Chapter 7

245 5 0
                                    

¥7

-Kaizawa Rainka-

Yahh..tempat ini gelap,sempit,dingin,hujan diluar sangat deras.Sempurna!

Ya..ahaha..sempurna..hiks..sempurnaa..

Selama aku disini,pasti tidak akan ada yang tau!Tidak ada!Kecuali Kaoru.Tapi kurasa ia tidak perduli.

'Dok..dok..'Tiba-tiba seseorang memukul pintu ruangan yang kutempati ini,ruangan rahasiaku dengan Kaoru.

"Rainka!!"Teriak orang itu,ahh..itu Kaoru.

"Pergi!"Usirku sambil membenamkan wajah ke kakiku.

"Biarkan aku masuk!"Paksa Kaoru.

"Tidak!!Pergi!!!"Balasku makin keras.

Sudah agak lama,aku tidak mendengar suaranya lagi diluar.Aku segera membuka pintu dan..Kaoru langsung memelukku,tubuhnya dingin sekali??

"Le..pas!!"Tolakku.

"Tidak!Sampai kau tenang,baru akan kulepas"

"Lepaskan!!!"Aku memutar tubuhku,namun dengan cepat Kaoru membalikkan tubuhku lagi.

"Hiks..dingin bodoh!!"

"Maka itu aku memelukmu,supaya kau tidak kedinginan!"

"Kenapa?Hiks..Kau kan sudah tidak memerdulikanku lagi?"Bentakku.

"Siapa bilang aku tidak memerdulikanmu lagi?Aku pergi ke London untuk kebaikanmu"

"Kebaikan?Ini sakit bagiku..kenapa kau malah memutuskan seenaknya??!!"

"Karena.."

"Karena apa?!!"

"Karena aku..."Kaoru mengecupku sekilas dan melanjutkan "mencintaimu dan aku ingin kau bahagia"

"Bahagia apan- Eh..Kaoru.."Kaoru pingsan ditubuhku dan aku tidak tau harus apa.

Aku segera menarik tangannya dan menyeretnya(Misage:Yaa..diseret..:p#ditabok Rainka)ke sudut ruangan.

Ditengah hujan badai begini,bagaimana keluar?Kaoru sedang demam dan aku tidak tau harus apa!Aku khawatir,aku marah,tapi aku..senang juga @~@

"Ra..inka.."Tiba-tiba Kaoru menggumam.

"Aku disini.."Aku segera mengenggam tangannya.

"Ha..us.."Erangnya.

Aku segera mengambil jaketku dan memaksakan untuk keluar.

-Kyoiichi Misage-

'Tuut..nomor yang anda tu-pett'Aku berkali-kali mencoba menelpon telephone genggam Rainka dan Kaoru,namun hasilnya sama saja,tidak diangkat.

Setelah melihat berita bahwa akan terjadi hujan badai,ibu menyuruhku untuk memanggil Kaoru dan Rainka pulang.

Aku mencoba menanyai teman-teman Kaoru dan akhirnya aku mendapat hasil.

Katanya dia ke tempat rahasia mereka dan tentu saja aku tau itu dimana,karena dulu saat Kaoru sedang bermain,aku diam-diam mengikutinya.

Angin semakin kencang dan benar,Kaoru sedang disana.Namun,ia sepertinya pingsan ditubuh Rainka.

Aku mencoba mendekati perumahan itu dan tetap saja tidak bisa,angin dan hujan terlalu besar.

Eh..itu Rainka kan?Kenapa ia memaksakan keluar?Ini bahaya!

Akupun akhirnya tetap memaksakan mendekati Rainka.

"Mi..Misage-kun?"Pekiknya terkejut.

"Rainka,kamu sedang apa?Masuk kembali!"

"Tidak bisa!Kaoru-kun sedang demam,aku harus mencarikannya minuman dia haus!"

"Aku membawa beberapa makanan dan minuman,serta pakaian.Kita akan menetap disini sampai badai berhenti!"Astaga..dia rela begini demi Kaoru?

Setelah berada didalam perumahan kecil itu,aku melihat Kaoru terbaring lemah.

"Ra..inka..."Kaoru terus mengigau.

