03:Depresi

39.7K 3.4K 112
                                    

Saat sedang berjalan-jalan dan puas membuat keributan. Xiao Ming Yu dan Fu ren pergi berkeliling, perutnya tiba-tiba saja kenyang melihat pemandangan yang membuat ia muak.

Xiao Ming Yu berjalan-jalan hingga ia tiba di depan gerbang yang menjulang tinggi. Dengan menatap heran Xiao Ming Yu menanyakannya pada Fu ren.

"Fu ren tempat apakah ini?"

"Menjawab Putri, ini merupakan tempat pelatihan para prajurit istana dengan Jendral Hong pelatihnya."

"Benarkah? Kalau begitu ayo masuk!" Belum sempat Fu ren memperingatinya jika seorang Putri di larang masuk ke area pelatihan namun harus tertunda karna Xiao Ming Yu sudah masuk terlebih dahulu.

Sesaat sudah sampai di dalam Xiao Ming Yu melihat banyaknya prajurit tengah berlatih, namun cara latihan mereka begitu mudah untuk di tembus oleh musuh ketika terjadi peperangan. Xiao Ming Yu merasakan tangannya gatal karna melihat pedang yang entah milik siapa di meja dekat tempatnya berdiri. Dengan cepat ia meraih pedang tersebut dan mulai masuk ke arena pelatihan.
Baru saja Fu ren datang ia terkejut melihat Putri berada di arena pertarungan.

Pertarungan tiba-tiba saja berhenti saat mereka melihat sosok Xiao Ming Yu dengan pedang di tangannya.

"Aku menantang kalian untuk melawan ku, siapa yang menang dia akan menuruti semua perintahnya." Teriak Xiao Ming Yu dengan seringai iblis nya.

"Maaf Putri tapi seorang Putri kerajaan tidak di perbolehkan memegang senjata!" Jawab Jendral Hong dengan penuh hormat namun terdengar nada meremehkan dalam suaranya.

"Apa kau takut Jendral?"

"Maaf Putri bukannya hamba takut, namun itu sudah menjadi peraturan istana!"

Xiao Ming Yu merasa geram karna di tolak, dengan mata melotot dan aura dingin yang ia keluarkan ia menyerang dengan ganas Sang Jendral. Jendral yang mendapat serangan Sang Putri terkejut dengan cepat ia membalasnya.

"Kau berani menolak permintaan ku? Akan ku bunuh kau Jendral" Ucap Xiao Ming Yu di tengah pertarungannya dengan gesit dan terlatih Xiao Ming Yu mampu membuat Jendral Hong Kewalahan menangkis serangan Sang Putri.

"Bagaimana seorang yang terkenal lemah ini begitu kuat?" Batin sang Jendral sambil terus menangkis.

Para prajurit yang menyaksikan pertarungan sengit tersebut langsung takjub, ternyata rumor yang mereka dengar tentang Sang Putri itu tidak benar.

*******

Kaisar yang mendengar jika Putri nya menyerang Jendral Hong karna Sang Jendral yang menolak untuk menuruti keinginan Putri nya itu. Dengan tergesa-gesa kaisar menuju tempat pelatihan. Namun saat di belokan ia melihat kedua Putranya dan menuju kearah yang sama.

"Zang Fei,  Dai Lie!! Apa kalian juga mendapat kabar itu?" Tanya Sang kaisar.

"Menjawab kaisar! Ya kami mendengarnya!" Jawab Xiao Zang Fei dan Xiao Dai Lie serempak.

"Kalau begitu kita kesana bersama!" Kedua Pangeran itu mengangguk dan segera mengikuti langkah Sang Kaisar.

Sesampainya di tempat pelatihan ia melihat Putri nya yang marah besar.
"PUTRI XIAO MING YU BERHENTI!!" Teriak sangat Kaisar menggema.

