatkan tubuh dengan secangkir capucino dan mungkin sepotong cake dapat membunuh 2 jam ini ditambah ia sungguh lapar, berada di luar ruangan dengan kondisi lapar bukanlah pilihan baik kecuali jika ingin terkena hepotermia.

"guk guk guk" gonggongan anjing terdengar,sepertinya ada yang baru saja mengajak peliharaannya berkeliling, mungkin nanti ia juga akan memiliki peliharaan dan kucing bukanlah pilihan yang buruk. tetapi sepertinya ada yang menarik perhatiannya dibandingkan Alaskan Malamutenya dan ngomong-ngomong siapa yang memelihara anjing salju dirumah selain pria memakai sweter turtleneck putih tanpa penghangat lainnya yang sekarang dihadapannya.

" hei kau pendatang?" tanyanya dengan aksen britis yang pekat

" hmm ya" jawab Caca berusaha ramah, karena ia bukanlah orang yang gampang berbaur

" dan sekarang kau mau kemana?" tanyanya,okey mungkin pria ini adalah orang yang cukup supel

"mungkin aku ingin mencari coffeeshop" jawab Caca tetap berusaha ramah

" dengan menginggalkan koper mu di depan pintu" tanyanya terdengar aneh, dan hell ya siapa yang mau meninggalkan koper di depan pintu,pilihanmu hanya dua di bawa orang atau basah terkena hujan.

" thanks" balas Caca

lalu kembali mengambil kopernya " dan kau akan pergi dengan membawa kopermu ke coffeshop" baiklah untuk ukuran pria, pria dihadapannya ini agak cerewet.

memangnya apa yang harus dilakukannya selain membawa koper ini? " jika kau mau kau bisa menitipkannya di apartement ku" okelah pria di depannya ini good untuk ukuran orang yang baru kenal and wait kenal? bahkan mereka tidak saling memperkenalkan diri lebih tepatnya ini seperti proses introgasi

"apakah tidak merepotkanmu?" Caca bertanya setengah curiga setengah tak enak hati  dan pria itu hanya tersenyum, jika tidak dalam keadaan lapar dan kedinginan mungkin Caca akan menjerit histeris karena pesona pria itu saat tersenyum dan lesung pipinya.

"tidak,lagi pula kita akan bertetangga kan nanti?" ucapnya ramah.

tidak ada pilihan lain selain harus menitipkan kopernya kepada pria di depannya ini lagipula ia sudah lapar. kesan pertama saat memasuki apartemen pria tersebut ialah kesan maskulin dan banyak sekali buku di raknya  yang menarik perhatiannya adalah apartement ini sangat rapi.

"taruh saja kopermu di samping bufet itu" ucapnya mengarahkan dimana Caca harus menaruh kopernya.

"terima kasih atas bantuan mu,aku pergi dulu kalau begitu" Caca berpamitan

"apakah kau tau jalan menuju coffeeshop?" tanyanya

" hmmm tidak, mungkin aku akan berkeliling atau mencari melalui google maps" jawab Caca

" kau yakin? ini kali pertama kau di London bukan?" pria itu bertanya

dan tepat sekali tebakan pria itu,ini memang kali pertama Caca ke London selama pergi ke Eropa Caca sudah traveling ke berbagi tujuan dan London bukanlah tujuannya tapi akan berbeda sekarang karena ia di London dengan tujuan karir.

"ya semoga saja aku tidak tersasar" jawab Caca tidak yakin, masalahnya caca adalah orang yang teledor

" ya sudah kalau begitu kita pergi bersama saja, lagi pula hari ini aku juga free" final pria

" namanu siapa?" tanya pria itu

"orang biasa memanggil ku caca" jawabnya tanpa menanya kembali nama pria itu

" aku Hero, Alaskan Hero" ucap pria itu memperkenalkan diri

" oke Al, kau adalah orang pertama yang ku kenal disini"  ucap Caca

" oh ya? beruntungnya aku" ucapnya dengan nada jenaka

setelah kurang lebih lima menit berjalan kaki akhirnya mereka sampai di coffee shop dan mereka sepakat untuk duduk di pojok coffeshop tersebut menghindari hiruk pikuk keramaian karena Caca cendrung kurang nyaman di tengah keramaian.

" kau ingin memesan apa?" tanya Hero

" terserah mu saja, jujur aku tak tau apa yang cocok dengan ku disini" jawab Caca karena memang dia bingung ingin memesan apa

" okelah aku akan memesankan yang terbaik untukmu"

Hero orang yang asik di ajak bicara walaupun selama perjalanan tadi Caca lebih banyak diam dan menanggapi seadanya segala ucapan Hero dan ia tidak masalah, tidak seperti orang lain yang menjauh ketika ucapannya tidak di tanggapi dengan semangat,mungkin ia bisa menjadi sahabat yang baik selama Caca di London.









You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 10, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SURENDERWhere stories live. Discover now