Chapter 6

969 167 151
                                    

Langit malam Dubai semakin larut. Aku masih duduk di salah satu meja dimana diadakannya party seperti biasa untuk merayakan kesuksesan penerbangan di Dubai ini. Ditemani alunan musik up beat, aku hanya duduk termangu tanpa berniat untuk bergabung bersama yang lainnya yang entah berdansa atau melakukan rutinitas lain.

Hingga aku dikejutkan dengan seseorang yang amat familiar tiba-tiba datang, duduk disampingku lalu menarik wajahku untuk bersandar dipundaknya.

" Sini-sini sayang, bersandar di pundakku." Ucap Lee Jieun, membuatku mau tak mau menyandarkan kepalaku yang berat ini pada pundaknya.

" Kau pasti mengalami cobaan berat. Tapi menikah dengan Taehyung sepertinya bukan ide yang buruk." Ujarnya lagi yang seketika membuatku terbelalak kaget. Masalahnya aku belum cerita dengan siapapun soal pernikahan ini.

" KAU TAHU DARIMANA?"

" Dari Jungkook, ternyata dia sahabatnya Kim Taehyung asal kau tahu." Jawabnya tanpa ada rasa bersalah sama sekali.

" Brengsek! Jangan bilang ide sialanmu itu karena kalian bertiga bersekongkol untuk menjebakku?" tuduhku mencoba berpikir logis. Seketika Jieun gelagapan serasa dihakimi.

" T-tidak, Yeon! Untuk apa? Aku berani bersumpah bahwa aku baru saja mengetahui fakta itu! Aku juga sedikit menyesal karena menyarankan ide gila yang ternyata menjerumuskanmu. Tapi hey, bukankah sudah kubilang untuk meninggalkannya ketika dia sudah turn on? Kenapa malah kelepasan hingga Tuan Kim memergoki kalian?" Tanya Jieun yang seketika membuat emosi dalam diriku kembali menguar.

" Itu karena— haish, lupakan! Intinya, hidupku selesai." Aku tak mungkin melanjutkan kalimatku. Aku tak ingin dia tahu bahwa sebenarnya aku sedikit terbuai oleh perlakuan Kim Taehyung sialan itu.

" Selesai apanya bodoh! Kau akan menjadi istri konglomerat yang memiliki wajah rupawan seperti Kim Taehyung. Ibarat impian seluruh perempuan di Korea! Jika saja aku tidak jatuh cinta lebih dulu pada Jungkook mungkin aku mau menggantikanmu." Ucap gadis mungil itu penuh gebu. Hingga kami berdua dikagetkan dengan kehadiran Jungkook, salah satu pilot maskapai ini yang tiba-tiba ikut bergabung entah darimana.

" Hai sayang, sepertinya aku mendengar namaku kau sebut dalam ceritamu." Sapanya pada Jieun dengan mencium pipinya singkat lalu ikut duduk dengan santai. Sedangkan wajah Jieun sudah harap-harap cemas jika Jungkook mendengar ucapannya saat membandingkannya dengan Taehyung tadi.

Pasangan kekasih itu memang agak frontal akhir-akhir ini.

" Apa-apaan sih, menyingkir sana. Aku masih mau mengobrol dengan sahabatku." Tukas Jieun tampak tak suka dengan kehadiran Jungkook. Pria itu pun tampak tak peduli dan kini ganti menyapaku.

" Hai, Jiyeon."

" Oh, seharusnya aku menyapamu lebih sopan lagi. Levelmu sudah berbeda dengan kita sekarang." Ucap Jungkook sedikit meledek yang seketika dihadiahi sikutan perut oleh Jieun. Aku hanya mendengus malas.

" Jangan dengarkan dia, Yeon. Tapi sungguh, sepertinya kau harus mencoba menerimanya. Mana mungkin dia mau menerima pernikahan itu jika ia tidak serius denganmu?" Ucap Jieun mencoba meyakinkanku.

" Entahlah, membayangkan menikah dengannya saja membuat kepalaku rasanya hampir pecah." Balasku lemas. Aku terlalu pusing untuk memikirkan semuanya. Sepertinya aku butuh sedikit penawar untuk meredam tingkat kecemasanku ini dengan iseng mengambil segelas vodka yang tersedia dan ingin menegaknya sebelum sebuah tangan menghentikanku.

" Eits, aku tidak mengizinkanmu minum. Orange jus saja ya." Ucap manusia paling menyebalkan dan dengan sigap menukar gelas vodka ku dengan orange jus yang berada di sebelahnya.

Magic Legs [TH x JY]Where stories live. Discover now