Xiao Ming Yu menghentikan penyerangannya dan menatap sinis Kaisar. Ia melempar pedang yang ia pegang ketanah saat melihat semua orang berkumpul terutama Kaisar dengan wajah merah menahan amarah nya yang memuncak.

"Fu ren ayo pergi!" Tak ingin berlama-lama satu tempat dengan sang kaisar, Xiao Ming Yu dengan cepat pergi dan tanpa melihat ke semua anggota kerajaan.

Kaisar hanya menatap kepergian Putrinya itu dengan sendu, sebegitu bencinya kah Putrinya terhadapnya. Melihat Putrinya yang mengabaikan nya seperti itu sudah mampu membuat Kaisar sadar akan kesalahannya selama ini. Para Pangeran dan Putri yang melihat kejadian itu terkejut.

Setelah Xiao Ming Yu pergi dari tempat pelatihan menjadi uring-uringan tak jelas bahkan ia melempar seluruh barang di meja dan mengobrak-abrik tempat tidurnya. Jiwa Lie Ming Yu di masa modern kembali hadir. Ia juga dulu pernah terkena depresi berat hingga ia pernah di rawat di rumah sakit jiwa selama 3 bulan. Dan sekarang penyakit itu kembali ke dalam tubuhnya yang sekarang juga.

"Sialan, Bedebah, Kakek Lie tolong aku!! Akh..." Teriak Xiao Ming Yu menggema dan terus menerus sambil menarik rambutnya kuat-kuat dan menangis histeris.

Xiao Ming Yu adalah seseorang yang sejak dulu tak pernah di tolak permintaannya meskipun ia dulu di asuh dengan cara yang kejam di mana ia masih kecil harus belajar ilmu beladiri. Namun tak ada satupun yang pernah menolak permintaannya dan saat ia di tolak oleh Jendral ia sangat marah dan depresi nya kembali kambuh.

Fu ren yang melihat sangat Putri seperti itu ia segera menemui Kaisar untuk memberitahukan keadaan sang Putri sungguh Fu ren yang merupakan pelayanan setianya saja takut terhadap sang Putri yang tengah mengamuk bak orang kesetanan.

Tak lama rombongan Kaisar dan yang lainnya datang dan melihat keadaan Xiao Ming Yu yang sudah terduduk dengan tatapan kosong kedepan. Rambut acak-acakan, pecahan kaca di mana-mana, dan semua barang yang berantakan Xiao Ming Yu terduduk dan termenung. Xiao Ming Yu terus menggumamkan nama seseorang yang tak pernah ia ketahui sambil menangis.

"Kakek Lie, Fuer, aku ingin Pulang!!"

"Ibu, ayah, Yuer ingin pulang!"

"Hiks...ibu, ayah," Racau Xiao Ming Yu. Kaisar yang melihat keadaan Putrinya menjadi sedih.

"Putri!!" Panggil Fu ren memberanikan diri.

Xiao Ming Yu menengok ke samping dan menemukan banyak orang. Dengan cepat ia menghapus air matanya dan menatap tajam seluruh anggota kerajaan.

"Siapa yang mengijinkan kalian masuk ke paviliun ku?" Teriak Xiao Ming Yu menggema.

"PERGI KALIAN SEMUA PERGII..." Xiao Ming Yu terus berteriak dan melempar seluruh barang ke arah anggota kerajaan dengan sembarang.

"PERGI!!!" Teriak nya lagi dan tak lama kegelapan mendatanginya. Xiao Ming Yu pingsan dan dengan segera Fu ren menangkap tubuh sang Putri. Kaisar dan yang lainnya juga merasa khawatir dan segera Kaisar menyuruh seseorang memanggil kan tabib Han.


TBC.

Revisi= 31 Desember 2021

Tau ga? Aku agak geli baca tulisan ku sendiri. Ini aku jujur sejujur-jujurnya😭🙏🏻

Ini tolong yg geli bilang ya, kita satu server🙏🏻

Transmigrasi Jiwa (Xiao Ming Yu) || PINDAH LAPAK Where stories live. Discover now