"Untung saja aku membawa sedikit peralatan obat"seruku sambil terduduk memeluk kaki,hei kenapa kepalaku disaat begini pusing?

"Misage.."Panggil Rainka,aku memaksakan kepalaku untuk terangkat,namun tetap saja tidak bisa.Kepala ini berat sekali!

'Plek..'Rainka menempelkan tangannya kedahiku dan dia tampak terkejut.

"Kau juga demam!Gawat!!Cepat berbaring!"Rainka mendorongku pelan agar dalam posisi tiduran.

Ahh..dasar penyakit sialan.Lama kelamaan mataku memburam dan..Aku tidak tau apa-apa lagi.

***

-Kyoiichi Kaoru-

'Plik..'Kubuka mataku perlahan,karena cahaya matahari berlomba-lomba menerobos mataku.

Disebelahku terdapat tubuh seorang lelaki yang tak lain adalah Misage.Rainka?Dia dimana?

Saat aku mengubah posisiku kesamping,ternyata Rainka disebelahku.

"Eng..Kaoru-kun,kau..sudah bangun?"Erangnya sambil mengusap matanya.

"Hem.."Jawabku.

'Grep..'Tiba-tiba dari belakangku,Misage memelukku.

"Misage!!Lepaskan aku!!"Aku memberontak.

"Nyam..nyam..Enak.."Hei,kenapa dia membuka mulut?Jangan bilang dia mau memakan kepalaku.

Eh,dia benar-benar mendekati kepalaku dan membuka mulut.

"MISAGE!!!"Teriak Rainka tiba-tiba,Misage membuka mata dan terbelalak.

"A..Ada apa?Dia kenapa?Ada siapa?"Misage gelagapan.

"Kau mau memakan kepalaku?dasar Baka!"Decihku sambil membenarkan posisiku.

"Eh,badai telah berhenti!Ayo kita kembali!"Misage mengucek matanya.

"Iya"Kamipun kembali kerumah,Ibu Rainka tampaknya senang sekali.Maka itu,ia mengundang kami keacara makan malam.

Aku tidak bisa ikut karena sesuatu..Aku akan pergi malam ini.

-Kaizawa Rainka-

Malam ini,ibu mengundang keluarga Kaoru keacara makan malam.

"Rainka-chan,kau sudah siap?"Tanya Ibu dari luar kamar.

"Hmm..sebentar lagi.."Hari ini aku sengaja memakai dress biru berpita hitam,dengan rambut diikat curly ponytails.

Sesampai direstaurant,aku tidak melihat Kaoru sama sekali.

"Ba-chan,Kaoru dimana?"Tanyaku pelan.

"Ahh..kau belum diberitahu?Dia sedang di Haneda Airport,Kei membawa Kaoru kembali ke Lon-"Aku tidak mendengar penjelasan bibi sampai selesai dan langsung berlari keluar.

Untung aku tidak memakai higheels sehingga aku lumayan bisa berlari cepat.

"Oji-san,tolong antar aku ke Haneda Airport!"Aku menghentikkan taxi.

Sesampainya di Haneda Airport.

"Kaoru!!Kaoru-kun!!"Teriakku.

Oh,air mata ini kenapa mengalir sederas ini?Ya,ini memang pantas!Karena rasanya begitu sakit.

"Kenapa?Kenapa kau selalu memutuskan sendirian??Aku tidak pernah senang jika kau meninggalkanku!!BAKAA-"

"Siapa yang baka?"Tiba-tiba dari belakangku,Kaoru sedang berdiri sambil menarik kopernya.

"Kaoru-kun!!!"Pekikku,kemudian langsung melompat kedalam pelukannya.

"Aku tidak jadi pergi,Rainka-chan"Kaoru tersenyum manis.

"Kenapa?"Tanyaku senang.

"Karena.."Kaoru memelukku erat.

"Aku akan sangat merindukanmu hingga aku tidak tahan dan aku tersentuh karena saat aku demam kemarin,kau rela melawan badai :)"Ohh...karena itukah?Aku bahkan tak percaya ia akan tersentuh oleh perlakuanku itu.

"Ayo!Kita kembali ke acara makan malam!"Kaoru mengenggam tanganku.

Kamipun berjalan bergandengan menyusuri pintu airport.

Beautiful ConflictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang