Chapter 16

600 124 52
                                    

seru bgt baca-baca komen kalian. makasih banyak buat yg masi stay tune 🙏 happy reading ya 💜

Aku benar-benar tampak menyedihkan sekarang. Menangisi kejadian rumit yang tiba-tiba datang padaku. Layaknya drama-drama yang sering kutonton, aku kini bak pemeran utama wanita yang sedang dirundung masalah dengan si pemeran utama pria. Tak tahu apa yang harus dilakukan, selain menangis. Menangis dan menangis.

Tak peduli dengan keadaanku yang terduduk pasrah di teras rumah sambil menyembunyikan wajahku di kedua lutut yang kutekuk.

" Sstt. Sudah Jiyeon, sudah cukup menangisnya. Ayo ku antar ke rumah calon suamimu jika kau perlu meluruskannya sekarang." Tawar Hongbin yang sedari tadi tampak kebingungan menenangkanku yang terus menangis setelah kepergian Myungsoo dan setelah kuceritakan semua perihal kejadian ini padanya. Hongbin yang malam-malam begini pergi kerumahku dengan tujuan memberiku bunga persahabatan tanda perpisahan atas masa lajangku, justru menjadi sasaran luapan masalahku.

Aku sedikit mendongakkan kepala mendengarnya. Mencoba mencerna ide Hongbin yang sedikit ada benarnya, kini aku justru menitikkan air mata lagi.

Bagaimana aku menjelaskan pada Taehyung jika sudah begini?

Memangnya Taehyung mau menemuiku yang jelas-jelas telah menyakiti hatinya?

Huhuhu ibu, rasanya aku ingin menenggelamkan diriku di sungai Han saja.

" Jangan menangis terus Jiy—"

" Jiyeon ini sudah malam kenapa kau masih diluar sa—Ya! Apa kau sedang menangis nak? Kenapa kau menangis diluar malam-malam begini huh?"

Sial. Itu suara ibu yang memotong ucapan Hongbin seenaknya. Aku segera mengangkat wajahku demi menatap ibu-dan benar saja. Perempuan yang pernah melahirkanku itu kini tengah menatap tajam Hongbin seakan dialah biang dari tangisanku. Aku mengerti bahwa situasinya mendadak mencekam karena ibu terus menatap Hongbin seakan ingin memakannya hidup-hidup.

" Kau ini benar-benar! Laki-laki mana yang berani membuat anak perempuanku menangis di hari menjelang pernikahannya? Benar-benar kau Lee Hongbin, tidak punya pekerjaan lain selain mengganggu Jiyeon?! Sudah ku bilang kurang-kurangi bergaul dengan Jiyeon, kau ini memang tidak pernah mendengarkanku ya?!"

Hilang sudah suasana penuh dramatisir yang sebelumnya kubuat, kini berganti situasi komedi yang diperankan oleh Hongbin yang berusaha menghindari pukulan-pukulan dari ibuku. Pria yang terlihat garang didepan Myungsoo tadi kini kelihatan menciut didepan ibu.

" Aduh, Bi. Tidak seperti itu. Ini tidak seperti yang bibi—Aw!"

" Apanya yang tidak tidak?! Sudah jelas Jiyeon menangis karena ulahmu, masih saja mengelak hah?!"

Aku yang tak bisa tinggal diam, dengan sigap berdiri ditengah-tengah Ibu dan Hongbin berusaha memisahkannya.

" Ibu cukup! Sudah bu! Ini bukan salah Hongbin, Okey? Ibu tidak boleh sembarangan memukulnya karena Hongbin sama sekali tidak bersalah bu." Ucapku dengan nada sedikit meninggi. Sejujurnya aku frustasi. Masalahku sudah cukup membuatku stress namun ibu justru menambahinya.

Hongbin tampak berlindung di balik tubuhku sesaat ibu menghentikan pukulannya. Tampaknya itu hanya berlaku untuk sesaat karena ibu kini beralih meraih rambut Hongbin berusaha menjambaknya.

" AAAH, JIY! JIY!"

" ASTAGAAAA, IBU CUKUP!!!"

Akhirnya ibu berhenti juga. Dengan nafas yang masih memburu, ibu menatapku dengan tatapan menelisiknya. Sesaat kemudian, beliau meraba-raba tubuhku dengan terburu-buru.

Magic Legs [TH x JY]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن