S2-Ch.4

1.5K 127 5
                                    

Satu Minggu telah berlalu, Yuzen terus menaikan levelnya dengan rutin.

Ia mulai menjelajahi tempat-tempat yang dia rasa cukup strategis, ia menemukan sebuah Desa terpencil, suasana begitu sepi hanya beberapa orang saja yang masih tinggal di tempat itu.

"Huh.., Desa ini rasanya tidak asing"
Mata Yuzen mulai memandangi setiap sudut-sudut bangunan yang sudah lama hangus terbakar dan tak terawat.

Ia mulai mengingat-ingat kembali hingga akhirnya terkejut.

"Bukankah desa ini.....tidak mungkin, kenapa mereka membiarkannya begitu saja"

Desa itu dulunya pernah Yuzen hanguskan bersama hutan sakral yang berada disampingnya, 2 tahun sudah berlalu, hanya beberapa penduduk saja yang masih menetap karena mereka tidak punya pilihan lain, karena jika mereka berpindah ke dalam Ibu Kota Maka akan dikenakan biaya yang tidak sedikit.

Yuzen mulai mengelilingi setiap sudut-sudut desa hingga akhirnya menemukan seorang anak kecil yang sedang di kejar oleh Monster Wild Boar.

"Tolong!" Teriak anak kecil tersebut dengan penuh ketakutan.

Saat itu juga Yuzen mulai melancarkan serangan kearah Wild Boar tersebut.

Magic Arrow!

Monster itu begitu mudah dikalahkan oleh Yuzen mengingat Monster itu hanya berlevel rendah.

Dengan cepat monster itu mulai menjadi butiran-butiran partikel dan menjatuhkan beberapa item.

Anak kecil itu mulai menghampiri Yuzen sambil menunduk hormat.

"Terimakasih Tuan Petualang" kata gadis kecil tersebut dengan nada lembut.

Saat itu juga Yuzen teringat dengan Arin karena wajah gadis itu hampir mirip dengannya.

"Ahh.. Game ini penuh dengan nostalgia" saat itu juga Yuzen mulai mengakses Freindlist miliknya

Freindlist On!

Seketika sebuah jendela informasi muncul.

[Freindlist (3)]
1.Yan #888818888 [Offline]
2.Subjek tidak terdaftar
3.Penguin Hero

Yuzen mulai teringat dengan Piu Piu namun prioritasnya saat ini adalah menghubungi Arin karena dulu ia meninggalkannya tanpa sebab.

Dengan cepat Yuzen mulai menyentuh menu bar milik Arin.

----------

"Horee! Hari ini aku makan enakkk!" Teriak Arin sambil meneteskan air liurnya

Saat ini ia sedang berada di sebuah tempat yang masih rahasia.

"Kalias kemana?" Tanya Kalito sambil mengunyah daging.

"Dia sedang berlatih" kata Lyilis.

Yuumy! yummy!

Arin mulai mengunyah daging panggang yang lezat, mulutnya hampir penuh dengan makanan.

Saat itu juga ia mendengar suara seseorang melalui telepati.

<======Wispher Voice Open======>

Zen : Halo Arin, apa kabar, aku hanya ingin meminta maaf.

Arin merasa bahwa suara itu tidak asing baginya namun Arin belum juga dapat mengingat-ingat suara itu sebelum akhirnya Yuzen mulai berbicara kembali.

Zen : Hahaha..... sudah 2 tahun lamanya aku hampir melupakan mu, Namaku Zen, kita pernah bertemu di Illusionary Forest sebelumnya, namun temanmu itu membuat diriku kehilangan ingatan, akan tetapi sebenarnya aku tidak benar-benar kehilangan ingatan, saat itu aku hanya berakting saja, Hahaha...maaf ya Arin.

<======Wispher Voice End======>

Saat itu juga Arin mulai meneteskan air matanya, sudah 2 tahun lamanya Arin mengira bahwa Yuzen benar-benar telah kehilangan ingatannya, namun setelah mendengar pernyataan itu ia terkejut sekaligus sangat bahagia.

"Arin kenapa kamu menangis?" Tanya Lyilis.

"Aku tidak menangis kok" kata Arin.

"Arin kau terlihat aneh, menangis sambil mengunyah daging panggang" kata Kalito.

---------

"Huhhh...kurasa itu sudah cukup untuk menenangkannya" kata Yuzen sebelum akhirnya seorang anak laki-laki mulai menghampiri Yuzen yang saat itu bersama seorang gadis kecil.

"Lili!, Apa kamu baik-baik saja" kata Kyle.

"Aku baik-baik saja" jawab Lili.

"Siapa Petualang yang bersamamu itu?" Tanya Kyle.

"Dia sudah menyelamatkanku" jawab Lili.

Yuzen hanya terdiam setelah melihat kedua anak kecil itu memakai pakaian lusuh dan tubuhnya sangat kurus kering.

"Maaf Lili, hari ini aku hanya mendapatkan 1 ekor katak kecil" kata Kyle.

"Tidak apa-apa, apakah tuan Petualang juga lapar" kata Lili sambil memandangi Yuzen.

"Tidak, tapi apa yang akan kalian lakukan dengan katak itu?" Tanya Yuzen.

"Kami akan memakannya" sahut Kyle.

"Dimana kedua orang tua Kalian?" Tanya Yuzen.

"Orang tua kami sudah meninggal 2 tahun lalu karena kebakaran" jawab Lili.

Saat itu juga perasaan Yuzen mulai tidak enak, ia tidak menyangka bahwa perbuatannya dulu memiliki dampak hingga sejauh ini.

Eternal Link VRMMORPG [TAMAT]Where stories live. Discover now